Teknologi Decomposer Dinilai Bisa Capai Zero Waste dan Kurangi Pembakaran di Sektor Pertanian – Junior Chamber International (JCI) Indonesia bersama dengan
JCI Jepang, JCI Hongkong, dan JCI Vietnam turut berpartisipasi pada forum “The 3rd Global Solution Summit” dalam JCI ASPAC Conference di Jakarta, belum lama ini.
Forum ini akan menjadi platform diskusi panel, informasi tentang perkembangan gerakan menuju netralitas karbon di setiap negara dan mengeksplorasi kemungkinan kolaborasi di masa depan untuk mencapai tujuan karbon netral secara global.
Ketua Komite Sustainable Development Goals (SDGs) JCI Indonesia, Vita Subiyakti, mengumumkan fokus program JCI Indonesia pada neutralitas karbon melalui penggunaan teknologi decomposer pada sektor pertanian dalam acara The 3rd Global Solution Summit.
Dalam upaya mewujudkan tujuan Zero Waste Zero Burning, decomposer diklaim sebagai teknologi penting dalam mencapai zero waste dan mengurangi pembakaran di sektor pertanian.
Vita pun menyoroti pentingnya mengadopsi teknologi decomposer untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan menciptakan pertanian yang lebih berkelanjutan.
“Melalui program ini, JCI Indonesia berharap dapat memberikan pemahaman yang lebih luas tentang manfaat decomposer dalam mengelola limbah organik dan memupuk tanah secara alami,” kata Vita melalui keterangan resminya, Minggu (21/5/2023).
Dengan menerapkan metode Zero Waste Zero Burning, ia menjelaskan, sektor pertanian dapat mengurangi jejak karbon dan berkontribusi pada upaya global dalam mengatasi perubahan iklim.
Komitmen JCI Indonesia
Vita menegaskan komitmen JCI Indonesia untuk terus mendorong adopsi teknologi ramah lingkungan dan berkelanjutan di sektor pertanian.
“Dengan kolaborasi dan kerjasama yang solid, JCI Indonesia berharap dapat mencapai tujuan karbon neutrality dalam rangka menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” ucapnya memungkaskan.
The 3rd Global Solution Summit, yang diselenggarakan oleh JCI Jepang, akan menjadi platform penting bagi JCI Indonesia untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan ideide inovatif dalam upaya mencapai zero waste dan mengurangi pembakaran di sektor pertanian.
Melalui diskusi panel dan berbagai kegiatan lainnya, JCI Indonesia berharap dapat mendorong kesadaran global dan kolaborasi yang lebih luas untuk mencapai masa depan yang lebih berkelanjutan.
Forum 3rd Global Solution Summit, menjadi platform diskusi panel yang berisi informasi perkembangan gerakan netralisasi karbon dan penggunaan teknologi decomposer sektor pertanian.
Negara-negara yang bergabung dalam forum ini adalah Indonesia, Jepang, Hongkong, dan Vietnam. Setiap negara sudah tergabung dalam Junior Chamber Internasional (JCI) dan perwakilan JCI masing-masing negara telah mengambil kata sepakat belum lama ini.
Melalui kegiatan JCI ASPAC Conference di Jakarta, dicetuskan Forum 3rd Global Solution Summit. Yakni sebuah forum diskusi dengan tujuan netralisasi karbon di setiap negara dan karbon netral global.
Fokus utama dari program JCI Indonesia dalam netralisasi karbon adalah penggunaan teknologi decomposer, yang dinilai mampu sektor pertanian mengurangi pembakaran serta mencapai zero waste.
Mengenal Teknologi Decomposer Sektor Pertanian
Penggunaan teknologi modern dalam sektor pertanian bukanlah hal asing. Bahkan sangat membantu sektor tersebut semakin berkembang terutama menciptakan pertanian yang lebih berkelanjutan.
Begitupula dengan decomposer technology yang penggunaannya menurut Ketua Komite Sustainable Development Goals (SDGs) JCI Indonesia, Vita Subiyakti dapat mengurangi pembakaran di sektor pertanian.
Pembakaran lahan setelah panen atau sebagai upaya pembukaan lahan merupakan kegiatan tidak asing di Indonesia, bahkan sangat umum terjadi. Karena dianggap sebagai cara tercepat dan paling mudah padahal risikonya cukup tinggi,
Dengan penerapan teknologi decomposer sektor pertanian, maka kegiatan pembakaran lahan dapat diminimalkan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Selain itu, membantu mencapai tujuan zero waste zero burning kemudian menciptakan pertanian berkelanjutan.
Dekomposer memiliki manfaat sebagai pengurai alami pada sampah organik dan berguna dalam pengolahan pupuk. Dekomposer adalah organisme yang hidup di dalam tanah. Organisme ini hidup dari limbah organisme lain dan memakan organisme mati.
Organisme ini dapat memecah bahan organik mati menjadi air, karbon dioksida, mineral, dan bahan kimia sederhana lainnya yang kemudian dikonsumsi kembali oleh tumbuhan hijau.
Dekomposer memakan bahan organik mati seperti kayu mati atau bangkai hewan, maupun serasah daun dan feses manusia maupun hewan.
Penggunaan teknologi decomposer sektor pertanian akan membantu menguraikan sisa-sisa hasil pertanian dengan lebih baik tanpa menimbulkan sampah baru. Bahkan mampu memberikan makanan kepada tanaman yang ditanam kemudian.
Inilah yang membuat dekomposer menjadi formula terbaik dalam mengolah lahan, karena mampu bantu mengolah sampah organik sehingga sampah dihasilkan semakin sedikit. Makin sedikit sampah, maka akan makin kecil pula pembakaran yang terjadi.
Manfaat Teknologi Decomposer Sektor Pertanian
Salah satu hal penting dari sektor pertanian adalah mampu menghasilkan hasil panen yang baik dalam segi kualitas maupun kuantitas. Faktor pendukung untuk mencapai hal ini adalah dengan memastikan bahwa tanaman dapat tumbuh subur.
Dengan menggunakan dekomposer, maka kesuburan tanah bisa dicapai sehingga pertumbuhan tanaman menjadi optimal. Melalui program The 3rd Global Solution Summit, JCI Indonesia dapat membantu petani memahami mengenai manfaat dekomposer.
Teknologi decomposer sektor pertanian belum dikenal umum oleh petani, terutama petani-petani tradisional yang lebih mengandalkan pembakaran dalam mengurangi sampah pertaniannya.
JCI Indonesia ingin memberikan pemahaman akan manfaat teknologi dekomposer, sebagai pengelola limbah organik yang lebih baik dan mampu meminimalkan sampah dengan pengolahan ramah lingkungan.
Selain itu, manfaat lainnya adalah hasil penguraian sampai dari kegiatan dekomposer dapat menjadi pupuk alami bagi tumbuhan. Kegiatan dekomposer akan menciptakan siklus nutrisi,
Siklus nutrisi merupakan kunci teknologi decomposer sektor pertanian, yaitu organisme akan mengonsumsi limbah organik, kemudian mengurainya menjadi bentuk anorganik kemudian mengembalikannya ke alam.
Hasilnya, apa yang berasal dari alam kembali ke alam, tanpa penyebabkan adanya penumpukan sampah atau zero waste. Contoh organisme dekomposer adalah serangga, cacing tanah, dan bakteri.
Keberadaan decomposer dapat diaplikasikan petani pada pembuatan pupuk kompos, agar unsur hara yang terkandung di dalamnya dapat terserap oleh tanaman. Dengan demikian, tanaman dapat tumbuh lebih baik dan memberikan hasil panen optimal.
Indonesia Perlu Mengadopsi Teknologi Decomposer Sektor Pertanian
Sektor pertanian Indonesia membutuhkan modernisasi, dengan memanfaatkan berbagai teknologi guna meningkatkan hasil panen, baik kualitas maupun kuantitas. Selain itu, juga mampu menekan limbah yang diakibatkan oleh kegiatan tersebut.
Dengan penerapan metode zero waste zero burning, maka sektor pertanian akan mampu mengurangi jejak karbon yang diakibatkan oleh pembakaran lahan maupun sampah. Bahkan berkontribusi pada upaya global mengatasi perubahan iklim.
Sebagai bagian dari dunia, maka Indonesia berkewajiban untuk turut berkontribusi dalam mengatasi perubahan iklim. Terutama karena Indonesia negara luas yang memiliki pengaruh besar terhadap iklim dunia.
Penggunaan teknologi decomposer sektor pertanian yang ramah lingkungan bukan hanya bermanfaat untuk mengurangi sampah organik, tapi juga berpengaruh langsung terhadap iklim global.
Jadi, manfaat yang didapatkan bukan hanya dalam hal pengelolaan sampah, menyuburkan tanaman sehingga hasil panen lebih baik, menjaga ketahanan pangan nasional. Tapi juga berefek global sebagai penjaga iklim dunia.
Dengan mengadopsi teknologi dekomposer, JCI Indonesia berharap bisa membantu petani mengelola limbah dengan lebih baik, mengurangi pembakaran sehingga jejak karbon dapat ditekan.
Di sini dapat dilihat bahwa teknologi ramah lingkungan ini akan sangat membantu sehingga perlu diterapkan di sektor pertanian Indonesia. Bukan hanya bermanfaat menghilangkan limbah organik, menyuburkan tanaman, tapi juga bantu upaya global dalam mengatasi perubahan iklim.
Dengan kerja sama yang dilakukan antar negara Asia dalam forum The 3rd Global Solution Summit, JCI Indonesia akan menjadi panel edukasi agar penerapan dekomposer dapat dilakukan lebih baik dan optimal pada sektor pertanian.
Komitmen JCI Indonesia
JCI Indonesia telah berkomitmen untuk mendorong teknologi decomposer sektor pertanian sebagai upaya ramah lingkungan yang berkelanjutan di sektor pertanian. Dengan mengutamakan kolaborasi dan kerja sama solid, tujuan karbon netral dapat diraih.
Karbon netral merupakan langkah menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi generasi akan datang. Sehingga generasi masa depan tetap dapat menikmati kenyamanan kehidupan dengan lingkungan yang baik.
Adanya forum The 3rd Global Solution Summit yang diselenggarakan oleh JCI Jepang, di mana Indonesia menjadi salah satu pesertanya, maka akan ada platform khusus untuk berbagi berbagai pengetahuan, pengalaman, dan ide-ide inovatif dalam menciptakan zero waste.
Bersama dengan JCI Jepang, JCI Hongkong, dan JCI Vietnam, JCI Indonesia berkomitmen untuk mengurangi pembakaran di sektor pertanian. Kemudian memberikan pemahaman lebih baik kepada petani mengenai dekomposer yang ramah lingkungan
Melalui diskusi panel untuk berbagi informasi serta pengetahuan dan pengalaman, dapat dibagikan ide-ide baru inovatif untuk mencapai tujuan-tujuan bersama sehingga terwujud lingkungan pertanian global yang semakin baik.
Diharapkan pula dengan adanya diskusi panel dan berbagai kegiatan lainnya, dapat mendorong kesadaran global. Serta kolaborasi lebih luas akan pentingnya pengolahan sampah menggunakan teknologi ramah lingkungan.
Dengan demikian, akan semakin sedikit sampah dihasilkan dan mengurangi kegiatan pembakaran yang saat ini masih menjadi kegiatan utama dalam pengelolaan sampah pertanian.
Pengelolaan sampah menjadi salah satu momok dalam sektor pertanian, terutama di Indonesia. Saat ini, pengelolaan sampah oleh petani dilakukan dengan pembakaran, misalnya sisa-sisa tanaman periode sebelumnya dibakar untuk menciptakan ruang untuk penanaman kembali.
Pembakaran bukan hanya tidak menghabiskan seluruh limbah, tapi juga menciptakan pencemaran karbon yang berdampak negatif bagi lingkungan. Oleh sebab itu, perlu diterapkan langkah ramah lingkungan.
JCI Indonesia melalui forum The 3rd Global Solution Summit, berupaya mendorong penggunaan teknologi decomposer sektor pertanian yang lebih ramah lingkungan. Dengan tujuan zero waste zero burn.