Teknologi, Salah Satu Wawasan dan Pengetahuan untuk Menunjang Karya Kreatif

Teknologi, Salah Satu Wawasan dan Pengetahuan untuk Menunjang Karya Kreatif – Pertumbuhan kontribusi ekonomi kreatif pada pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia tidak terlepas dari berkembangnya wirausaha wirausaha kreatif yang dirintis oleh anak anak muda.

Mereka kemajuan wirausaha kreatif ini, pemerintah menunjuk 17 wiramuda kreatif yang mewakili 15 sub sektor ekonomi kreatif.

“Pemerintah melihat anak sebagai generasi penerus bangsa yang dinamis, kreatif, dan dapat menyesuarakan budaya Indonesia. Kami berharap anak muda juga dapat menjadi agen perubahan untuk masa depan perekonomian bangsa,” ujar Mari Elka Pangestu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreaftif.

Sebagai wujud dukungan terhadap semangat mereka, pemerintah memfasilitasi karya kreatif mereka. Para wirausaha inilah yang merancang konsep Indonesia Creative Power 2013 sehingga memiliki nuansa kreatif khas anak muda Indonesia, lanjut Mari Elka Pangestu.

Wiramuda kreatif merupakan perwakilan dari orang orang kreatif yang berkarya sesuai minat bahkan hobi. Hal itu membuat mereka bekerja dengan hati yang senang dan bersemangat sehingga menghasilkan karya yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain, menjadi pelaku kreatif sekaligus penggerak ekonomi kreatif.

Perjalanan mereka dalam berkarya tentu saja menghadapi berbagai tantangan, antara lain era persaingan global yang menuntun mereka untuk mempertajam pengetahuan tentang bidang yang mereka memiliki daya saing dan tidak tergerus arus globalisasi.

Kecepatan penyebaran informasi di era global membuat dunia seolah tanpa batas berkat koneksi internet. Hal ini kemudian menjadi salah satu pendorong wiramuda untuk menarik manfaatnya terutama dalam menunjang pengembangan karya dan menambah nilai jual pada karya kreatif yang dihasilkan.

Direktur Jenderal Ekonomi Kreatif  Berbasis Seni dan Budaya, Alham Sya, menambahkan,”Dalam seni dan budaya pun teknologi sangat menunjang kreativitas. Pelaku kreatif dapat menambah wawasan dan pengetahuan mereka tentang seni dan budaya luar negeri serta memantau perkembangan seni budaya di dunia sehingga kita semakin memiliki daya saing dalam mengembangkan karya dan menjaga agar karya yang dihasilkan tetap diminati dan dapat bertahan ditengah gempuran budaya global.”

Berikut beberapa orang yang ditunjuk pemerintah mewakili 17 wiramuda kreatif untuk 15 sektor kreatif:

  • Dennis Adhiswara dari bidang video dan film mewakili sub sektor video, film dan fotografi.
  • Rinrin Marinka mewakili sub sektor kuliner.
  • Gianti Giadi mewakili sektor seni pertunjukan.
  • Sunny Gho dari bidang komik mewakili sektor desain.
  • Kevin Mintaraga mewakili sektor Periklanan.

DAMPAK PANDEMIK TERHADAP SISTEM PENDIDIKAN SAAT INI.
Kita saat ini masuk kepada era revolusi industry 4.0,era serba digital dalam segala hal,mulai dari urusan dapur sampai urusan pendidikan dan pelayanan dalam segala hal,di bidang transformasi yang serba online,tidak ada lagi yang dinamakan susah dan sulit semua teknologi menawarkan fasilitas yang serba mudah dan memungkinkan. Begitu juga penulis kedudukan sebagai narasumber,sebagai fasilitator dan sebagai penulis,dimudahkan dengan hadirnya teknologi, juga sebagai arsiteknya di bidang pendidikan harus cepat beradaptasi dan cepat menguasai ilmu pengetahuan yang sudah berubah situasi dan kondisinya, widyaiswara tidak lagi menunggu jadwal mengajar secara klasikal tapi di tuntut untuk lebih pro aktif dalam beraktifitas dan berperan,harus mampu merubah mindset,pola pikiran kita yang klasik menjadi digital. Misalnya tahun tahun sebelumnya widyaiswara keahliannya dalam mentransfer sikap ,pengetahuan dan keahlian di kelas secara klasikal,bertatap muka secara langsung dengan para peserta,menyampaikan materi dalam bentuk slide ,bisa bersalaman secara langsung,bertanya secara langsung dan memberikan senyuman dan tawa serta canda secara alami,jangan harap kondisi seperti ini akan bertahan lama dan berlangsung lama,karena peralihan kebisaaan sudah beralih secara nyata ,dimana alat berinteraksi dan berkomunikasi antar individu dan antar kelompok sudah dengan menggunakan sebuah alat super canggih dengan menggunakan handphone,menggunakan gadget,menggunakan laptop dan peralatan lainnya yg serba canggih dan terhubung dengan jaringan internet yang memungkinkan terakses secara global.

Dengan adanya kecanggihan teknologi di bidang segala hal telah merubah sistem dan pola berkomunikasi antar manusia hanya dengan mengklik nomor handphone dimana lawan bicara kita yang bisa saja dekat ataupun jauh dapat dihubungi dengan begitu mudahnya dan berkomunikasi dengan suara yang jelas. Perkembangan alat komunikasi yang begitu anggih dan cepat telah merubah sistem dalam proses pengajaran di dunia pendiidkan. Proses pembelajaran sudah tidak lagi di dominasi dengan pertemuan secara langsung,tapi sudah bisa berkomunikasi bertatap muka secara langsung dengan menggunakan sebuah media teknologi dengan pemanfaatan aplikasi virtual meeting,komunikasi antara tutor dan peserta sudah tidak lagi di kelas, tapi di dunia maya, dunia maya adalah dunia yang aktifitasnya dengan menggunakan serba onlinedan serba internet. Kita saat ini dipaksakan untuk beralih kebisaaan dalam dunia pendidikan dikarenakan adanya pandemik menyebarnya virus covid -19 yang menyebar ke penjuru dunia, menyebar begitu cepat dan dahsyat mengguncang dunia dalam waktu yang singkat. Kejadian ini memaksakan seluruh umat manusia untuk tidak beraktifitas alias lockdown. Saat itu secara psikologi seluruh Negara sangat menegangkan karena hadirnya virus yang mematikan yang muncul dari Negara cina,wuhan. Kondisi dunia terasa mati, tidak ada aktifitas,mulai dari kegiatan di urusaan makan sampai urusan kepemerintahan,urusan pendidikan ,urusan perjalanan darat laut an udara semuanya berhenti, umat manusia menahan diri untuk keluar rumah dan berdiam diri di dalam rumah selama beberapa bulan di tahun 2020 ini. Sungguh sangat menegangkan dan sangat menyedihkan kondisi saat itu sebelum pemerintah memberlakukan new normal kepada seluruh wilayah Indonesia mulai dari sabang sampai merauke.

Kita tidak bisa berdiam diri dalam menghadapi kondisi ini,kita harus beradaptasi cepat dan menyesuaikan dengan peradaban baru yang begitu dahsyat. Ledakan teknologi yang hadir di muka bumi ini untuk memberikan kemudahan dalam segala hal. Kita saat ini suka tidak suka harus menerima kenyataan,dan kita tidak bisa menghindar dengan adanya perubahan yang merubah dan sistem di bidang pengajaran. Penulis adalah berprofesi sebagai pendidik dan pelatih para guru pegawai negeri yang sudah cukup lama menggelutinya, saat ini kegiatan yang kami lakukan sudah berubah dari cara klasikal menjadi digital,pertemuan di kelas sudah berubah dengan menggunakan virtual meeting. Perubahan saat ini sistem rapat dan sistem pembelajaran serta sistem-sistem lainnya telah berupaya untuk menggunakan teknologi online.

Dunia klasikal telah beralih pada dunia virtual, aplikasi zoom virtual meeting yang heboh digunakan untuk berbagai pertemuan untuk kepentingan rapat,seminar,dan pengajaran telah di buru dan di manfaatkan untuk upaya tetap eksis dalam beraktifitas bertatap muka tanpa kita harus bertemu secara langsung dan tidak saling bersentuhan. Mulai dari anak – anak ,ibu rumah tangga,para pekerja baik di pabrik pabrik maupun di perkantoran ,serta pertemuan kenegaraan dan aktifitas perkuliahan,para widyaiswara dan para guru,para pebisnis yang biasanya bertransaksi secara langsung, maka sekarang sudah berubah sistem pola penawarannya. Di bidang pendidikan dalam proses pengajaran di kelas semuanya sudah beralih dengan menggunakan pertemuan secara virtual meeting.

VIRTUAL MEETING SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN ERA INDUSTRI 4.0
Saat ini kita di Indonesia dan beberapa Negara berkembang lainnya masuk pada peradaban era revolusi industry 4.0, dimana era tersebut telah menggantikan sarana dan prasarana yang nota bene berbasis internet. Dalam dunia pendidikan ,khususnya pada dunia pelatihan di lingkungan kementerian agama,para personil jajaran di kementerian agama telah merubah sistem berkomunikasi dan bertatap muka dengan menggunakan sebuah aplikasi yang berbasis berbasis online. Misalnya saja contoh yang sedang penulis alami adalah awal bulan april tahun 2020,mendapatkan tugas sebagai narasumber untuk memberikan materi kepada para guru di wilayah kabupatan mempawah dengan menggunakan aplikasi zoom cloud meeting. Apliasi zoom virtual meeting ini sungguh luar bisaa,salah satu aplikasi yang mengajak kepada penggunanya bisa bertatap muka secara bersamaan pada forum pelatihan secara online. Tutor sendiri posisi di Jakarta dan para pesertanya sejumlah empat puluh orang berada di wilayah kabupaten mempawah,Kalimantan barat, dapat bertatap muka,saling berdiskusi dan saling menyapa pada chanel yang sama, seperti layaknya di sebuah ruangan kelas yang sama.Aplikasi ini membuat sistem pengajaran di balai diklat keagamaan menjadi berubah dari pelatihan secara klasikal menjadi virtual.

Awal perdana tayang memang dari kami masih awam dalam menggunakan fitur-fitur yang terdapat pada aplikasi tersebut,begitu juga dari para peserta yang merupakan para guru gabungan dari kemendikbud dan kementerian agama. Proses pelatihan antar tutor dan para peserta yang tidak biasanya di lakukan dengan virtual meeting,dan saat sekarang masih menggunakan dan memanfaatkan pertemuan secara online,terasa banyak manfaat dan kemudahan yang ditemukan oleh penulis dan para guru yang sedang mengikuti program pelatihan model model pembelajaran melalui e-learning berjalan lancar dan justru para pesertanya sangat antusias dan sangat kreatif,ditunjukan dengan terbangunnya kebersamaan diantara peserta dengan saling menyapa dalam virtual meeting. Dengan hadirnya aplikasi zoom dan beberapa aplikasi lainnya yang sekarang adalah google telah berhasil menggantikan aplikasi google hang-out menjadi google meet, dimana aplikasi tersebut hampir sama dalam penggunaannya.Balai diklat keagamaan Jakarta sudah sekitar delapan tahun telah memfaatkan pembelajaran secara online,seperti memberikan materinya berupa bahan ajar dan slide juga video yang yang serba berbasis eletronik dan tersimpan pada web learning manajemen sistem atau LMS nya balai diklat keagamaan Jakarta,dan saat program pelatihan resmi berjalan,panitia,tutor dan para peserta berkomunikasi dengan menggunakan internet.

Pemanfaatan aplikasi zoom virtual meeting yang di gunakan dalam pelatihan di lingkungan balai diklat keagamaan khususnya Jakarta,telah berhasil dan sudah akan terselenggara pada kelombang yang kedua, awal agustus tahun 2020 dengan dukungan dari jajaran pejabat struktural yang handal dan para tutor serta para staf administrasi dalam mengelola pelatihan berbasis e-learning,tantangan yang berat adalah menghadapi signal para peserta yang jauh dari perkotaan yang sangat berpengaruh pada kondisi signal yang lemah,hal ini sangat mengganggu proses pembelajaran secara online. Dampaknya pada para peserta ada yang tertinggal materi dan informasi dari tutornya,sehingga akan berpengaruh pada output yang diharapkan sukses seratus persen. Dari hasil pembelajaran pelatihan secara e-learning di lingkungan balai diklat keagamaan Jakarta berdasarkan data yang di pantau oleh panitia output peserta diperkirakan sekitar diatas Sembilan puluh lima persen tingkat kelulusannya dengan hasil sangat memuaskan.

Berita yang sangat mengembirakan ini membuat jajaran pejabat di lingkungan balai diklat bekerja dengan lebih professional dan lebih bersemangat serta bekerja dengan perencanaan yang matang. Tidak menutup kemungkinan pelatihan pelatihan selanjutnya semuanya berbasis online,ini terjadi karena era revolusi indistri 4.0 memacu untuk meningkatkan kemudahan dan jangkauan yang lebih luas dan efektif serta dengan anggaran yang terjangkau. Dan ini merupakan penghematan yang luar bisaa dana yang lebih tersebut bisa di gunakan untuk penambahan kegiatan pelatihan yang lebih banyak lagi dan sangat jauh sekali bila di bandingkan penggunaan anggaran untuk membiayai pelatihan secara klasaik. Pelatihan klasik untuk tahun kedepan akan menjadi sebuah program yang aneh bila masih di konsumsi oleh balai diklat keagamaan Jakarta,karena eranya sudah berubah dan harus berubah untuk memprogramkan seluruh kegiatannya secara online dan virtual meeting.

MIGRASI GENERASI KLASIKAL MENUJU PERADABAN MILENIUM.
Pada tanggal 29 November 2019 Komite Tetap bertindak atas nama Majelis di uni Europa melaporkan bahwa Komite Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan, Pendidikan dan Media seperti yang dilaporkan oleh Tuan Constantinos Efstathiou. Ada dua belas hal perlu kita pahami dan persiapkan bersama dalam menghadapi era globalisasi revolusi industry 4.0

Scroll to Top