Tips Menjaga Kesehatan Otak Agar Terhindar Dari Pikun – Kesehatan otak merupakan hal yang sangat penting untuk di jaga agar dapat mencegah terjadinya penurunan kognitif pada usia senja.
Meskipun usia merupakan faktor risiko utama, namun kita dapat mengurangi risiko tersebut dengan mengadopsi gaya hidup sehat dan menghindari faktor risiko terjadinya demensia.
Berikut adalah beberapa tips cara efektif untuk menjaga kesehatan otak dan menghindari penurunan kognitif atau kepikunan.
Aktivitas Fisik yang Teratur
Melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan otak dan mengurangi risiko terjadinya pikun atau demensia.
Aktivitas fisik juga memberikan manfaat positif bagi kesehatan jantung, sirkulasi darah, berat badan, dan kesehatan mental.
Oleh karena itu, Anda dapat memilih aktivitas yang sesuai dengan minat dan menyenangkan, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau mengikuti kelas senam.
Jangan lupa, mulailah dengan langkah kecil dan tingkatkan intensitas secara bertahap.
Konsumsi Makanan Sehat
Mengonsumsi makanan sehat dan seimbang sangat penting dalam menjaga kesehatan otak.
Pastikan asupan makanan Anda mencakup protein, karbohidrat, vitamin, dan omega-3 yang dapat meningkatkan kesehatan otak.
Pilih makanan seperti alpukat, brokoli, biji-bijian, ikan salmon, dan ikan kembung yang kaya akan nutrisi penting untuk otak.
Berhenti Merokok
Merokok dapat merusak sirkulasi darah di seluruh tubuh, termasuk otak. Untuk menjaga kesehatan otak, penting untuk berhenti merokok sejak sekarang.
Semakin awal seseorang berhenti merokok, semakin banyak kerusakan otak yang dapat dihindari.
Aktif dalam Kegiatan Sosial
Terlibat dalam kegiatan sosial dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati, sehingga dapat mencegah terjadinya kepikunan.
Cari kegiatan sosial yang sesuai dengan minat Anda, seperti belajar, bermain musik, mengikuti organisasi, atau belajar bahasa baru.
Interaksi sosial melibatkan latihan berbagai fungsi kognitif, memberikan stimulus mental yang bermanfaat untuk otak.
Tidur yang Cukup
Tidur yang cukup merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan otak. Kurang tidur dapat meningkatkan risiko terjadinya penurunan kognitif.
Usahakan untuk mendapatkan tidur yang berkualitas dengan durasi tujuh hingga delapan jam setiap malam.
Jika mengalami gangguan tidur, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Rutin Memeriksakan Kesehatan
Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin penting untuk mengidentifikasi dan mengendalikan kondisi kesehatan tertentu seperti darah tinggi, stroke, atau diabetes yang dapat meningkatkan risiko terjadinya demensia.
Dengan mengetahui kondisi kesehatan secara lebih awal, kita dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga kesehatan otak.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, Anda dapat menjaga kesehatan otak dan mengurangi risiko terjadinya penurunan kognitif.
Jaga gaya hidup sehat, beraktivitas secara teratur, dan tetaplah terhubung dengan orang-orang di sekitar Anda. Demi kesehatan otak dan kualitas hidup yang lebih baik.
Jaga tekanan darah dan kadar kolesterol tetap terkendali
Jantung Anda berdetak kira-kira 115.000 kali sehari, dan dengan setiap detaknya, organ vital ini mengirimkan sekitar 20% oksigen ke dalam tubuh dan otak Anda.
Tekanan darah tinggi dapat melemahkan otot jantung Anda, dan merupakan salah satu penyebab utama stroke. Idealnya, tekanan darah Anda tidak boleh lebih tinggi dari 120/80.
Meski demikian, kolesterol juga merupakan zat penting untuk kesehatan otak dan sistem saraf Anda selama kadarnya terkendali. American Heart Association merekomendasikan agar kadar kolesterol Anda diukur setiap empat hingga enam tahun.
Kelola kadar gula
Gula darah adalah bahan bakar utama otak. Ketika kekurangan gula darah, Anda tidak punya energi; tapi jika terlalu banyak, itu bisa menghancurkan pembuluh darah dan jaringan, menyebabkan penuaan dini dan penyakit kardiovaskular.
Perlu diingat bahwa gula bukanlah musuh selama kadarnya terkendali. Sayangnya, banyak orang tidak sadar sedang mengonsumsi gula karena ia seringkali tersembunyi dalam makanan yang bahkan tidak terasa manis.
Tidur yang berkualitas
Studi menunjukkan bahwa orang dengan sleep apnea (kurang tidur) yang tidak diobati meningkatkan risiko kehilangan memori rata-rata 10 tahun sebelum populasi umum.
Bagi kebanyakan orang, otak yang sehat membutuhkan antara 7-9 jam tidur setiap malam. Cara untuk meningkatkan daya ingat, meningkatkan kekebalan tubuh:
- Pertahankan jadwal waktu tidur dan bangun yang konsisten
- Matikan perangkat elektronik satu jam sebelum waktu tidur
- Lakukan sesuatu yang menenangkan sebelum tidur, seperti mendengarkan musik lembut atau melakukan latihan pernapasan
Konsumsi makanan bergizi
Salah satu cara menjaga kesehatan otak adalah mengonsumsi ikan berlemak seperti salmon, alpukat dan bluberi. Sayuran cruciferous seperti arugula, brokoli, kubis Brussel, dan sawi hijau juga bagus untuk otak.
Jalin hubungan sosial
Dalam sebuah penelitian baru-baru ini, orang berusia di atas 55 tahun yang secara teratur berpartisipasi dalam acara sosial memiliki risiko kehilangan ingatan yang lebih rendah. Peneliti menemukan bahwa itu bukan karena apa yang mereka makan, tetapi efek dari hubungan sosial yang berulang.
Untuk mengurangi keterasingan dan kesepian, Anda juga dapat melakukan tindakan kebaikan kecil seperti menghubungi seseorang. Serta memberikan pujian tanpa mengharapkan imbalan apa pun dan telepon seseorang yang biasanya Anda hubungi.
Terus belajar keterampilan baru
Mempertahankan ingatan yang kuat tidak semuanya tentang permainan otak seperti Sudoku, Wordle, dan teka-teki silang.
Mempelajari keterampilan dan memperoleh informasi adalah cara yang jauh lebih efektif untuk membuat koneksi baru di otak. Semakin banyak koneksi yang Anda buat, semakin besar kemungkinan Anda mempertahankan dan bahkan meningkatkan memori Anda.
Saat Anda berpikir untuk mempelajari sesuatu yang baru, lakukan pendekatan seperti yang Anda lakukan dengan latihan fisik. Anda ingin melatih otot yang berbeda pada hari yang berbeda.
Selama minggu ini, cobalah melatih otak Anda dengan memadukan aktivitas mental (belajar bahasa baru atau membaca buku) dan aktivitas belajar fisik (bermain tenis atau sepak bola).
Jangan merokok (dan hindari perokok pasif)
Perokok memiliki risiko 30% lebih tinggi terkena demensia daripada bukan perokok. Asap rokok mengandung 7.000 bahan kimia dan setidaknya 70 di antaranya dapat menyebabkan kanker.
Residu asap rokoklah yang menciptakan bau khas pada pakaian atau ruangan. Residu itu sendiri dapat mengeluarkan bahan kimia yang beracun bagi otak.