Tips Mengajarkan Anak Bersosialisasi, Yuk Terapkan! – Kehidupan sosial menjadi salah satu elemen penting bagi pertumbuhan Si Kecil.
Untuk itu, Moms perlu mengetahui cara mengajarkan anak bersosialisasi.
Moms sedang mencari cara mengajarkan anak bersosialisasi? Simak artikel ini hingga akhir, yuk Moms.
Sejak usia 2,5 tahun, balita sebaiknya sudah mulai diajarkan untuk bergaul dan waspada terhadap orang asing yang ditemuinya.
Tujuannya bukan untuk membuat balita takut dengan semua orang asing ya, Moms.
Tetapi mengajarkan batasan interaksi antara balita dan orang asing, serta mengenali mana orang asing yang “baik” dan “tidak baik.”
Dengan berbagai kasus penculikan serta pelecehan seksual terhadap anak yang semakin marak belakangan ini, ada baiknya Moms mulai mengajarkan anak untuk bersosialisasi.
Namun, cara mengajarkan anak bersosialisasi harus dilakukan dengan benar agar anak dapat mempraktikannya dengan baik.
Lantas, bagaimana cara mengajarkan anak bersosialisasi? Simak caranya di bawah ini, ya Bunda.
Tips Mengajarkan Anak Bersosialisasi, Yuk Terapkan!
Sebagai orang tua, Moms dan Dads perlu mengetahui cara mengajarkan anak bersosialisasi.
Tidak ada rentang usia yang tepat untuk meningkatkan keterampilan sosial anak dan tidak ada kata terlambat untuk mengasah keterampilan sosial mereka.
Mulailah dengan keterampilan sosial paling dasar terlebih dahulu dan terus tingkatkan keterampilan anak dari waktu ke waktu.
Berikut ini beberapa cara mengajarkan anak bersosialisasi yang Moms dan Dads bisa lakukan.
1. Ajarkan Cara Berbagi
Cara mengajarkan anak bersosialisasi yang paling dasar adalah dengan mengajarkannya untuk berbagi.
Kesediaan untuk berbagi makanan ringan atau mainan dapat sangat membantu anak-anak menjalin dan mempertahankan pertemanan.
Menurut sebuah penelitian dalam Psychological Science, anak-anak berusia 2 tahun mungkin menunjukkan keinginan untuk berbagi dengan orang lain.
Namun, hal ini tidak berlaku pada anak berusia antara 3 dan 6 tahun. Sebab, mereka sering bersikap egois dalam hal berbagi.
Pada usia 7 atau 8 tahun, anak-anak menjadi lebih mementingkan keadilan dan lebih bersedia untuk berbagi.
Mengajari anak-anak untuk berbagi dapat membantu meningkatkan harga diri mereka dalam bersosialisasi bersama teman.
Moms dapat menunjukkan cara berbagi pada Si Kecil. Puji anak ketika berbagi dan perhatikan bagaimana perasaan orang lain.
Katakan sesuatu seperti,
“Kamu bisa berbagi makanan ringan dengan kakakmu. Mama yakin dia merasa senang tentang itu. Itu hal yang baik untuk dilakukan.”
2. Biasakan Si Kecil Bekerja Sama
Cara mengajarkan anak bersosialisasi selanjutnya adalah dengan mengejarkan kerja sama.
Bekerja sama berarti bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama itu termasuk berkontribusi, berpartisipasi, dan membantu.
Keterampilan kerja sama yang baik sangat penting untuk berhasil bergaul dalamlingkungan sosial.
Anak-anak mungkin perlu melakukan kerja sama dengan teman sekelas di taman bermain dan juga di kelas.
Pada usia sekitar 3 tahun, anak kecil dapat mulai bekerja dengan teman sebayanya untuk mencapai tujuan bersama.
Untuk anak-anak, kerja sama dapat melibatkan apa saja mulai dari mengerjakan misi mainan bersama hingga memainkan permainan dalam olahraga kelompok.
Selain itu, kerja sama juga bisa menjadi kesempatan besar bagi anak-anak untuk belajar lebih banyak tentang diri mereka sendiri dan bagaimana mereka berinteraksi dengan baik dalam kelompok.
3. Latih Anak untuk Mau Mendengarkan
Cara mengajarkan anak bersosialisasi selanjutnya adalah dengan mengajarkan untuk selalu mendengarkan.
Mendengarkan bukan hanya tentang berdiam itu berarti benar-benar menyerap apa yang dikatakan orang lain.
Ini menjadi komponen penting dari komunikasi dan kegiatan sosial yang sehat.
Dalam kegiatan sehari-hari anak perlu mendengarkan perkataan dan penjelasan dari guru di sekolah.
Menyerap materi, membuat catatan, dan memikirkan apa yang dikatakan menjadi lebih penting saat anak berkembang secara akademis.
Memberi anak banyak kesempatan untuk berlatih mendengarkan dapat memperkuat keterampilan bersosial.
Sebab, mendengarkan perkataan orang lain menjadi bagian penting dalam mengembangkan empati.
Tekankan kepada anak-anak sejak usia dini bahwa harus mendengarkan saat mereka terlibat dalam percakapan.
Moms bisa melatih cara mendengarkan yang baik pada anak ketika membaca buku, hentikan secara berkala dan minta mereka untuk memberi tahu Moms tentang apa dibaca.
Jeda dan katakan, “Ceritakan apa yang kamu ingat tentang cerita sejauh ini.”
4. Ajari Anak Mengikuti Arahan
Cara mengajarkan anak bersosialisasi selanjutnya adalah berikan pemahaman pada Si Kecil untuk mengikuti arahan.
Anak-anak pada usia 2–3 tahun cenderung untuk kesulitan menerima arahan yang diberikan oleh orang di sekitarnya.
Namun, sebenarnya penting bagi anak-anak untuk dapat diberikan arahan dan mengikuti instruksi.
Namun, sebelum anak pandai mengikuti arahan, penting bagi Moms untuk mahir dalam memberikan arahan.
Untuk memberikan arahan yang baik dan menghindari kesalahan umum, ikuti strategi ini.
Beri anak satu arah pada satu waktu. Seperti “Tolong ambil sepatu di rak” bukan “Tolong ambil sepatu, tas, dan bukumu,”.
Ingatlah bahwa kesalahan itu normal. Wajar jika anak kecil berperilaku impulsif, atau lupa akan arahan yang diberikan.
Lihat setiap kesalahan yang dilakukan Si Kecil sebagai kesempatan untuk membantu mereka meningkatkan keterampilan mereka dalam mengikuti arahan.
Selain itu, puji anak ketika mereka mengikuti petunjuk dengan mengatakan hal-hal seperti, “Terima kasih sudah mengambil sepatu”.
Jika anak sulit mengikuti arahan, beri mereka kesempatan untuk berlatih mengikuti perintah sederhana.
Katakan hal-hal seperti, “Tolong berikan buku itu kepada saya,” dan kemudian berikan pujian segera untuk mengikuti arahan.
5. Beri Tahu Anak untuk Menghormati Ruang Pribadi
Cara mengajarkan anak bersosialisasi selanjutnya adalah dengan memberitahu mengenai ruang pribadi orang lain.
Sebab, mungkin beberapa anak adalah pembicara yang dekat, seperti merangkak ke pangkuan kenalan tanpa tahu bahwa itu membuat mereka merasa tidak nyaman.
Penting untuk mengajari anak-anak cara menghargai ruang pribadi orang lain.
Buat aturan yang mendorong anak-anak untuk menghormati ruang pribadi orang lain.
Jika anak mengambil barang dari tangan orang lain atau mendorong saat tidak sabar, tentukan konsekuensinya.