Tahapan Menulis Anak Usia Dini, Begini Cara Stimulasinya!

Tahapan Menulis Anak Usia Dini, Begini Cara Stimulasinya! – Menulis merupakan salah satu kemampuan dasar yang pelu dikenalkan dan dipelajari sejak dini.

Namun, bunda sebaiknya tak terburu-buru mengajarkannya. Ada tahapan menulis anak usia dini yang perlu bunda  ketahui.

Melansir “Pengembangan Kemampuan Menulis pada Anak Usia 4-5 Tahun di TK Primagama” yang dimuat dalam Jurnal Pendidikan Anak tahun 2019, anak usia dini berada pada rentang usia 0-6 tahun.

Pada kelompok usia ini, anak berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik. Artinya, perkembangan dan pertumbuhan anak bisa berbeda.

Tahapan Menulis Anak Usia Dini, Begini Cara Stimulasinya!
Tahapan Menulis Anak Usia Dini, Begini Cara Stimulasinya!

Namun, bunda bisa mengacu pada tahapan menulis anak usia dini untuk mengajarkan Si Kecil menulis.

Tahapan Menulis Anak Usia Dini, Begini Cara Stimulasinya!

Seperti apa tahapan menulis anak usia dini? Berikut penjelasannya, Moms!

1. Tahap Mencoret atau Membuat Goresan

Tahap mencoret atau membuat goresan biasanya dimulai pada usia 2,5-3 tahun.

Pada tahap ini, si kecil mulai suka mencoret-coret, baik itu di kertas, lantai, dinding, atau apa saja yang dianggapnya dapat ditulis.

Jadi, Moms, jangan herap apabila tembok rumah tiba-tiba penuh coretan, ya. Jangan lekas marah. Ini adalah salah satu tanda baik perkembangan Si Kecil.

Bantu ia dengan menyediakan peralatan untuk menulis, seperti pensil, cat, buku gambar, kertas, dan juga krayon.

2. Tahap Pengulangan Secara Linier

Tahapan menulis anak usia dini berikutnya adalah pengulangan linier yang biasanya dimulai pada usia 4 tahun.

Di masa ini, si kecil akan sering menelusuri bentuk tulisan yang horizontal. Tulisan yang dihasilkan anak seperti membuat gambar rumput.

Moms dan Dads bisa menstimulasinya dengan kegiatan yang berkaitan dengan alat tulis dan kertas.

Misalnya, anak menjadi dokter dan Moms menjadi pasien. Dokter lantas akan berpura-pura menulis resep obat. Kegiatan tersebut akan membantu anak untuk menyenangi menulis.

3. Tahap Menulis Secara Acak

Pada tahap ini, Si Kecil belajar tentang berbagai bentuk sebagai suatu tulisan, meski huruf yang muncul masih acak.

Dinukil dari Jurnal PAUD Agapedia dalam penelitian yang berjudul “Keterampilan Menulis Anak 4-5 Tahun” tahapan menulis anak usia dini ini biasanya dimulai pada usia 5 tahun.

Moms dapat menstimulasinya dengan memberikan gambar untuk dituliskan Si Kecil, meski kata yang muncul nantinya masih acak.

Contohnya, “ibu gajah”, anak bisa menulis “ib gjah”. Tidak ada yang salah. Terus picu anak untuk belajar.

4. Tahap Menulis Nama

Nah, di tahap ini, anak mulai memahami kalau kata-kata mewakili bunyi. Mereka pun mulai menuliskan apa yang ia dengar. Tahap tersebut biasanya muncul pada usia 5,5 tahun.

Anak-anak akan menulis nama dan bunyi secara bersamaan. Misalnya, si kecil menulis “dua” dengan “duwa” atau “sekolah” dengan “skola”.

5. Tahap Menulis Kalimat Pendek

Pada umumnya, anak berusia di atas 5 tahun sudah mulai mencoba merangkai kalimat pendek, yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat.

Misalnya, “Andi belajar” atau “mama menari”.

Bagaimana Cara Stimulasi Tahapan Menulis Anak Usia Dini?

Lantas, adakah cara untuk menstimulasi alias mengembangkan kemampuan menulis anak tersebut? Tenang Moms. Jawabannya: ada!

Di bawah ini beberapa kiat yang bisa Moms dan Dads lakukan.

1. Siapkan Perangkat Menulis

Moms dan Dads dapat menyediakan beragam perangkat menulis di rumah, misalnya pensil, cat warna, krayon, pensil warna, spidol, buku, buku gambar, dan kertas.

2. Sediakan Tempat yang Mendukung

Selain menyediakan peralatan dan perlengkapan menulis, Moms dan Dads dapat pula menyediakan tempat khusus.

Pilih tempat yang memiliki permukaan yang rata dan halus sehingga cocok untuk menulis. Hal lain yang penting, termpat tersebut wajib punya pencahayaan yang baik.

3. Mulailah Aktivitas Menulis

Pada anak yang lebih kecil, keterlibatan Moms dan Dads mungkin lebih diperlukan. Maka, bermainlah sambil menulis dengan mereka.

Banyak permainan menulis kata yang bisa dilakukan. Misalnya, Moms mengambil gambar gajah, lalu bertanya “ini hewan apa?” pada Si Kecil.

Setelah itu, baru contohkan bagaimana menuliskan kata “gajah” di kertas.

4. Lakukan dengan Rutin atau Sering

Pernah mendengar istilah “practice makes perfect”? Ya, ini juga berlaku untuk belajar menulis, yang pasti membutuhkan banyak latihan.

Jadi, pastikan anak tidak mudah putus asa. Ini tidak mudah! Beri dia banyak kesempatan untuk berlatih sehingga memiliki kesempatan untuk berkembang.

5. Membaca Bersama

Yup, membaca dan menulis saling mendukung. Semakin banyak si kecil melakukanya, semakin mahir pula dia.

Selain itu, membaca juga dapat merangsang anak untuk menulis, misalnya tentang keluarga atau kehidupan sekolahnya.

6. Moms dan Dads, Siapkan Waktu, Ya!

Selain hal-hal di atas, penting juga meluangkan waktu Moms dan Dads untuk si kecil. Seperti sudah dijelaskan, stimulasi kemampuan menulis adalah perjalanan panjang.

Butuh latihan dan ketekunan yang terus-menerus. Si Kecil tentu butuh dampingan terbaik dari orang tuanya.

Itu sebabnya, Moms dan Dads perlu menyisihkan waktu agar dapat mendampingi anak.

Jadi, sudah di mana tahap menulis Si Kecil kini? Di tahap mana pun, stimulasi rutin dan dukungan orang tua adalah yang terpenting ya, Moms.

Ingat, setiap anak melewati tahap perkembangan menulis dengan “kecepatannya” sendiri. Dia akan berpindah dari satu tahap ke tahap berikutnya bila sudah siap.

Jadi, nikmati, stimulasi, dan dorong pertumbuhannya dalam setiap tahapan menulis anak usia dini.

Scroll to Top