Waspadai Bahaya Sering Kerokan Di Leher Bagi Kesehatan – Kerokan merupakan salah satu terapi yang telah ada sejak jaman dahulu. Selain itu juga kerokan di lakukan dengan menggunakan alat yang sangat sederhana sekali.
Hal ini dapat di lihat dari beberapa benda yang akan di gunakan untuk mengerok tubuh. Biasanya orang yang melakukan pengerokan merupakan salah satu org yang telah mengidap penyakit masuk angin.
Orang yang sering atau kebanyakan kerokan akan terus mengandalkan pengobatan ini untuk menyembuhkan keluhannya. Ini bisa membuatnya terlambat menangani penyakit atau kondisi medis yang lebih serius sehingga terjadi komplikasi yang lebih berbahaya.
Selain itu, kerokan di leher berisiko menyebabkan pembuluh darah pecah. Berikut salah satu yang wajib Waspadai Bahaya Sering Kerokan Di Leher Bagi Kesehatan sebagai berikut :
Kenapa Kerokan di Leher Berbahaya?
Kerokan bagian leher umumnya dilakukan ketika leher dan kepala terasa nyeri atau berat. Ya, sebagian orang memang lebih memilih untuk tidak mengonsumsi obat pereda nyeri kalau gejala tersebut muncul.
Metode kerokan itu sendiri tidak bisa benar-benar menyembuhkan sumber penyakit. Jadi, efek yang dirasakan setelah kerokan hanya sementara.
Cara ini hanya membuat pembuluh darah yang sudah tidak berfungsi dengan baik atau yang sudah mengandung CO2, mengeluarkan uap-uap polusi dalam darah, lalu membuat orang yang dikerok merasa lebih baik. Perasaan lebih baik itu sebenarnya hanya sugesti. Tunggu beberapa jam lagi dan biasanya kondisi tubuh akan kembali menurun bila gejala yang dirasakan memang sudah cukup berat.
Tak cuma itu, bisa saja timbul efek samping kerokan di leher. Misal pembuluh darah pecah, yang pada akhirnya menyebabkan sakit lebih parah. Jadi, bahaya yang muncul akibat kerok di leher berkaitan dengan meningkatnya risiko pembuluh darah pecah.
Misalnya pada arteri carotid, yang merupakan pembuluh darah besar di area leher, letaknya pada leher sebelah kiri dan kanan. Fungsi pembuluh darah ini cukup krusial, yakni menyuplai darah ke otak. Anda tidak ingin, bukan, pembuluh darah yang satu ini bermasalah hanya karena Anda kerokan?
1. Menyebabkan memar dan bengkak pada area tertentu
Proses kerokan membuat pembuluh darah kecil di bawah permukaan kulit (pembuluh darah kapiler) menjadi pecah. Untuk itu, kulit terlihat memar dan merah setelah terapi selesai dilakukan. Pada beberapa orang, pembengkakan juga bisa muncul di area kulit yang dikerok. Umumnya, memar dan pembengkakan yang terjadi akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari atau minggu.
2. Berisiko menimbulkan perdarahan
Kerokan tidak seharusnya menyebabkan perdarahan. Namun, bisa saja terjadi jika tekanan saat proses terapi pada kulit dilakukan secara berlebihan. Maka dari itu, pecahnya pembuluh darah kapiler akibat bahaya kerokan tidak hanya akan menghasilkan memar, tetapi juga perdarahan minor.
3. Memicu penularan penyakit
Keluarnya darah dari permukaan kulit, juga membuka kesempatan terjadinya salah satu bahaya kerokan. Yaitu, infeksi kulit yang bisa menular melalui darah. Risiko penularan penyakit melalui kerokan juga akan meningkat apabila koin atau alat lain yang digunakan untuk terapi ini tidak steril. Begitu juga jika alat digunakan lebih dari satu orang.
4. Mengakibatkan nyeri
Ada orang yang bisa menahan sakitnya dikerok, ada yang tidak. Apabila Anda termasuk yang tidak bisa menahan rasa sakit, sebaiknya jangan terlalu memaksakan untuk menjalani terapi ini.
5. Tidak semua tubuh kuat dikerok
Tidak semua orang cocok atau kuat untuk dikerok karena terapi ini berhubungan dengan pecahnya pembuluh darah kapiler. Bagi Anda yang mempunyai kondisi berikut ini, sebaiknya menghindari kerokan karena mungkin bisa berbahaya, seperti: Mempunyai riwayat gangguan medis yang menyerang kulit atau pembuluh vena.
- Mudah berdarah.
- Sedang mengonsumsi obat pengencer darah.
- Menderita deep vein thrombosis.
- Sedang mengalami infeksi, tumor, atau luka yang belum sembuh sempurna.
- Menggunakan implan di organ tubuh, sepergi alat pacu jantung dan defribilator internal.
Manfaat kerokan dari sisi ilmiah
1. Melancarkan peredaran darah
Kerokan dinilai dapat membantu melancarkan aliran darah serta proses mengalirkan oksigen dalam darah ke pembuluh ke jaringan yang dituju.
Tak hanya itu saja, kerokan juga disebut dapat membantu meningkatkan metabolisme energi di tubuh. Pengujian berbagai manfaat kerokan di atas, dilakukan melalui sebuah penelitian skala kecil yang menggali dampak kerokan pada 23 orang partisipan.
2. Meredakan sakit leher
Manfaat kerokan yang satu ini cukup dikenal secara tradisional dan sekarang diperkuat dengan salah satu penelitian. Penelitian ini dilakukan pada 48 responden yang merasakan sakit leher kronis.
Dari total jumlah partisipan, peneliti membagi mereka menjadi dua kelompok. Kelompok pertama mendapat perawatan dengan kerokan. Sementara itu, kelompok lainnya diobati dengan koyo.
Setelah satu minggu, para peneliti mencatat hasil perawatan masing-masing kelompok. Hasilnya, kelompok pertama melaporkan berkurangnya rasa sakit dibandingkan dengan kelompok kedua.
3. Meringankan sakit kepala migrain
Terapi kerokan juga dipercaya dapat meredakan sakit kepala jenis migrain. Kesimpulan tersebut berasaldari sebuah penelitian yang dilakukan pada seorang lansia yang menderita migrain. Setelah kerokan secara teratur selama 14 hari, lansia tersebut merasa bahwa migrainnya berkurang.
Namun, jumlah responden di penelitian ini terlalu sedikit, sehingga perlu penelitian lebih lanjut untuk bisa memastikan konsistensi hasil tersebut.
4. Meredakan gejala perimenopause
Terapi yang satu ini juga dianggap dapat meredakan gejala perimenopause seperti hot flashes, insomnia, menstruasi tidak teratur, kelelahan, dan sakit kepala.
Cara kerokan yang aman
Untuk menghindari bahaya kerokan, Anda bisa melakukan cara kerokan yang aman, seperti:
- Pastikan koin atau alat lain yang digunakan bersih serta steril.
- Aplikasikan body oil sehingga kulit lebih licin dan lembap.
- Sapukan atau gosokkan alat yang digunakan dengan pelan dan lembut pada kulit.