Yuk Kenal Teknologi, Program Edukasi untuk Dekatkan Masyarakat soal Teknologi – Banyak cara dapat dilakukan untuk mengenalkan perkembangan teknologi kepada para siswa atau masyarakat umum.
Salah satunya seperti dilakukan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). Lewat program Yuk Kenal Teknologi, PENS mengajak masyarakat mengenal teknologi lebih jauh, khususnya yang berhubungan dengan teknologi elektronika.
Direktur PENS, Aliridho Barakbah S.Kom, Ph.D. mengatakan, jika teknologi menjadi salah satu penggerak perubahan yang harus dikenalkan sejak dini. Bahkan selama ini pihaknya sering menerima kunjungan dari siswa SMA, SMK, dan MA maupun mahasiswa.
“PENS harus menjadi bagian dari proses edukasi maupun sosialisasi teknologi dalam lingkup belajar yang paling sederhana hingga level yang lebih advanced,” ucapnya, Sabtu (18/3).
Ia mengungkapkan, jika teknologi selalu melekat pada DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri). Dimana DUDI menggerakkan ekonomi bangsa.
“Nah, anak anak inilah yang nantinya menjadi penerus kita, dalam mengembangkan teknologi sekaligus menggerakkan perekonomian. Sebuah pemikiran sederhana, namun harus dimulai dari sekarang,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Humas PENS, Andri Suryandari, mengungkapkan, program ini merupakan salah satu program unggulan Humas.
“Teknologi identik dengan stigma rumit dan sulit. Bahkan, banyak di antara anak-anak yang belum mengenal sudah mundur dulu. Ini menjadi tantangan kita bersama untuk membuat bagaimana anak-anak tertarik belajar teknologi. Intinya kami ingin mendekatkan teknologi,” kata Andri.
Andri menjelaskan, siapa pun boleh berkunjung, baik untuk tujuan mencari informasi maupun kegiatan kerja sama dan kolaborasi. Kegiatan ini tidak dipungut biaya sepeser pun.
Pengunjung cukup menyampaikan surat resmi permohonan kunjungan dari institusi atau lembaganya, dan kemudian akan diproses untuk dijadwalkan penerimaannya.
Sementara itu, Kepala Sekolah KB TK YAA BUNAYYA, Siti Fathimah menyampaikan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada 147 siswa beserta 24 guru pendamping untuk mengunjungi kampus dalam rangka Syiar Ramadhan sekaligus belajar teknologi.
“Anak-anak sangat senang bisa melihat langsung demo Robot Tempat Sampah dan Robot Kebencanaan. Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini, mengingat keingintahuan anak-anak yang sangat besar. Semoga ke depan akan berlanjut dengan kegiatan lainnya,” tutupnya.
Diketahui, dalam program Yuk Kenal Teknologi, masyarakat dapat melihat beragam inovasi robot buatan PENS mulai dari robot pemindah barang, robot observasi gunung berapi, hingga robot menari.
Di era kemajuan teknologi yang pesat, Artificial Intelligence (AI) telah muncul sebagai sebuah fenomena yang mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia. Kecerdasan buatan atau yang lebih dikenal dengan sebutan AI saat ini tengah menjadi sorotan di berbagai kalangan. Pada awalnya, AI sering dikaitkan dengan konsep futuristik yang menakutkan, di mana mesin-mesin cerdas mengambil alih pekerjaan manusia. Hal ini sering kali menimbulkan citra AI yang ganas dan berpotensi mengancam eksistensi umat manusia.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh M. Sobron Yamin Lubis (2021) yang berjudul “Implementasi Artificial Intelligence Pada System Manufaktur Terpadu”, Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan adalah sistem komputer yang mampu melakukan learning, reasoning, dan self-correction. Proses ini mirip dengan manusia yang melakukan analisis sebelum memberikan keputusan.
Namun, dalam perkembangan terkini, kita mulai melihat sisi lain dari AI yang menarik perhatian. AI tak selamanya menakutkan; sebaliknya, teknologi ini telah membuktikan dirinya sebagai alat yang kuat dan memiliki potensi besar untuk memajukan masyarakat.
Pertama, AI dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam berbagai sektor, seperti industri, kesehatan, dan transportasi. Dengan kemampuan memproses dan menganalisis data secara cepat, AI membantu mengoptimalkan operasi bisnis, mendiagnosis penyakit dengan akurasi tinggi, dan mengelola lalu lintas dengan lebih efisien.
Selanjutnya, AI dapat mempermudah interaksi manusia dengan teknologi melalui asisten virtual, penerjemah otomatis, dan chatbot yang dapat memberikan bantuan dan informasi secara instan. Terakhir, AI juga berpotensi membantu kita memecahkan masalah kompleks di bidang seperti lingkungan, energi, dan penelitian ilmiah dengan mengidentifikasi pola dan tren yang tidak dapat dengan mudah dilihat oleh manusia. Secara keseluruhan, AI telah membawa kemajuan yang luar biasa dalam banyak aspek kehidupan kita.
Jauh dari citra menakutkan yang seringkali dikaitkan dengannya, AI memberi peluang menarik bagi kita untuk menyatukan teknologi tersebut dengan kecerdasan manusia guna mencapai inovasi yang lebih besar.
AI membawa kemampuan komputasi yang luar biasa dan kecepatan pemrosesan data yang tinggi, sementara manusia membawa intuisi, kreativitas, dan pemahaman konteks yang mendalam. Ketika AI dan manusia bekerjasama, maka kedua kecerdasan ini dapat saling melengkapi dan mengoptimalkan potensi masing-masing.
Manusia dapat menggunakan AI untuk menganalisis dan mengekstrak wawasan dari data yang kompleks, sementara AI dapat membantu mempercepat dan memperbaiki keputusan manusia. Dengan kolaborasi ini, kita dapat menciptakan solusi yang lebih inovatif, menemukan pola dan hubungan yang tidak terlihat sebelumnya, dan menavigasi kompleksitas dunia yang semakin terhubung. Saat kita memadukan kecerdasan manusia dengan kekuatan AI, kita membuka pintu menuju masa depan di mana inovasi tak terbatas menanti kita.
Meskipun terdapat keprihatinan terkait privasi dan etika, AI akan tetap menjadi alat yang kuat dan bermanfaat jika kita mampu mengelola dan menggunakannya dengan bijaksana. Kolaborasi ini membawa peluang baru untuk menjelajahi dan menghadapi tantangan kompleks dalam berbagai bidang.
Dengan kecerdasan manusia yang dipadukan dengan kecepatan dan kapasitas AI, kita dapat menggali wawasan yang mendalam, menemukan hubungan yang tak terduga, dan menciptakan solusi yang kreatif. Dalam menjalani era AI, penting bagi kita untuk melihat AI sebagai alat yang mendukung dan memperluas kemampuan kita, bukan sebagai pengganti manusia, serta kita perlu mengambil tanggung jawab yang penuh dan membangun kolaborasi yang seimbang antara manusia dan teknologi ini.