Trauma Kandung Kemih – Penyebab Gejala Dan Penanganannya

Trauma Kandung Kemih - Penyebab Gejala Dan Penanganannya

Trauma Kandung Kemih – Penyebab Gejala Dan Penanganannya – Trauma buli – buli atau trauma kandung kemih adalah kondisi medis ketika kandungan kemih mengalami cedera.

Kondisi ini sebagian besar terjadi karena adanya patah tulang panggul sehingga kandungan kemih tidak terlindungi dengan baik.

Mari pahami lebih lanjut menganai penyebab , gejala dan penanganan trauma buli – buli melalui beberapa penjelasan di bawah ini sebagai berikut : 

Mengenal Trauma Kandung Kemih (Trauma Buli-Buli)

Trauma buli – buli  trauma kemih ( bladder injury ) adalah cedera yang terjadi pada kandung kemih atau vesika

urinaria, yaitu organ berbentuk seperti kantong berotot yang berfungsi untuk menampung urine sebelum dikeluarkan dari tubuh. Cedera kandung kemih ini bisa berupa memar, ruptur (robekan), perdarahan, ataupun trauma tembus sesuai dengan penyebab yang mendasarinya.

Penyebab Trauma Kandung Kemih

Kandung kemih merupakan bagian dari sistem perkemihan yang terletak pada perut bagian bawah dan dilindungi oleh tulang panggul.

Trauma kandung kemih biasanya terjadi karena terdapat patah tulang panggul yang membuat serpihan atau patahan tulang tersebut berisiko mencederai kandung kemih. Kingpro88

Meski begitu, kasus cedera pada kandung kemih ini tergolong sangat jarang terjadi. Selain itu, sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami cedera kandung kemih adalah sebagai berikut:

  • Pernah menjalani operasi panggul, seperti operasi pengangkatan rahim atau pengobatan hernia.
  • Memar, luka, robekan, atau ruptur pada uretra. Kejadian ini paling sering terjadi pada pria.
  • Terlibat kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian, atau terdapat benda berat yang jatuh menimpa perut bagian bawah.
  • Cedera terjadi pada posisi kaki mengangkang (straddle injuries).
  • Cedera perlambatan atau cedera deselerasi.

Gejala Trauma Kandung Kemih

Penderita trauma buli-buli biasanya mengeluhkan gejala berupa nyeri pada area panggul atau perut bagian bawah. Selain itu, beberapa gejala yang umum terjadi akibat cedera kandung kemih meliputi:

  • Kesulitan buang air kecil atau ketidakmampuan mengosongkan buli-buli.
  • Terdapat darah dalam urine.
  • Infeksi saluran kemih, ditandai dengan demam, sering buang air kecil, dan nyeri saat buang air kecil.
  • Inkontinensia urine, yaitu kondisi ketika seseorang tidak mampu mengendalikan keinginan buang air kecil sehingga menyebabkan urine bocor.
  • Memar pada perut bagian bawah.
  • Pembesaran perut (distensi abdomen).

Perdarahan akibat trauma buli-buli juga berisiko menyebabkan syok hipovolemik yang menimbulkan sejumlah gejala, seperti:

  • Jantung berdebar.
  • Tekanan darah rendah.
  • Kulit pucat dan terasa dingin.
  • Keringat dingin.
  • Penurunan kesadaran.

Komplikasi Trauma Kandung Kemih

Trauma kandung kemih yang tidak ditangani dengan tepat berisiko menimbulkan sejumlah komplikasi serius, di antaranya adalah:

  • Gangguan pada satu atau kedua ginjal. Hal ini disebabkan oleh hambatan dalam aliran urine sehingga urine mengalir balik dan mencederai ginjal.
  • Gangguan proses pengosongan kandung kemih.
  • Terbentuknya jaringan parut yang menyebabkan penyumbatan pada sistem urinaria.
  • Syok hipovolemik.

Diagnosis Trauma Kandung Kemih

Apabila pasien dalam kondisi sadar, sebelum menegakkan diagnosis, dokter akan melakukan wawancara medis (anamnesis) dengan pasien untuk menanyakan keluhan, kronologi kecelakaan, ataupun riwayat tindakan medis yang pernah di lakukan.

Selain itu, gejala trauma kandung kemih juga dapat diidentifikasi melalui pemeriksaan fisik dan tes laboratorium (tes urine).

Untuk memastikan dan mengonfirmasi diagnosis trauma kandung kemih, dokter dapat melibatkan sejumlah pemeriksaan penunjang, di antaranya:

  • Rontgen.
  • USG.
  • CT Scan.
  • Retrograde cystography.
  • Retrograde urethrogram (jika terdapat cedera pada uretra).

Penanganan Trauma Kandung Kemih

Penanganan trauma pada kandung kemih perlu disesuaikan dengan tingkat keparahannya. Namun, sejumlah tindakan medis yang umum dilakukan untuk mengatasi kondisi tersebut adalah sebagai berikut.

Pemberian Obat Pereda Nyeri

Apabila trauma pada kandung kemih tergolong ringan dan tidak menimbulkan gejala yang signifikan, dokter dapat menindaklanjutinya dengan meresepkan obat pereda nyeri.

Selain itu, pasien cedera kandung kemih juga dianjurkan untuk menjalani pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan sehat dan istirahat yang cukup untuk mengoptimalkan proses pemulihan.

Kateterisasi Urine

Kateterisasi urine merupakan tindakan medis dengan memasukkan kateter (selang tipis yang elastis) ke dalam kandung kemih melalui uretra atau dinding perut (disebut juga selang suprapubik dan di lakukan jika terdapat cedera uretra) untuk membantu mengosongkan kandung kemih.

Tindakan Operasi

Apabila cedera kandung kemih tergolong parah, dokter dapat melakukan tindakan operasi untuk menangani kerusakan pada kandung kemih. Tindakan transfusi darah juga dapat dilakukan untuk menangani pasien trauma buli-buli yang mengalami perdarahan berat atau syok.

Jika Anda mengalami cedera yang memengaruhi bagian panggul, segera kunjungi Siloam Hospitals terdekat untuk mendapatkan tindakan medis yang tepat dari dokter terkait.

Untuk penanganan lebih lanjut terkait dengan gangguan kandung kemih, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter Siloam Hospitals Asri yang menjadi pusat unggulan dalam menangani keluhan urologi dan nefrologi.

Siloam Hospitals Asri memiliki tim dokter spesialis berpengalaman sehingga mampu memberikan penanganan medis yang tepat dan sesuai kondisi tubuh.

Scroll to Top