Sejarah Kompor pertama kali dikenalkan pada tahun 1849, belum menggunakan sumbu. Jadi tinggal anda beli gas tabung kecil saja anda sudah bisa menghemat minyak tanah. Sebelum ada nya kompor gas yang baru alat untuk memasak adalah kompor memakai minyak lampu.
Benda yang satu ini bisa dibilang sudah jadi kebutuhan dasar dalam sebuah rumah tangga. Tanpanya, kita tidak bisa mendapatkan aneka olahan makanan yang nikmat sesuai dengan selera.
Adalah kompor. Ya, alat ini sudah sangat akrab kita temui didalam rumah. Mulai dari kompor berbahan bakar minyak tanah, briket batu baru, gas elpiji, sampai kompor bertenaga listrik sudah lazim kita lihat.
Bahkan, ke beradaan nya mungkin masuk dalam daftar atas kebutuhan yang harus dimiliki pasangan yang baru membangun rumah tangga.
Namun, seberapa jauh kita sebenarnya mengenal kompor dari awal keberadaannya?
Kompor sebagai alat memasak makanan sebenarnya sudah dikenal sejak lama oleh bangsa-bangsa timur, seperti China, Korea, dan Jepang. Dimulai dari tungku api yang sudah ada di China sejak zaman Dinasti Qin (221-207 SM) yang terbuat dari tanah liat.
Desain tungku tersebut mirip dengan kamado di Jepang pada periode Kerajaan Kofun, pada abad ke-3 sampai ke-6. Kamado yang berbentuk persegi bakal mengurung api dengan lubang di atasnya untuk menaruh panci atau penggorengan.
Kamado memiliki tinggi sekitar lutut orang dewasa. Bahan bakar yang digunakan adalah kayu atau batu bara yang dimasukkan dari lubang bagian depan. Komado kemudian terus digunakan hingga periode Edo (1603-1867).
Berbeda dari bangsa timur, bangsa barat (penduduk Eropa) pada abad pertengahan masih memasak secara terbuka dengan kayu bakar. Orang Eropa menggunakan perapian yang terdiri dari susunan batu.
Perapian kemudian dibuat setinggi pinggang orang dewasa dan dilengkapi cerobong asap. Panci diletakkan persis di atas api, digantung dengan tiang atau kaki tiga. Lalu, mereka tinggal menaikkan atau menurunkan posisi panci untuk mengatur panasnya.
Kemudian, kompor minyak tanah pertama kali dikenalkan pada 1849 oleh Alexis Soyer, seorang warga berkebangsaan Perancis. Kompor yang diciptakan Soyer ini di dalamnya memiliki tekanan udara karena belum menggunakan sumbu. Kombinasi tekanan udara dan minyak tanah di dalamnya lah yang jadi pemicu api.
Sementara itu, kompor yang menggunakan sumbu tidak memiliki tekanan udara. Kompor jenis inilah yang menjadi cikal bakal kompor minyak di banyak negara, termasuk Indonesia.
Adapun kompor berbahan bakar gas sendiri sudah mulai diciptakan sejak tahun 1820. Namun, perancangan pembuatan kompor gas saat itu masih dalam bentuk eksperimen yang sifatnya rahasia. Baru pada tahun 1851, kompor gas diperkenalkan kepada publik dalam acara World Fair.
Mulai 1880, kompor gas semakin dikenal oleh masyarakat luas dan terus berkembang secara komersial. Meski, pada saat itu perkembangannya sempat terhambat akibat lambannya pertumbuhan jaringan pipa gas.
Kemudian pada 1859, seorang berkebangsaan Amerika Serikat, George B. Simpson mematenkan kompor listrik yang menggunakan pemanas yang dihasikan melalui kumparan.
Seiring berkembangnya zaman, kumparan yang mengubah energi listrik menjadi energi panas ini diganti dengan glass-ceramic sehingga kompor listrik modern saat ini sudah tidak menimbulkan bau atau asap hasil pembakaran bahan bakar.
Kemungkinan besar mungkin nenek moyang kita sudah memakai alat sederhana sampai ke alat teknologi.
Bagaimana mimin apakah rumah mimin juga masih memakai alat masak lama atau teknologi. Mari kita comen dibawah ini rame rame yuk.
Mungkin ditahun tahun sebelum kita dilahirkan kompor itu sudah ada sampai sekarang saat ini. Begitu cepatnya waktu berlalu ya min. Sampai kompor berganti zaman.
Tiap tahun makin berganti tiap kompor gas juga ada resikonya dan alangkah baiknya hindari dari anak anak agar tidak terjadi apa apa dengan anak. Karena anak kecil tidak tahu apa yang dipegang dan bahayanya apa yang dipegang.
Kemudian, kompor minyak tanah pertama kali dikenalkan pada 1849 oleh Alexis Soyer, seorang warga berkebangsaan Perancis. Kompor yang diciptakan Soyer ini di dalamnya memiliki tekanan udara karena belum menggunakan sumbu. Kombinasi tekanan udara dan minyak tanah di dalamnya lah yang jadi pemicu api.
Sementara itu, kompor yang menggunakan sumbu tidak memiliki tekanan udara. Kompor jenis inilah yang menjadi cikal bakal kompor minyak di banyak negara, termasuk Indonesia.
Adapun kompor berbahan bakar gas sendiri sudah mulai diciptakan sejak tahun 1820. Namun, perancangan pembuatan kompor gas saat itu masih dalam bentuk eksperimen yang sifatnya rahasia. Baru pada tahun 1851, kompor gas diperkenalkan kepada publik dalam acara World Fair.
Mulai 1880, kompor gas semakin dikenal oleh masyarakat luas dan terus berkembang secara komersial. Meski, pada saat itu perkembangannya sempat terhambat akibat lambannya pertumbuhan jaringan pipa gas.
Kemudian pada 1859, seorang berkebangsaan Amerika Serikat, George B. Simpson mematenkan kompor listrik yang menggunakan pemanas yang dihasikan melalui kumparan.
Seiring berkembangnya zaman, kumparan yang mengubah energi listrik menjadi energi panas ini diganti dengan glass-ceramic sehingga kompor listrik modern saat ini sudah tidak menimbulkan bau atau asap hasil pembakaran bahan bakar.
Kemungkinan besar mungkin nenek moyang kita sudah memakai alat sederhana sampai ke alat teknologi.