Plesiran ke Jepang, Pertamina Geothermal Berguru Soal Teknologi Pengolahan Green Hydrogen.

Plesiran ke Jepang, Pertamina Geothermal Berguru Soal Teknologi Pengolahan Green Hydrogen. – Manajemen PT Petamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mengunjungi wilayah kerja sama antar perseroan dengan Tokyo Electric Power Company Holdings, Inc. (TEPCO HD) di Yamanashi, Jepang.

Kunjungan ini menjadi upaya berbagai pengetahuan atau sharing knowledge dalam proses produksi energi bersih dan ramah lingkungan.

” Usaha mengembangkan bisnis guna menyediakan akses ke energi bersih dan ramah lingkungan yang andal dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia sudah menjadi komitmen kami sejak awal. Kunjungan ini tentunya menjadi wujud komitmen kami untuk terus belajar dalam mengoptimalkan ketersediaan energi bersih bagi masyarakat,” kata Direktur Utama PT Pertamina Geothernal Energy Tbk, Ahmad Yuniarto dalam keterangan resmi.

Pada kunjungan pertama yang dilakukan Senin, 22 Mei lalu, manajemen PGE dipimpin secara langsung oleh Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Ahmad Yuniarto melakukan diskusi high level dengan Chief Innovation Officer TEPCO HD, Chikara Kojima bersama segenap timnya.

Keesokan harinya, manajemen PGE kembali melakukan kunjungan ke lokasi pengelolaan hidrogen hijau milik TEPCO HD sebagai bentuk kunjungan balasan.

. Sebelumnya Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji sudah melakukan kunjungan ke area panas bumi milik PGE di Lahendong pada penghujung Februari silam.

“Banyak hal yang telah kami dapatkan dari kunjungan kali ini. Sekali lagi, kunjungan ini menjadi pembelajaran penting bagaimana kita perlu mengembangkan potensi serupa di Indonesia,” ujar dia.

Business Matching Event

Kehadiran PGE di Jepang ini untuk memenuhi undangan Business Matching Event dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada kegiatan tersebut, BEI bekerja sama dengan Indogen Capital, SAKe Capital, dan Japan External Trade Organization (JETRO).

“Undangan dari BEI ini tentunya membuka peluang kerjasama antara perusahaan Jepang dan Indonesia agar tercipta sinergi yang positif bagi kedua belah pihak. Selain itu, kegiatan ini akan bisa meningkatkan eksposur bisnis,” kata Ahmad.

Secara terpisah, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menjelaskan kegiatan ini menjadi cara memperkenalkan Perusahaan Tercatat dan perusahaan potensial IPO kepada 30 perusahaan Jepang.

Kegiatan ini bertujuan juga untuk menjajaki potensi bisnis bilateral yang dapat terjalin antar perusahaan-perusahaan yang ikut serta.

“Harapannya dengan terjalinnya kerjasama antara perusahaan-perusahaan Indonesia dan Jepang maka dapat meningkatkan eksposur bisnis para pengusaha sehingga semakin berdampak kondusif bagi perekonomian masing-masing negara yang pada akhirnya dapat meningkatkan hubungan baik antara Indonesia dan Jepang,” jelas Nyoman.

Dalam kunjungan pertama yang dilakukan pada Senin (22/5) waktu setempat, manajemen PGEO dipimpin secara langsung oleh Yuniarto melakukan diskusi high level dengan Chief Innovation Officer TEPCO HD, Chikara Kojima bersama segenap tim.

Keesokan harinya, yakni Selasa (23/5), kunjungan kembali dilakukan oleh manajemen PGEO ke lokasi pengelolaan hidrogen hijau milik TEPCO HD. Ini menjadi bentuk kunjungan balasan karena sebelumnya Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji sudah melakukan kunjungan ke area panas bumi milik PGEO di Lahendong pada penghujung Februari silam.

“Kunjungan ini menjadi pembelajaran penting bagaimana kita perlu mengembangkan potensi serupa di Indonesia,” ujar dia.

Ahmad mengatakan, kehadiran PGEO di Jepang ini untuk memenuhi undangan Business Matching Event dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam kegiatan ini, BEI bekerja sama dengan Indogen Capital, SAKe Capital, dan Japan External Trade Organization (JETRO).

Menurut Ahmad, undangan dari BEI ini tentunya membuka peluang kerjasama antara perusahaan Jepang dan Indonesia agar tercipta sinergi yang positif bagi kedua belah pihak. Selain itu, kegiatan ini akan bisa meningkatkan eksposur bisnis.

Secara terpisah, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menjelaskan kegiatan ini menjadi cara memperkenalkan perusahaan tercatat dan perusahaan potensial IPO kepada 30 perusahaan Jepang. Kegiatan ini bertujuan juga untuk menjajaki potensi bisnis bilateral yang dapat terjalin antar perusahaan-perusahaan yang ikut serta.

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji mengunjungi Kantor Pertamina Geothermal Energy (PGE) Tbk Area Lahendong di Kota Tomohon, Sulawesi Utara untuk studi bersama pengembangan hidrogen hijau. Kunjungan tersebut dilakukan bersama New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) dan Tokyo Electric Power Company Holdings, Incorporated (TEPCO HD).

Chief Executive Officer Pertamina Power Indonesia (Pertamina NRE) Dannif Danusaputro mengatakan, produksi hidrogen merupakan salah satu area bisnis geotermal Pertamina NRE ke depan.

“Kami sedang mengembangkan pilot project untuk hidrogen hijau di area geotermal PGE dengan target produksi 100 kg/hari. Dengan potensi yang dimiliki, kami yakin dapat menjadi pionir dalam menghasilkan hidrogen hijau dan berkontribusi untuk pengurangan emisi karbon. Kami antusias agar dapat bekerja sama dengan TEPCO HD dalam pengembangan ini juga dengan NEDO,” ujar Dannif dikutip Antara, Senin (27/2).

Pertamina NRE dan TEPCO HD akan menggabungkan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) milik PGE dan teknologi produksi hidrogen milik TEPCO HD untuk mengembangkan teknologi operasional yang optimal dan mencapai produksi serta transportasi hidrogen hijau yang hemat biaya melalui studi bersama ini dan akan didukung pengembangannya oleh NEDO.

Scroll to Top