Yuk Kita Intip Cara Kerja Power Steering pada Mobil! – Dunia otomotif sulit untuk dipahami? Ini hanya berlaku bagi mereka yang tidak mendalaminya saja. Jika kamu mulai penasaran dan tertarik dengan dunia otomotif, kamu harus tahu apa itu power steering dan cara kerja power steering.
Kali ini, kami akan berbagi informasi seputar power steering termasuk pengertiannya, cara kerja, jenis, dan fungsinya. Jika penasaran pastikan kamu membaca artikel ini sampai selesai sebagai sumber menambah informasi ya.
Untuk bisa dikendarai, mobil memanfaatkan power steering. Akan tetapi, tidak banyak orang yang tahu seperti apa cara kerja power steering.
Apa itu Power Steering
Jadi, apa sebenarnya power steering itu? Power steering bisa dikatakan sebagai komponen atau alat yang digunakan pada sistem kemudi mobil agar mampu meringankan putaran kemudian sehingga lebih mudah dikemudikan.
Power steering tidak mungkin dipasang begitu saja tanpa alasan jika tidak memberikan manfaat. Adapun manfaat yang bisa didapatkan adalah:
- Mengurangi upaya kemudi
- Stabilitas yang sangat tinggi selama berkendara
- Membantu mengurangi guncangan saat berkendara di permukaan jalan yang tidak merata
Yuk Kita Intip Cara Kerja Power Steering pada Mobil! | Fungsi Power Steering
Meskipun merupakan sistem tambahan, tapi power steering memiliki peranan penting. Bahkan, memiliki fungsinya tersendiri. Setir akan kembali ke posisi semula setelah digunakan untuk berbelok.
Yang harus kamu tahu adalah beberapa mobil memiliki berat beban pada setir saat digunakan untuk berbelok. Beban tersebut yang menyulitkan pengemudi karena ia harus mengerahkan seluruh tangannya hanya untuk berbelok. Lalu, bagaimana jika ada banyak belokan yang harus dilalui selama perjalanan?
Bayangkan apa yang akan terjadi jika sistem kemudi sebuah mobil tidak memiliki power steering! Pengemudi akan kesulitan untuk mengoperasikan kemudi karena terasa lebih berat. Oleh karena itu, jangan remehkan keberadaan dan fungsi power steering.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi berat atau ringannya sistem kemudi, termasuk:
- Kecepatan kendaraan
- Kesalahan dalam penyetelan FWA atau geometri roda-roda
- Profil ban yang digunakan
- Tekanan angin dalam ban
- Perbandingan roda gigi kemudi
Jenis-jenis Power Steering
Kamu atau pengendara lain bisa lebih responsif dan cekatan jika sistem kemudi mudah untuk dikendalikan. Arah roda juga meningkatkan keamanan kendaraan secara bertahap di berbagai medan perjalanan.
Sistem putaran atau roda kemudi menggunakan beberapa komponen agar tetap efektif. Pertanyaan selanjutnya yang muncul di benak kamu adalah berapa banyak jenis power steering. Jika ini benar, kamu pun akan mempunyai pertanyaan selanjutnya perihal perbedaan dari jenis-jenis tersebut.
Ada tiga jenis power steering namun semuanya memiliki fungsi yang sama yaitu memperingan tenaga putar kemudi terutama pada kecepatan rendah atau ketika parkir.
1. Hydraulic Power Steering
Sudah tidak asing dengan power steering hidrolik atau baru pertama kali mendengar nama ini? Ya, ini adalah salah satu jenis power steering yang umum digunakan. Sesuai namanya, jenis hidraulik ini menggunakan fluida sebagai media penghantar tenaga. Sementara untuk power dihasilkan dari putaran mesin.
Sampai saat ini, jenis yang satu ini adalah yang paling sering dan banyak digunakan termasuk pad Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Saat kemudi diputar, maka katup dalam gearbox akan terbuka. Ini yang membuat tenaga fluida yang dihasilkan oleh pompa power steering disalurkan ke piston. Putaran mesin akan meningkatkan tekanan hidrolik karena mesin berada dalam posisi hidup.
Ada beberapa komponen pada sistem power steering jenis hidraulik, yaitu:
- Pompa power yang berfungsi untuk mengubah sebagian energi mesin ke tekanan hidrolis.
- Steering rack atau rangkaian roda gigi yang memiliki ruang fluida yang akan bekerja untuk melakukan power assist.
- Fluida berperan sebagai media penghantar tekanan yang berasal dari pompa.
- Reservoir memiliki fungsi menampung fluida pada sistem power steering.
- Selang power steering dengan fungsinya untuk mengalirkan fluida dari pompa ke steering box dan juga mengalirkan kembali fluida dari steering gearbox ke reservoir.
- Steering gear box dengan model rack and opinion akan bekerja mengubah putaran kemudi menjadi gerakan baik ke kanan maupun ke kiri.
Hal lain yang patut diketahui adalah masalah yang sering dijumpai pada kendaraan yang menggunakan power steering hidrolik. Salah satunya adalah kebocoran fluida yang bisa terjadi kapan saja. Kebocoran bisa berasal dari selang atau seal gearbox.
Masalah lainnya adalah kerusakan mekanis dari pompa steering yang lemah. Meskipun masalah ini sangat jarang terjadi tapi kamu tetap harus tahu cara mengatasinya agar tidak panik saat masalah ini ada.
Lakukan penggantian berkala menggunakan ATF yang tepat agar semua komponen tetap terawat dan tidak menghambat aktivitas kamu menggunakan kendaraan.
Hal lain yang harus diingat adalah steer akan terasa berat jika memindahkan mobil dalam kondisi mesin mati. Bagaimana bisa? Ini terjadi karena mesin memutar pompa. Saat menemukan kebocoran atau ATF yang mulai kotor, akan lebih baik untuk melakukan perbaikan sedini mungkin. Kerusakan yang dibiarkan bisa mengakibatkan masalah lainnya yang semakin tidak terkontrol.
Selain butuh waktu perbaikan yang lebih lama, kamu juga mungkin menghabiskan lebih banyak uang, tenaga, dan waktu sedangkan mobil menjadi kendaraan yang digunakan untuk aktivitas sehari-hari.
2. Electronic Power Steering
Dilihat dari namanya saja, kita bisa tahu kalau jenis satu ini tidak menggunakan fluida melainkan tenaga listrik. Jenis steering yang satu ini mulai popular di tahun 2000 meski sudah ada sejak tahun 90an. Ada banyak mobil yang menggunakan EPS ini termasuk diantara adalah Toyota Yaris dan Suzuki Karimun.
Motor listrik bisa memutar poros pada steering column atau memutar seperti pada mobil Alphard steering gearbox di beberapa BMW. Meski demikian, komponen pada Electronic power steering sama pada umumnya.
- Steering motor yang memiliki fungsi menyediakan tenaga putar sehingga beban pengemudi menjadi lebih ringan.
- Steering rack adalah rangkaian roda gigi yang memanjang di antara tie roda kiri dan kanan dan digunakan sebagai tempat power assist.
- EPS module adalah rangkaian elektronik yang akan bekerja menentukan kinerja motor didasarkan pada data sensor.
- Arus listrik merupakan komponen yang sangat penting karena merupakan sumber tenaga penggerak EPS.
- Steering and torque sensor bekerja untuk mendeteksi arah dan juga moment pengemudi dengan dimana deteksi kecepatan kemudi yang diputar dilakukan dengan akurat.
Mesin bisa bekerja lebih maksimal dalam menggerakan powertrain sehingga lebih bertenaga dan irit. Ini dikarenakan jenis power steering satu ini tidak membebani mesin. Pengendalian steer bisa bervariasi karena besarnya daya motor elektrik tidak tetap. Pembacaan sensor torque pada steering column mempengaruhi daya motor tersebut.
Ini menjadi kelebihan yang bisa dirasakan saat mengemudi kendaraan yang menggunakan power steering jenis elektrik. Sayangnya, jenis ini sangat rentan, terutama saat menerjang genangan air. Letak motor listrik yang berada di bawah bisa menimbulkan masalah. Untuk menghindari masalah tersebut, tutup cover dengan rapat. Juga, pastikan aki tidak sampai tekor agar pengendalian steer tetap ringan.
3. Hydro-Electric Power Steering
Hydro-electric adalah jenis power steering yang ketiga yang merupakan kombinasi atau gabungan dari hidrolik dan elektrik. Pada steering rack, cara kerjanya seperti hidrolik yaitu menggunakan steering vane untuk menentkan arah assist. Akan tetapi, tekanan hidroliknya bukan berasal dari pompa mesin melainkan pompa elektrik.
Dengan kata lain, mesin tidak dibebani oleh power steering tapi tetap menggunakan sistem hidrolik agar sistem kemudi menjadi lebih awet.
Cara Kerja Power Steering
Setelah tahu pengertian dan juga jenis power steering yang banyak digunakan pada kendaraan, selanjutnya yang harus kamu tahu adalah cara kerja atau bagaimana power steering bekerja dengan maksimal dalam menjalankan fungsinya.
Masing-masing jenis memiliki cara kerja yang berbeda karena memiliki komponen yang berbeda pula. Jadi, seperti apa cara kerja power steering mobil?
1. Cara Kerja Power Steering saat Mobil Berjalan Lurus
Saat mobil dalam keadaan lurus, ini juga berarti power steering ada dalam keadaan normal yang berarti tidak bekerja sama sekali. Pada posisi ini, fluida mengalir ke saluran bebas atau relief port melalui valve. Selanjutnya, minyak atau fluida kaan dikembalikan ke pompa power steering.
Jika hidrolik mengandalkan tenaga pada putaran mesin, jenis elektrik memakai listrik.
2. Cara Kerja Power Steering Ketika Kemudi Dibelokkan
Sudah pernah mengamati bagaimana power steering bekerja di saat tertentu misalnya saat sopir membelokkan kemudi? Tekanan oli yang dihasilkan kemudian disalurkan ke rotary control valve di bagian rack and pinion.
Kemudian saluran ke piston yang ada di rack and opinion serta di control vlve akan terbuka. Minyak power akan menuju piston dan mendorongnya sesuai arak belok misal ke kiri atau kanan. Tidak hanya sampai di situ, saluran piston sisi lain akan terbuka sehingga didorong menuju reservoir. Ya, inilah bagaimana power steering bekerja saat kemudi dibelokkan.
3. Cara Kerja Power Steering Ketika Belokan Penuh
Bagaimana saat belokan penuh? Pada belokan penuh, tekanan ke piston tentu sangat besar. Inilah yang menyebabkan relief valve pada pompa terbuka. Sebagian minyak akan kembali berputar ke saluran masuk power steering.
4. Cara Kerja Power Steering saat Kecepatan Tinggi
Dalam kecepatan tinggi, tekanan minyak akan dikurangi sehingga kemudi menjadi sangat ringan. Beberapa tipe memiliki pengontrol tekanan yang bergantung pada putaran mesin sedangkan pada tipe lainnya ini bergantung pada kecepatan kendaraan. Dengan demikian, ini sangat bergantung pada jenis power steering apa yang digunakan dalam kendaraan yang sedang dikemudikan.
Cara Mengatasi Kerusakan Pada Power Steering
Meskipun menjadi bagian penting dalam sistem kemudi, bukan berarti power steering selalu bisa bekerja dengan maksimal. Ada kalanya mengalami masalah atau kerusakan Hal ini tentu tidak diharapkan oleh siapapun terlebih jika terjadi saat kamu hendak mengendarai mobil kesayanganmu.
Selain mengetahui cara kerja power steering elektrik atau pun cara kerja power steering hidrolik, kamu juga harus tahu cara mengatasi kerusakan yang bisa terjadi kapan saja pada sistem tersebut.
Coba Periksa Tekanan Udara Pada Ban Mobil
Sebagai langkah pertama mengatasi kerusakan pada power steering, kamu bisa memastikan tekanan udara pada ban mobil. Dimana udara harus diisi sesuai dengan PSI yang disarankan oleh produsen mobil atau kendaraan yang kamu gunakan. Tekanan pada ban mobil yang tidak sesuai bisa menyebabkan kemudi mobil kaku.
Cek Tingkat Cairan
Sistem steering tidak bisa dipisahkan dari cairan yang ada di dalamnya. Saat sistem kemudi rusak, segera cek cairan atau oli agar tahu apakah masih ada atau tidak. Sistem steering tidak akan bisa bekerja tanpa cairan tersebut, jadi jangan sampai kehabisan. Itulah kenapa pentingnya melakukan pengecekan saat dirasa ada yang tidak beres dengan sistem.
Lihat Katrol Belt
Selain kedua hal di atas, ada hal lain yang perlu diperhatikan yaitu kondisi belt pada katrol. Untuk bisa memastikan apakah katrol belt masih dalam kondisi bagus atau tidak, matikan mesin mobil terlebih dahulu. Coba tekan belt menggunakan ibu jari untuk mengecek ketegangannya. Power steering dalam keadaan baik jika tegangan katrol belt sesuai dengan yang seharusnya.