Makan Daging Ular Bermanfaat Untuk Kesehatan – Ular merupakan salah satu jenis reptil yang sangat sering kita jumpain di sekitar lingkungan di mana kita tinggal.
Ular juag merupakan salah satu jenis hewan yang di mana banyak sekali di takutin oleh sebagaian manusia.
Di karenakan Ular merupakan hewan yang memiliki bisa yang sangat mematikan serta ada yang memiliki lilitan yang dapat meremukan tulang – tulang pada manusia.
Di karenakan beberapa dampak berbahaya ini membuat ular menjadi di takutin oleh sebagian orang. Ada pula dari beberapa kalangan manusia yang sangat menyukai daging ular untuk di konsumsi.
Hal ini di lakukan oleh para manusia di karenakan dagin ular memiliki beberapa manfaat yang sanga baik untuk kesehatan tubuh manusia sendiri. Berikut salah satu dari beberapa manfaat memakan daging ular untuk kesehatan tubuh manusia sebagai berikut :
1. Mengobati penyakit kulit
Daging kobra dapat bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit kulit, seperti eksim, koreng, panu, dan kurap. Tak hanya daging, orang-orang juga memanfaatkan darah, empedu, dan sumsumnya. Biasanya, bagian ular tersebut dibuat menjadi kapsul, minyak, atau salep.
Berdasarkan penelitian, ekstrak daging kobra memiliki indikasi sebagai antialergi atau gatal-gatal karena dapat mengurangi efek alergi pada usus manusia yang diberi 1,5% dari 10 ml histamin. Setelah mengonsumsi ekstrak daging kobra, mereka merasakan kontraksi pada ususnya berkurang.
2. Menghaluskan kulit
Daging kobra dapat membuat kulit lebih halus. Selain daging, ada juga tepung kobra yang terbuat dari daging dan tulang kobra yang dikeringkan dan dihaluskan. Daging dalam bentuk tepung ini lebih mudah dikonsumsi karena dapat dicampur ke dalam sup.
Selain menghaluskan, daging kobra juga dapat membantu mencerahkan kulit, mengurangi bintik hitam, dan menyamarkan bekas jerawat.
3. Meningkatkan libido pria
Bagi pria yang ingin meningkatkan hormon seksualnya, bisa mengonsumsi daging dan darah ular kobra. Daging kobra dapat meningkatkan libido pria dan membuatnya lebih sehat. Namun, perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mendukung manfaat yang satu ini.
4. Mengobati diabetes
Bisa ular kobra dapat mengurangi rasa sakit akibat diabetes. Berdasarkan hasil penelitian dari National University of Singapore,bisa ular kobra 20 kali lebih kuat dan lebih besar untuk mengurangi rasa sakit akibat diabetes dibandingkan morfin.
Obat dari bisa ular juga tidak berpengaruh pada tubuh meskipun telah mengunsumsinya dalam waktu yang lama atau lebih dari 2.000 tablet. Tidak seperti morfin atau aspirin yang berpengaruh jika dikonsumsi lama.
5. Mengobati hipertensi
Daging kobra mengandung zat beracun Acidic PLA2. Zat ini berguna sebagai antikoagulan atau antipembekuan darah. Ini membuat banyak orang percaya bahwa empedu ular kobra dapat menyembuhkan hipertensi.
Risiko makan ular
Meskipun dipercaya memiliki banyak manfaat, risiko makan ular jauh lebih besar. Berikut ini penjelasan tentang risiko berbahaya dari makan ular.
1. Berisiko terbunuh bisa ular
Selalu ada risiko saat mengonsumsi bisa ular, terutama daging ular yang dimasak kurang matang atau mentah. Ini karena racun ular masih menempel pada dagingnya. Makan daging ular yang tidak disiapkan dengan benar dapat mengakibatkan komplikasi medis serius.
2. Keracunan
Jaringan tulang ular sangat luas dan belum banyak yang menguasai cara mengolah daging ular dengan benar. Tulang dari banyak spesies ular masih bisa beracun dan terkontaminasi, bahkan setelah ular tersebut mati. Maka dari itu, pengolahan daging ular oleh orang yang tidak ahli akan sangat berbahaya.
3. Bahaya gigitan ular
Tindakan refleksif dari sistem saraf dalam banyak spesies ular memungkinkan ular untuk menggigit dan menyuntikkan bisa, bahkan setelah mereka mati. Ini bisa terjadi pada ular kobra dan ular derik.
Ada kasus seorang koki terbunuh saat sedang menyiapkan hidangan daging kobra. Dia digigit oleh kepala ular itu dua puluh menit setelah ular dipotong.
4. Terkena infeksi parasit
Makan reptil dapat menimbulkan masalah kesehatan serius akibat dari adanya parasit, bakteri, virus, dan logam berat. Sebuah penelitian yang diterbitkan International Journal of Food Microbiology mengungkapkan bahwa makan reptil seperti ular dapat menyebabkan infeksi parasit Trichinosis, Pentastomiasis, Gnathostomiasis, dan Sparganosis.
Menurut Simone Magnino, penulis utama dari penelitian tersebut dan seorang peneliti WHO, risiko terbesar berasal dari keberadaan bakteri Salmonella, Shigella, Escherichia coli, Yersinia enterocolitica, Campylobacter, Clostridium, dan Staphylococcus aureus yang dapat menyebabkan penyakit parah.
Untuk mencegah penyakit akibat bakteri di atas, daging ular kobra sebaiknya dibekukan dan dimasak hingga benar-benar matang sebelum dimakan. Hal ini bertujuan untuk menonaktifkan dan membunuh bakteri di dalam daging ular tersebut.
Makan daging ular mungkin jadi kebudayaan dalam sejumlah masyarakat. Namun, tetap perhatikan risiko yang mungkin muncul saat mengolah daging ular. Segera lakukan pertolongan pertama jika terkena gigitan ular dan membawanya ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.