Ulas Buku Ekonomi Ternama, Arif Budimanta Bahas Pentingnya Peran Teknologi Bagi Kesejahteraan Masyarakat Hingga Ekonomi

Ulas Buku Ekonomi Ternama, Arif Budimanta Bahas Pentingnya Peran Teknologi Bagi Kesejahteraan Masyarakat Hingga Ekonomi – Direktur Eksekutif Megawati Instritute, Dr. Arif Budimanta membeberkan hal yang perlu dilakukan ketika memanfaatkan teknologi dalam kehidupan bermasyarakat. Diakui jika kemajuan teknologi bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan.

Ini diungkapkan Arif Budimanta pada acara diskusi terkait buku karya ekonom sekaligus penulis ternama, Daron Acemoglu dan Simon Johnsin berjudul Power anda Progress : Our Thousand-Year Struggle Over Technology and Prosperity rilisan 2023.

Buku terbaru karya Acemoglu dan Johnson berisi tentang perkembangan ekonomi dan sosial dari perkembangan teknologi dalam seribu tahun berakhir, termasuk dampak positif dan negatif dari perkembangan tersebut.

“Jadi intinya, kemajuan teknologi agar memberikan kemaslahatan ataupun kesejahteraan bagi masyarakat, dan sekaligus menghadirkan keadilan sosial maka, Acemoglu mengatakan bahwa antara Pemerintah dan rakyat harus bekerja secara bersama untuk mencapai yang menjadi objektif dalam kehidupan bernegara,” ujar Arif dalam webinar Diskusi dan Bedah buku kekuasan, kesejahteraan dan perubahan teknologi pada Selasa (27/6/2023).

Arif pun membeberkan sedikit tentang sepak terjang Indonesia dalam membangun sektor teknologi dalam negeri sejak era pemerintahan Presiden Pertama Indonesia Soekarno.

Salah satunya adalah dengan membangun LAPAN, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, industri logam dasar dengan mendirikan Krakatau Steel, juga perguruan tinggi Institut Teknologi Bandung.

Ketidakadilan

Dikatakan, kerangka pemikiran yang berkembang dalam buku ini juga tidak terlepas dari yang telah dituliskan ataupun apa yang telah menjadi landasan awal paradigma berpikir Daren Acemoglu.

“Sehingga aspek inklusivitas dalam pemerintahan, dan dalam demokrasi itu menjadi penting. Hal ini agar kemudian teknologi itu dalam proses proses kemajuannya, kata Bung Karno dalam penganugerahan gelar doktor honoris causa nya di ITB bahwa ilmu teknik itu harus memberikan pengabdian kepada masyarakat,” paparnya.

Dia pun mengingatkan agar jangan sampai ilmu teknik menimbulkan ketidakadilan akibat penguasaan bagi segilintir orang.

Dia menyebut, kontribusi teknologi dalam hal ekonomi juga mempengaruhi dalam proses produksi. “Misalnya dalam kerangka yang paling utama untuk bertahan hidup, merespon lingkungan, dan konteks alokasi sumber daya. Tetapi teknologi juga bisa dimanfaatkan untuk kepentingan ekspansi surplus dalam kerangka mencapai efektivitas dan efisiensi dalam produksi,” tambah Arif, dalam ulasannya mengenai buku terbaru Acemoglu dan Johnson.

Direktur Eksekutif Megawati Institute Arif Budimanta, mengatakan manusia ketika bertindak dalam kehidupan ekonomi tidak boleh rakus dan mementingkan diri sendiri.

Melainkan juga harus memperhatikan kehidupan yang akan datang, dan memperhatikan rakyat banyak. Hal itu disampaikan dalam Bincang-Bincang Pansasilanomics Jalan keadilan dan Kemakmuran, Jumat (11/11/2022).

Menurut dia, dalam konsep Pansasilanomics, manusia memiliki posisi di tiga tempat. Pertama, posisi individu; kedua posisi sebagai makhluk tuhan, dan ketiga, posisi sebagai makhluk sosial.

“Sehingga dalam tindakan ekonomi yang diambil sebagai seorang manusia yang bergerak dalam sistem ekonomi Pancasila selalu mengedepankan aspek keadilan dan kebersamaan dengan masyarakat lainnya dalam konteks usaha bersama,” kata Arif Budimanta.

Karena hal tersebut merupakan bagian pertanggungjawaban kita sebagai mahluk Tuhan di akhirat nanti. Artinya, ada aspek-aspek Transendental dan Profetik. Sebab, kata Arif, di dalam kehidupan ekonomi menurut keagamaan kita diminta untuk tidak merugikan orang lain.

Sebagai informasi, Transendental merupakan salah satu pendekatan Teologi Kontekstual yang melihat bahwa realitas bukan sebagai yang “ada di luar” dan lepas dari pengenalan manusia melainkan berada pada dinamika kesadaran diri.

Selanjutnya

Sementara, Profetik adalah definisi ilmu sosial yang menjadikan nilai-nilai normatif Islam sebagai landasan keilmuannya sehingga dapat diaktualisasikan dan menjadi petunjuk perilaku dan aksi sosial.

Maka sebagai manusia jangan bertindak eksploitatif, tapi harus memperhatikan lingkungan, dan harus memperhatikan permasalahan kemanusiaan untuk kemaslahatan bersama.

“Ini menggambarkan bahwa manusia dalam bertindak dalam kehidupan ekonomi tidak boleh rakus dan mementingkan diri sendiri,” pungkasnya.

Melainkan juga harus memperhatikan kehidupan yang akan datang, dan memperhatikan rakyat banyak. Hal itu disampaikan dalam Bincang-Bincang Pansasilanomics Jalan keadilan dan Kemakmuran, Jumat (11/11/2022).

Menurut dia, dalam konsep Pansasilanomics, manusia memiliki posisi di tiga tempat. Pertama, posisi individu; kedua posisi sebagai makhluk tuhan, dan ketiga, posisi sebagai makhluk sosial.

“Sehingga dalam tindakan ekonomi yang diambil sebagai seorang manusia yang bergerak dalam sistem ekonomi Pancasila selalu mengedepankan aspek keadilan dan kebersamaan dengan masyarakat lainnya dalam konteks usaha bersama,” kata Arif Budimanta.

Karena hal tersebut merupakan bagian pertanggungjawaban kita sebagai mahluk Tuhan di akhirat nanti. Artinya, ada aspek-aspek Transendental dan Profetik. Sebab, kata Arif, di dalam kehidupan ekonomi menurut keagamaan kita diminta untuk tidak merugikan orang lain.

Sebagai informasi, Transendental merupakan salah satu pendekatan Teologi Kontekstual yang melihat bahwa realitas bukan sebagai yang “ada di luar” dan lepas dari pengenalan manusia melainkan berada pada dinamika kesadaran diri

Scroll to Top