Waspada Infeksi Jamur Hitam! Kenali Gejala Dan Penanganannya – Infeksi jamur hitam atau mucormycosis adalah salah satu penyakit yang harus diwaspadai oleh masyarakat di masa pandemi virus COVID-19. Jamur hitam merupakan infeksi serius yang disebabkan oleh jamur mucormycetes.
Orang yang terinfeksi biasanya terpapar dari spora jamur yang terdapat di lingkungan sekitar, seperti permukaan daun, tanah, pupuk kandang, serta makanan yang membusuk.
India merupakan negara pertama yang melaporkan lonjakan kasus infeksi jamur hitam di masa pandemi COVID-19. WHO mencatat angka kasus jamur hitam yang terkait dengan COVID-19 di India mencapai lebih dari empat puluh satu ribu jiwa, sehingga pada bulan Mei 2021 pemerintah India menyatakan status epidemi jamur hitam.
Penyebaran Jamur Hitam atau Mucormycosis
WHO menyatakan bahwa jamur hitam tidak menular dari orang ke orang. Spora jamur bertransmisi melalui inhalasi udara, kulit yang luka atau terbakar, atau tidak sengaja terkonsumsi.
Jamur hitam menyerang sistem pernapasan, sinus, otak, mata, dan dapat berakibat fatal khususnya bagi pasien dengan kekebalan tubuh yang lemah.
Infeksinya dapat menyerang siapa saja tanpa mengenal usia dan jenis kelamin. Resikonya fatalitasnya lebih tinggi ketika menyerang orang yang terinfeksi COVID-19, khususnya apabila memiliki penyakit bawaan lainnya seperti diabetes, HIV/AIDS, dan neutropenia (kadar sel darah putih jenis neutrofil yang rendah dalam tubuh).
Gejala Infeksi Mucormycosis
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), mucormycosis terbagi menjadi empat tipe berdasarkan di mana jamur tersebut menginfeksi tubuh seseorang, yaitu rhinocerebral (sinus dan otak), pulmonary (paru-paru), cutaneous (kulit), dan gastrointestinal (pencernaan). Berikut ini gejala-gejala yang muncul akibat infeksi mucormycosis:
1. Rhynocerebral Mucormycosis
- Bengkak di salah satu sisi wajah
- Sakit kepala
- Sinus atau hidung mampet
- Muncul luka kehitaman di pangkal hidung dan langit-langit mulut
- Demam
2. Pulmonary Mucormycosis
- Demam
- Batuk
- Nyeri di bagian dada
- Nafas pendek atau sesak
- Hemoptisis (batuk berdarah)
3. Cutaneous Mucormycosis
Mucormycosis yang menyerang kulit dapat terlihat seperti lecet dan lama-kelamaan akan menghitam. Gejala lainnya termasuk nyeri, panas, dan membengkak di sekitar luka.
4. Gastrointestinal Mucormycosis
- Sakit perut
- Mual dan muntah
- Pendarahan dalam saluran pencernaan
Hingga saat ini para ilmuwan masih terus meneliti penyebab merebaknya infeksi jamur hitam. Namun, menurut American Society for Microbiology, jamur hitam memiliki sifat ‘oportunis’, yaitu mengambil keuntungan dengan terus menyerang imun tubuh seseorang yang turun dan melemah khususnya karena COVID-19.
Penanganan Infeksi Mucormycosis
Infeksi jamur hitam ini terbilang sulit untuk ditangani. Menurut WHO, Liposomal amphotericin B adalah obat yang harus segera diberikan kepada pasien di tahap awal. Pengobatan antifungal lainnya seperti Posaconazole atau Isavuconazole juga dapat digunakan dalam penanganan jamur hitam.
Obat-obatan ini dapat diberikan melalui injeksi ke pembuluh darah atau melalui mulut. Pada kondisi yang parah, pembedahan harus dilakukan untuk mengangkat jaringan yang terinfeksi.
Penyembuhan pasien infeksi jamur hitam tergantung pada banyak faktor, termasuk diantaranya adalah kecepatan diagnosis, lokasi infeksi, dan kondisi tubuh pasien secara menyeluruh. Pasien yang didiagnosis dan ditangani secara cepat dapat meningkatkan kemungkinan untuk pulih.
Mencegah dan Menurunkan Risiko Infeksi Mucormycosis
Spora jamur hitam banyak ditemukan di lingkungan sekitar, sehingga sulit untuk benar-benar terhindar dari menghirupnya. Hingga saat ini juga belum ada vaksin atau imunisasi yang dapat mencegah jamur hitam. Namun bagi orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, CDC merilis beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko infeksi.
1. Lindungi Diri dari Lingkungan Sekitar
Hindarilah area yang terdapat banyak debu, seperti area konstruksi dan ekskavasi. Menggunakan masker respirator N95 disarankan ketika mengunjungi area-area tersebut.
Gunakan sarung tangan, sepatu, dan baju lengan panjang ketika beraktivitas di luar ruangan yang melibatkan kontak dengan tanah seperti berkebun atau mengunjungi taman dan hutan.
Untuk mengurangi kemungkinan infeksi kulit, bersihkan kulit dengan disinfektan atau sabun dan air mengalir, khususnya apabila ada luka yang terpapar tanah dan debu.
2. Pengobatan Antifungal
Apabila Anda berisiko tinggi terinfeksi mucormycosis, berkonsultasilah dengan dokter. Dokter Anda mungkin akan meresepkan pengobatan untuk mencegah mucormycosis atau infeksi jamur lainnya.
Mucormycosis dan COVID-19
Infeksi jamur hitam menjadi ancaman tambahan yang mengintai masyarakat, khususnya di masa pandemi COVID-19.
Bagi pasien COVID-19 yang mengalami gejala jamur hitam, jangan tunda untuk melaporkan pada tenaga kesehatan. Laporkan juga apabila pasien memiliki komorbid seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dan penyakit lainnya. Jangan sekali-sekali mengonsumsi obat tanpa resep dokter.
Hingga kini penelitian mengenai jamur hitam masih terus dilakukan demi penanganan pasien yang lebih baik. Apabila Anda menemukan gejala infeksi jamur hitam pada diri sendiri atau keluarga, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter-dokter Siloam Hospital terdekat untuk memperoleh diagnosis dan penanganan medis secara tepat.