YABB Hadirkan Generasi Gigih 3.0, cari Telenta Teknologi yang Mumpuni – Mengacu pada data yang dihimpun oleh East Ventures pada tahun 2022 dan dikemukakan oelh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), sebesar 52,1% perusahaan di Indonesia masih kesulitan mencari pekerja dengan kemampuan digital yang baik.
Melalui organisasi non-profit yang didirikan oleh Grup GoTo, Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB) mengadakan program Generasi GIGIH 3.0 untuk memberikan kesempatan kepada generasi muda Indonesia berkarir di sektor teknologi.
Tahun Generasi GIGIH menambah jumlah talenta teknologi yang mendapatkan pekerjaan seusai program, melebihi pencapaian sebelumnya di angka 67%, serta peningkatan jumlah perempuan yang tergabung dalam program ini bisa lebih dari 37% dari yang dicapai tahun 2022 lalu.
“Program ini dirancang bagi generasi muda Indonesia yang membutuhkan untuk mentrasformasi mahasiswa serta lulusan universitas dan SMK menjadi talenta teknologi masa depan di Indonesia yang gigih, adaptif dan tangguh. YABB ingin berperan dalam penyamarataan transformasi digital di Indonesia karena dari program GIGIH ini, dapat menciptakan akses bagi individu yang berasal dari universitas tier 2 dan 3 di seluruh provinsi untuk ikut berpartisipasi di industri teknologi.” papar Monica Oudang, Chairperson Yayasan Anak Bangsa Bisa.
Dalam penyelenggaraan ketiga ini, Generasi GIGIH menggandeng mitra industri yang juga berpartisipasi pada program Generasi GIGIH 2.0 sebelumnya, yakni Bank Aladin Syariah. Linda Setiawan, Chief People, Diversity, and Culture Officer of Bank Aladin Syariah mengatakan, “Kita sangat membutuhkan talenta teknologi muda yang kritis dan tangguh, hal ini dijawab oleh Generasi GIGIH yang inklusif dan menawarkan paket komplit. Pintar teknologi saja tidak cukup, namun juga harus bisa berpikir kreatif, berani berpendapat dan mudah beradaptasi.”
Generasi GIGIH 3.0 menawarkan tiga jalur pembelajaran teknis yang baru yaitu Full Stack Engineering, Mobile Engineering (Android), dan Daya Analyst. Pembelajaran mengadopsi metodi Socratic yang dirancang oleh ahli pembelajaran dan teknologi dari ekosistem GoTo, diadaptasi dari kesuksesan Engineering Bootcamp Gojek.
Pembelajaran dilakukan secara daring dan praktik langsung di industri. Adanya kesempatan mendapatkan pembelajaran dan mentoring yang diberikan langsung oleh para pakar teknologi inilah yang mendorong YABB menginisiasi Mentor Fellowship tahun ini, agar mencukupi kebutuhan mentor yang berkualitas.
Pendaftaran Generasi GIGIH 3.0 dibuka sejak 22 Mei hingga 14 Juni 2023 dengan sasaran peserta para lulusan SMK, serta mahasiswa tingkat akhir dan lulusan dari perguruan tinggi tier 2 dan 3 di 38 provinsi di Indonesia yang berlatar belakang pendidikan IT atau yang relevan. Para peserta yang menjadi alumni GIGIH, akan berkesempatan untuk bergabung dalam jejaring yang berisi lebih dari 2.000 alumni dan 200 mentor.
Bagi para entitas yang ingin bergabung menjadi mitra industri GIGIH, registrasi akan dibuka di tanggal 12 Juni mendatang. Perusahaan bisa memberikan penempatan magang ataupun studi kasus yang akan dikerjakan melalui capstone project.
Organisasi non-profit milik Grup GoTo, Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB), kembali menggelar program Generasi GIGIH 3.0. Melalui program tersebut, YABB memberikan kesempatan kepada generasi muda Indonesia untuk berkarir di sektor teknologi yang berkembang pesat.
Dijelaskan Monica Oudang, Chairperson Yayasan Anak Bangsa Bisa, pada konferensi pers yang digelar hari ini (30/5), di Jakarta, pendaftaran untuk mengikuti program Generasi GIGIH 3.0 sudah dimulai sejak 22 Mei hingga 14 Juni 2023. “Mereka yang dapat mengikuti program ini adalah anak-anak lulusan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), mahasiswa tahap akhir, hingga mereka yang sudah lulus dan tengah mencari pekerjaan. Idealnya, mereka memiliki latar belakang TI (Teknologi Informasi),” urainya.
Lebih jauh ia menjelaskan bahwa YABB menghadirkan kembali Generasi GIGIH dengan merangkul kontribusi dari pakar di industri teknologi, perusahaan, dan pemerintah, untuk mentransformasi mahasiswa serta lulusan universitas dan SMK menjadi talenta teknologi masa depan di Indonesia yang gigih, adaptif, dan tangguh.
“Kami pun percaya bahwa transformasi ini bisa berhasil bila dilakukan secara merata sehingga kami merancang program ini bagi generasi muda yang membutuhkan di Indonesia. Program ini menciptakan akses bagi individu yang berasal dari universitas tier 2 dan 3 di seluruh provinsi agar bisa berpartisipasi di industri teknologi. YABB juga menargetkan peningkatan jumlah perempuan yang bergabung dalam program ini, melebihi 37% yang dicapai di tahun 2022 lalu,” terang Monica.
Dalam penyelenggaraan ketiga ini, Generasi GIGIH akan terus melatih para talenta digital dengan pendekatan secara holistik yang meliputi kompetensi teknis, kesiapan karir, soft skill, dan Bahasa Inggris. Hal ini dilandaskan oleh kesuksesan program sebelumnya di mana 86% dari mitra industri GIGIH tahun 2022 menyatakan kepuasan yang tinggi terhadap kualitas pekerjaan dan kesiapan peserta GIGIH dalam bekerja, dan kesempatan kerja yang lebih tinggi setelah program selesai.
Diakui Monica, pada penyelenggaraan tahun lalu, ada 1.200 partisipan yang terpilih untuk mengikuti kelas di program Generasi GIGIH. Sementara itu, ada 146 partisipan yang berkesempatan mengikuti magang di perusahaan, yang merupakan industry partner dari program Generasi GIGIH. Industry partner di tahun lalu mencapai 28 mitra. Di antaranya, Aladin, Ninja, Tokopedia, Shopee, Petabencana.id, Pasar Polis, Gojek, dan sebagainya.
“Di program tahun lalu, 57 persen partisipan dapat terserap menjadi karyawan. Sementara itu, yang berpotensi menjadi karyawan mencapai 87%. Pada perhelatan ketiga ini, kami berharap talenta teknologi yang mendapatkan pekerjaan selepas program Generasi GIIGH dapat melebihi pencapaian sebelumnya, yakni di angka 67%,” patoknya.
Salah satu mitra industri yang juga berpartisipasi pada Generasi GIGIH 2.0 yakni Bank Aladin Syariah. Dikatakan Linda Setiawan, Chief People, Diversity, and Culture Officer of Bank Aladin Syariah, “Kehadiran talenta teknologi muda yang kritis dan tangguh terhadap perubahan industri teknologi sangatlah dibutuhkan. Bagusnya, hal ini bisa dijawab oleh Generasi GIGIH yang inklusif dan menawarkan paket komplit. Pintar teknologi saja tidak cukup, namun juga harus bisa berpikir kreatif, berani berpendapat, dan mudah beradaptasi.”
Mengikuti kebutuhan industri masa sekarang, Generasi GIGIH 3.0 menawarkan tiga jalur pembelajaran teknis yang baru, yaitu Full Stack Engineering, Mobile Engineering (Android), dan Data Analyst. Pembelajaran dimulai di dalam kelas secara daring, mengadopsi metode Socratic yang dirancang oleh ahli pembelajaran dan teknologi dari ekosistem GoTo, diadaptasi dari kesuksesan Engineering Bootcamp Gojek.
Tidak hanya teori, pembelajaran dilanjutkan dengan magang dan capstone project yang memberikan pengalaman langsung lewat praktik di industri. Keterlibatan industri juga memberikan pengalaman berharga kepada peserta program, yaitu kesempatan mendapatkan pembelajaran dan mentoring yang diberikan langsung oleh para pakar teknologi. Hal ini yang mendorong YABB untuk menginisiasi Mentor Fellowship tahun ini, agar bisa mencukupi kebutuhan mentor yang berkualitas.