Presiden Biden berencana batasi investasi perusahaan AS diteknologi China

Presiden Biden berencana batasi investasi perusahaan AS diteknologi China – Pemerintahan Biden siap untuk memperkenalkan pembarasan baru pada perusahaan perusahaan AS yang mendanai pengembangan teknologi komputsi canggih di China, New York Times melaporkan pada Kamis (9/2/2023)

AS tahun lalu menerbitkan serangkaian kontrol ekspor, termasuk langkah untuk menghentikan China dari chip semikonduktor tertentu yang dibuat dimana pun didunia dengan peralatan AS, dalam upayanya untuk memperlambat kemajuan teknologi dan militer Beijing.

Negara Paman Sam juga telah bekerja pada pembarasan investasi oleh perusahaan perusahaan AS selama berbulan bulan dan langkah langkah tersebut sekarang besar mulai dan dapat di terbitkan lagi dalam waktu dua bulan, kata surat kabar itu, mengutip orang orang yang mengetahui diskusi tersebut.

Ia menambahkan bahwa Departemen Keuangan telah menjangkau pemerintah lain, serta Uni Eropa, untuk mencoba memastikan mereka tidak memberikan pembiayaan serupa ke China setelah AS menghentikannya.

Rincian perintah eksekutif yang tertunda masih belum jelas, kata laporan itu, tetapi diperkirakan akan meminta perusahaan-perusahaan untuk melaporkan lebih banyak informasi kepada pemerintah tentang rencana investasi mereka di negara musuh tertentu.

Perintah tersebut kemungkinan akan melarang investasi langsung di beberapa area sensitif, seperti komputasi kuantum, semikonduktor canggih, dan kemampuan kecerdasan buatan tertentu dengan aplikasi militer atau pengawasan, kata NYT, mengutip beberapa orang yang mengetahui rencana tersebut.

Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan setelah melakukan tur di pabrik perakitan kendaraan listrik General Motors ‘Factory ZERO’ di Detroit, Michigan, AS, 17 November 2021. ANTARA/REUTERS/Jonathan Ernst
Washington (ANTARA) – Pemerintahan Biden siap untuk memperkenalkan pembatasan baru pada perusahaan-perusahaan AS yang mendanai pengembangan teknologi komputasi canggih di China, New York Times melaporkan pada Kamis (9/2/2023).

AS tahun lalu menerbitkan serangkaian kontrol ekspor, termasuk langkah untuk menghentikan China dari chip semikonduktor tertentu yang dibuat di mana pun di dunia dengan peralatan AS, dalam upayanya untuk memperlambat kemajuan teknologi dan militer Beijing.

Negara Paman Sam juga telah bekerja pada pembatasan investasi oleh perusahaan-perusahaan AS selama berbulan-bulan dan langkah-langkah tersebut sekarang sebagian besar selesai dan dapat diterbitkan lagi dalam waktu dua bulan, kata surat kabar itu, mengutip orang-orang yang mengetahui diskusi tersebut.

Ia menambahkan bahwa Departemen Keuangan telah menjangkau pemerintah lain, serta Uni Eropa, untuk mencoba memastikan mereka tidak memberikan pembiayaan serupa ke China setelah AS menghentikannya.

Rincian perintah eksekutif yang tertunda masih belum jelas, kata laporan itu, tetapi diperkirakan akan meminta perusahaan-perusahaan untuk melaporkan lebih banyak informasi kepada pemerintah tentang rencana investasi mereka di negara musuh tertentu.

Perintah tersebut kemungkinan akan melarang investasi langsung di beberapa area sensitif, seperti komputasi kuantum, semikonduktor canggih, dan kemampuan kecerdasan buatan tertentu dengan aplikasi militer atau pengawasan, kata NYT, mengutip beberapa orang yang mengetahui rencana tersebut.

Pernyataannya itu mengemuka sehari setelah Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, bertemu dengan Xi Jinping di Beijing guna meredakan ketegangan antara kedua negara adidaya tersebut.

Xi mengatakan beberapa kemajuan telah dibuat di Beijing, sementara Blinken mengindikasikan kedua belah pihak terbuka untuk pembicaraan lebih lanjut.

China belum menanggapi pernyataan Biden itu.

Presiden Biden, dalam acara penggalangan dana pada Selasa (20/06) malam waktu setempat, juga mengatakan Xi merasa malu atas ketegangan yang terjadi baru-baru ini, seputar insiden balon mata-mata China yang dikatakan dikirimkan ke AS.

“Alasan mengapa Xi Jinping menjadi sangat kesal ketika saya menembak jatuh balon itu dengan dua mobil boks yang penuh dengan peralatan mata-mata di dalamnya, adalah dia tidak tahu bahwa alat-alat itu ada di sana,” kata Biden.

“Itu sangat memalukan bagi para diktator, ketika mereka tidak tahu apa yang terjadi.”

Kunjungan Blinken ke Beijing menjadi kunjungan pertama diplomat tertinggi AS dalam kurun waktu hampir lima tahun terakhir.

Kunjungan ini memulai kembali komunikasi tingkat tinggi antara kedua negara.

Baik Biden dan Xi memuji langkah ini sebagai perkembangan yang disambut baik.

Namun, Blinken memperjelas bahwa perbedaan besar tetap ada di antara kedua negara.

Washington dan Beijing telah lama berselisih tentang berbagai masalah termasuk perdagangan, hak asasi manusia, dan Taiwan.

Namun, hubungan terutama memburuk dalam setahun terakhir. Dengan proses pemilihan umum AS yang mulai bergulir dan ketegangan dengan China muncul sebagai masalah politik, beberapa senator Republik telah menyerang pemerintahan Biden karena bersikap “lunak” terhadap China.

Apa saja yang dibicarakan kedua negara?

Pada Senin (19/6), Presiden Xi Jinping mengatakan bahwa “sangat bagus kedua belah pihak membuat kemajuan dan mencapai kesepakatan dalam beberapa isu spesifik“.

Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut isu apa yang dimaksud.

Satu-satunya kesepakatan yang diumumkan sejauh ini adalah rencana Menteri Luar Negeri China, Qin Gang, untuk mengunjungi AS lebih sering dan pertukaran budaya antara kedua negara.

Xi juga menyebut pertemuan Blinken dengan diplomat tinggi Wang Yi dan Qin sebagai “diskusi yang jujur dan mendalam”.

Presiden China juga mengatakan dia berharap Blinken dapat memberikan “kontribusi yang lebih positif” dalam menyetabilkan hubungan China-AS.

“Interaksi antarnegara harus selalu berlandaskan rasa saling menghormati dan ketulusan.

“Saya berharap, melalui kunjungan ini, Bapak Menlu, Anda dapat memberikan kontribusi yang lebih positif dalam menyetabilkan hubungan China-AS,” kata Xi

Kami belum mendengar tanggapan dari Blinken.

Lebih lanjut, Xi mengatakan bahwa China sepakat memperdalam hubungan antara China dan AS usai pertemuan kedua kepala negara di acara G20 yang digelar di Bali, Indonesia November lalu.

“Pihak China telah menyatakan jelas posisi kami dan kedua belah pihak [China dan AS] telah sepakat untuk melanjutkan kesepakatan bersama yang telah dicapai oleh Presiden Biden dan saya di Bali,“ katanya.

Beberapa foto menunjukkan Blinken duduk di antara para pejabat pemerintah China dengan Xi Jinping di pojok depan ruang rapat.

Sebelumnya, rencana awal kunjungan Blinken ditunda setelah insiden balon udara – yang diklaim China sedang memonitor cuaca – melayang di atas benua AS sebelum dihancurkan oleh pesawat militer AS.

Kunjungan Blinken ke China mencakup beberapa pertemuan dengan pejabat-pejabat pembuat kebijakan China tingkat tinggi, serta pertemuan khusus dengan Presiden China Xi Jinping pada 16:30 waktu China.

Kedua negara adidaya tersebut memiliki daftar permasalahan yang panjang, termasuk perselisihan signifikan serta membuka ruang untuk kerja sama dalam berbagai bidang.

Berikut tiga topik pembicaraan yang kemungkinan akan dikedepankan dalam pertemuan AS dan China:

Scroll to Top