Makanan Khas Makassar Selain Coto dan Konro yang Wajib Dicoba

Makanan Khas Makassar Selain Coto dan Konro yang Wajib Dicoba – Makanan khas Makassar mana saja yang pernah anda coba? Coto Makassar, sop konro atau konro bakar?

Tiga hidangan ini memang paling populer terutama bagi orang-orang di luar Makassar.

Namun kota yang dijuluki sebagai Kota Daeng ini juga punya ragam kuliner lain yang tak kalah lezat dan menggugah selera, seperti:

Pallumara
Sop ubi
Pallubasa
Sop saudara

Jadi, semisal Moms jalan-jalan ke ibukota Sulawesi Selatan, Moms tak selalu memesan menu mainstream lagi.

Cobalah mencicipi makanan khas Makassar lain karena cita rasa yang ditawarkan tiap masakan berbeda-beda. Dijamin bikin Moms ketagihan untuk datang lagi.

Makanan Khas Makassar Selain Coto dan Konro yang Wajib Dicoba

1. Pallumara

Makanan khas Makassar yang satu ini wajib banget Moms coba. Pallumara adalah masakan sup ikan dengan kuah kuning dari rempah kunyit.

Pallumara berasal dari bahasa Makassar, pallu berarti masakan, dan mara berarti asam. Pallumara memiliki cita rasa asam, pedas, segar dan gurih.

Jenis ikan yang digunakan untuk membuat masakan ini adalah ikan bandeng, namun juga bisa diganti dengan ikan lain seperti tongkol atau jenis ikan sesuai selera.

Biasanya hidangan ini disantap sebagai makanan keluarga sehari-hari, namun tersedia juga di beberapa tempat makan atau restoran khas Makassar.

Hidanga ini juga biasanya menjadi salah satu menu favorit para penikmat kuliner.

2. Pallubasa

Pallubasa adalah makanan khas Makassar yang dibuat dari olahan daging dan jeroan sapi dengan kuah kental berempah.

Sementara kuahnya dibuat dari campuran berbagai macam rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih, cabai merah, jintan, ketumbar, jahe dan pala.

Semua bumbu kemudian diracik sedemikan rupa sampai menghasilkan kuah yang kental dan gurih. Hidangan ini hampir serupa dengan coto Makassar.

Bedanya, kaldu pallubasa berwarna cokelat dengan tekstur yang lebih kental, dan diberi taburan kelapa parut sangrai di atasnya.

Terkadang juga di tambahkan ‘alas’ atau kuning telur mentah, yang membuat pallubasa makin nikmat.

3. Sop Ubi

Sop ubi adalah salah satu makanan khas Makassar yang unik. Kalau biasanya ubi diolah menjadi hidangan manis, di sini ubi diolah menjadi sop dengan rasa gurih.

Sop ubi dibuat dari bahan-bahan alami yang kaya nutrisi, seperti:

Singkong atau ubi kayu
Tetelan daging sapi atau ayam
Serta bumbu rempah dari bawang putih, bawang merah, kemiri, ketumbah hingga jintan

Sementara bahan pelengkapnya berupa:

Bihun
Telur
Kacang tanah goreng
Tauge
Daun bawang
Bawang goreng

Meski tampak sederhana, tetapi sop ubi memiliki banyak penggemar karena rasanya yang tidak biasa.

Selain cocok untuk sarapan, sop ubi kadang disantap sebagai makanan selingan di sore hari.

4. Sop Saudara

Makanan khas Makassar yang tak kalah populer yaitu sop saudara. Konon, asal mula namanya terinspirasi dari coto paraikatte, nama warung coto yang ada pada zaman dulu.

Dalam bahasa Makassar paraikatte berarti saudara atau sesama.

Orang Makassar berharap agar semua orang yang menyantap sop saudara akan merasa bersaudara dengan pemilik, pelayan maupun sesama penikmatnya.

Sop saudara berbahan dasar sapi dan disajikan bersama bihun, perkedel kentang dan telur rebus.

Meski disebut sop, namun kuahnya tidak bening seperti kuah sop pada umumnya, melainkan terlihat lebih pekat.

Biasanya hidangan ini disantap bersama nasi putih dan bandeng bakar.

5. Palekko

Makanan khas Makassar yang satu ini mungkin kurang familiar bagi sebagian orang, namun menjadi favorit bagi orang-orang lokal, lho!

Nama nasu palekko berasal dari bahasa Bugis, nasu berarti memasak dan palekko berarti kuali atau periuk.

Jadi, nasu palekko artinya memasak dengan kuali, karena dahulu masyarakat Bugis memasak nasu palekko dengan kuali.

Bahan utama membuat nasu palekko adalah daging bebek atau bisa diganti dengan daging ayam yang dipotong kecil-kecil.

Kemudian dimasak dengan campuran bumbu seperti lengkuas, sereh, jahe, bawang putih, bawang merah, cabai dan bumbu-bumbu lainnya.

Nasu palekko umumnya bercita rasa pedas dan paling enak disantap bersama nasi hangat. Hampir mirip dengan masakan rica-rica asal Manado.

6. Songkolo Bagadang

Songkolo bagadang atau sering disebut sokko merupakan sajian nasi ketan hitam atau putih.Nasi ketan ini ditaburi parutan kelapa sangrai atau serundeng dan dinikmati bersama ikan teri asin, telur dan sambal.

Sesuai dengan namanya, bagadang yang berarti begadang, makanan tradisional ini biasanya disantap sambil menemani aktivitas pada malam hari.

Namun, tak jarang juga dinikmati di pagi hari sebagai menu sarapan.

Di Makassar sendiri, songkolo bagadang tersedia di warung kopi yang buka selama 24 jam. Jadi, bisa disantap kapan saja.

7. Mie Titi

Mie titi adalah makanan khas Makassar yang tak kalah populer dari coto makassar maupun sop konro.

Mie titi berupa mie kering yang disiram dengan kuah kental dari telur, air dan tepung maizena.

Di dalam kuahnya, ada berbagai campuran seperti daging ayam, bakso, udang, kubis, sawi, daun seledri dan bumbu-bumbu lainnya.

Cita rasa mie titi ada pada kuahnya yang kental dan gurih.

Sebenarnya mie titi bukanlah kuliner asli Makassar, melainkan tergolong Chinese food yang dipopulerkan oleh restoran milik keturunan Tionghoa.

Karena banyak yang menggemarinya, mie titi akhirnya menyebar luas dan dikenal sebagai makanan asli Makassar hingga sekarang.

Camilan Khas Makassar

Bukan cuma makanan utama saja, Makassar juga terkenal akan camilannya yang nikmat.

Biasanya, camilan khas Makassar dinikmati sembari minum teh hangat. Apa saja sih, camilan terkenal dari Makassar?

8. Gogoso

Gogoso adalah makanan khas Makassar yang mirip dengan lemper. Jika lemper dikukus, gogoso dibuat dengan cara dipanggang di atas bara api.

Cara membuatnya hampir mirip dengan lemper, yaitu dibuat dari beras ketan yang dibungkus daun pisang. Isiannya biasanya berupa daging ayam ataupun abon sapi.

Gogoso biasanya banyak dijajakan sebagai street food dan disantap sebagai makanan pembuka atau panganan untuk mengganjal perut.

9. Burasa

Burasa sering disebut lontong bersantan karena dalam proses pembuatannya menggunakan santan.

Beras dimasak dengan santan dan diberi sedikit garam, lalu dibungkus dengan daun pisang dan diikat dengan tali rafia. Setelah itu dikukus.

Proses memasak burasa terbilang cukup lama, bisa sampai 8 jam demi mendapatkan rasa dan aroma yang lezat. Dari segi rasa, burasa sangat berbeda dengan lontong.

Kalau lontong cenderung hambar, burasa memiliki rasa gurih dan enak meski disantap tanpa disertai lauk atau makanan lainnya.

Bagi warga lokal Makassar, burasa adalah makanan yang wajib ada setiap hari raya ataupun hajatan.

Oleh karenanya, setiap menjelang hari raya tiap keluarga melakukan tradisi ma’burasa yaitu membuat burasa bersama-sama untuk mempererat kebersamaan.

10. Kapurung Makassar

Kapurung adalah makanan khas Sulawesi Selatan berbahan dasar sagu, mirip dengan masakan papeda asal Papua.

Kapurung dibuat dengan memasak sagu hingga teksturnya lengket. Kemudian dilengkapi dengan sayuran dan lauk berupa ikan atau makanan sumber laut lainnya.

Selain itu, ada pula yang menggunakan daging ayam, daging sapi maupun daging kerbau.

Cita rasa makanan ini terletak pada kuahnya yaitu paduan rasa asam, gurih dan pedas yang nikmat.

Dulunya, kapurung kerap dijadikan sebagai bahan makanan pokok pengganti nasi di rumah.

Di masa sekarang, kapurung menjadi santapan pembuka pengganjal perut dan banyak tersedia di restoran khas makanan Makassar.

Mulai dari kapurung ikan, kapurung ayam, seafood hingga daging.

11. Pisang Epe

Pisang epe adalah makanan khas Makassar yang sering dijajakan sebagai streetfood atau makanan di pinggir jalan. Dalam bahasa Makassar, epe berarti dijepit.

Penamaannya berdasarkan cara membuatnya yaitu dengan dibakar dan dijepit hingga pipih.

Umumnya, pisang epe dibuat dengan pisang raja, atau banyak juga yang menggunakan pisang kepok yang dibakar.

Lalu diguyuri dengan saus gula merah atau toping-toping lain seperti saus cokelat, parutan keju atau toping sesuai selera.

Jajanan pisang epe ini paling banyak dijual di pinggir Pantai Losari, yang merupakan spot favorit untuk jalan-jalan anak muda Makassar.

12. Jalangkote

Jalangkote adalah makanan khas Makassar yang dulunya dijajakan oleh anak-anak dengan berkeliling sambil berteriak.

Sesuai namanya yaitu jalang yang berarti jalan dan kote yang berarti teriak dalam bahasa Makassar.

Makanan ini mirip pastel, dengan bentuk separuh bulan dan pinggir bertekstur. Bedanya, kulit atau bagian luar jalangkote lebih tipis atau tidak berlapis seperti pastel.

Selain itu, isiannya juga disesuaikan dengan ciri khas bahan yang ada di Makassar atau daerah di Sulawesi Selatan lainnya, contohnya isian daging, soun atau mie hingga tauge.

Tiap daerah memiliki varian isian yang berbeda-beda.

Walau isiannya berbeda-beda, namun ada yang sama yaitu jalangkote selalu disajikan bersama saus cabai yang membuatnya lebih nikmat ketika disantap.

13. Barongko

Barongko merupakan jajanan khas Makassar yang terbuat dari pisang kepok yang dicampur dengan santan, telur, gula dan dibungkus dengan daun pisang.

Kemudian dikukus hingga matang. Dalam pembuatan barongko tidak sesulit membuat burasa.

Karena bahan-bahannya mudah didapatkan dan proses mengukusnya tidak butuh waktu lama.

Biasanya barongko pisang disajikan saat acara adat atau perayaan tertentu, seperti:

Syukuran
Pernikahan
Akikah
Acara sunatan

Rasanya yang manis ditambah aroma khas daun pisang, membuat barongko menjadi salah satu camilan incaran orang-orang.

Itulah dia makanan khas Makassar yang tak kalah lezat dari coto dan sup konro. Masing-masing makanan punya rasa khasnya sendiri, tinggal pilih sesuai selera.

Tak perlu jauh-jauh ke Makassar, karena sebenarnya Moms bisa mencicipi semua hidangan itu di restoran khas Makassar yang ada di kota tempat tinggal anda, lho!

Nah, kira-kira makanan mana yang paling ingin Anda coba?