Vania Chandra, Semangat Kartini dalam Dunia Teknologi Indonesia – Pada era sekarang, industri terbuka bagi setiap kalangan. Begitu pun dengan industri teknologi. Seperti halnya Vania Christie Chandra yang sekarang menempati posisi Lead Software Engineer Tokopedia. Seperti apa kisah inspiratif Kartini di dunia teknologi ini?
1. Vania memimpin 15 talenta software engineer dan pengembang fitur Tempo
Vania merupakan seorang Lead Software Engineer dari perusahaan e-commerce Indonesia, Tokopedia. Wanita lulusan University of California ini, dipercaya untuk memimpin 15 talenta software engineer untuk membantu divisi Fintech.
Siapa sangka, berawal dari kekagumannya akan karakter Benji, hacker dalam film ‘Mission Imposible 3’, membawanya pada titik ini. Masuknya Vania pada dunia teknologi bermula pada saat ia bingung menentukan jurusan kuliahnya.
Pada akhirnya, ia melihat karakter hacker yang diperankan oleh Simon Pegg. Perempuan ini pun memutuskan masuk jurusan ilmu komputer.
Kiprahnya di dunia teknologi pun, membawanya jadi pengembang fitur Tempo di Tokopedia. Fitur ini mempermudah pemilik warung kelontong atau pegiat UMKM dalam menyuplai stok makanan dan kebutuhan lain. Mitra dapat membeli barang untuk kebutuhan usaha, lalu membayarnya di belakang.
2. Baginya, dunia teknologi tidak memandang gender
Bagi Vania, zaman sekarang, perempuan dan laki-laki memiliki kesempatan yang sama dalam profesi. “Untuk terus berkontribusi pada ekosistem digital Indonesia, siapa pun bisa bertumbuh dan berkembang layaknya teknologi,” ujarnya.
Di Tokopedia, Vania diberi kepercayaan untuk membekali talenta software engineer dengan keterampilan dan perspektif yang baru.
3. Semangat kolaborasi dalam tim merupakan jawaban dalam setiap tantangan
Sebagai seorang kepala, ia selalu berusaha untuk mengetahui segala kebutuhan dan tantangan yang akan di hadapi oleh timnya. Menurut Vania, semangat kolaborasi dalam tim bisa menjadi jawaban atas tantangan yang ada.
“Saya harus terus berupaya mengetahui segala kebutuhan tim dari setiap aspek, sekaligus memberi dukungan penuh agar mereka berkarya lewat teknologi,” ujarnya.
4. Dengan bersatu dan bekerja sama, semua orang dapat berinovasi
Dengan menyatukan upaya dari berbagai kalangan tanpa memandang usia, gender, ataupun status, siapa saja yang memiliki integritas, bisa menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar maupun secara luas.
Menurut Vania, masih banyak hal yang bisa dilakukan dengan pemanfaatan teknologi. Misalnya, menolong orang untuk mengembangkan bisnisnya atau mengubah cara orang berbelanja dengan lebih efisien, seperti yang ia dan timnya lakukan sekarang ini.
5. Untuk mengasah skill, harus memiliki semangat ‘Mulai Aja Dulu’
Bagi Vania, dunia profesi sekarang memiliki kesempatan yang sama dan tak ada lagi batasan, termasuk gender. Di era revolusi industri 4.0, yang terpenting adalah semangat untuk terus mengambangkan keterampilan, jangan pernah takut untuk memulai, dan jadilah seseorang yang selalu penasaran!
Itu dia kisah Vania Chandra, Kartini masa kini dalam dunia teknologi. Karena itu, teruslah bersemangat untuk mengejar impianmu! Vania saja sudah membuktikannya!
Industri teknologi merupakan industri yang dinamis di mana mampu membuka peluang bagi siapa pun untuk berkarya, tidak terkecuali perempuan.
Di Tanah Air sendiri, saat ini telah banyak perusahaan dari industri teknologi yang berkembang pesat. Seperti Tokopedia misalnya.
Perusahaan di bidang e-commerce yang identik dengan logo burung hantu berwarna hijau ini telah memiliki lebih dari 4,900 Nakama (sebutan karyawan Tokopedia), yang sebagian di antaranya merupakan perempuan.
Nah, dalam rangka merayakan Hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April 2020, berikut ini cerita pendek dari dua perempuan yang sukses berkarier di Tokopedia:
1. Vania Chandra: Dunia Teknologi Tidak Memandang Gender
Vania Chandra mengawali karirnya di Tokopedia pada 2019 sebagai Lead Software Engineer untuk membantu divisi fintech (Financial Technology). Vania dipercaya untuk memimpin 15 talenta Software Engineer.
Dengan posisinya tersebut, dirinya terus berupaya mengetahui segala kebutuhan tim, tantangan dan cara menjawabnya.
Menurut Vania, semangat berkolaborasi dalam tim menjadi hal yang sangat penting berkaitan dengan hal tersebut.
“Saya juga selalu percaya bahwa bidang teknologi adalah bidang karier yang tidak memiliki gender,” kata Vania. “Untuk terus berkontribusi pada ekosistem digital Indonesia, siapa pun bisa bertumbuh dan berkembang layaknya teknologi.”
Bersama tim, Vania mengembangkan fitur Tempo pada aplikasi Mitra Tokopedia. Kini fitur ini telah mempermudah para pemilik warung kelontong, kios dan usaha individu lainnya dalam mengisi stok barang kapan saja dengan modal minim, sehingga diharapkan dapat meningkatkan keuntungan mereka.
Menurut Vania, dengan menyatukan upaya dari berbagai kalangan – baik dari kalangan muda, senior, perempuan maupun laki-laki – siapa saja yang memiliki integritas bisa menghasilkan inovasi yang baik dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.
2. Farissa Putri: Menjaga Keseimbangan Berkeluarga Sekaligus Berkarya Lewat Teknologi
Farissa Putri merupakan Test Engineer Tokopedia sekaligus seorang ibu. Sejak mulai berkarir di tahun 2015, Farissa berhasil menjawab berbagai tantangan dengan sederet inovasi di Tokopedia.
Salah satunya, yakni dengan mengembangkan generator API dummy AWB untuk keperluan automated testing di bagian logistik.
“Melalui kemudahan yang saya kembangkan bersama Software Engineer, automated testing ini mempercepat proses pengujian secara lebih tepat dan dapat diulang berkali-kali,” cetus Farissa.
Di tengah berkarya lewat teknologi, Farissa juga memutuskan untuk berkeluarga. “Menjadi seorang ibu menurut saya bukan hambatan dalam berkarya. Sebagai Test Engineer di Tokopedia, saya terus berupaya mengatur waktu bekerja dengan bijak sekaligus berperan sebagai seorang ibu,” jelas Farissa.
Selain memberikan fleksibilitas jam kantor dan berbagai fasilitas lainnya, menurutnya Tokopedia juga telah menyediakan Kids Room yang memudahkan Farissa tetap dapat menikmati waktu berkualitas dengan anak sambil bekerja.
“Hal yang selalu tekankan adalah selalu memberikan yang terbaik untuk dapat mencapai lebih, dengan membangun budaya kerja tim yang kuat, berbagi pengetahuan dengan tim dan mampu menyusun prioritas dengan tepat,” terang Farissa.
Farissa Putri merupakan Test Engineer Tokopedia sekaligus seorang ibu. Sejak mulai berkarir di tahun 2015, Farissa berhasil menjawab berbagai tantangan dengan sederet inovasi di Tokopedia.
Salah satunya, yakni dengan mengembangkan generator API dummy AWB untuk keperluan automated testing di bagian logistik.
“Melalui kemudahan yang saya kembangkan bersama Software Engineer, automated testing ini mempercepat proses pengujian secara lebih tepat dan dapat diulang berkali-kali,” cetus Farissa.
Di tengah berkarya lewat teknologi, Farissa juga memutuskan untuk berkeluarga. “Menjadi seorang ibu menurut saya bukan hambatan dalam berkarya. Sebagai Test Engineer di Tokopedia, saya terus berupaya mengatur waktu bekerja dengan bijak sekaligus berperan sebagai seorang ibu,” jelas Farissa.
Selain memberikan fleksibilitas jam kantor dan berbagai fasilitas lainnya, menurutnya Tokopedia juga telah menyediakan Kids Room yang memudahkan Farissa tetap dapat menikmati waktu berkualitas dengan anak sambil bekerja.
“Hal yang selalu tekankan adalah selalu memberikan yang terbaik untuk dapat mencapai lebih, dengan membangun budaya kerja tim yang kuat, berbagi pengetahuan dengan tim dan mampu menyusun prioritas dengan tepat,” terang Farissa.