Permainan Tradisional Menarik, Yuk Ajak Si Kecil Main!

Permainan Tradisional Menarik, Yuk Ajak Si Kecil Main! – Ingin mengurangi Si Kecil bermain media sosial atau gadget? Yuk, kenali aneka permainan tradisional zaman dulu yang bisa dimainkan!

Pada jurnal yang diterbitkan oleh American Academy of Pediatrics dijelaskan bahwa penggunaan elektronik oleh anak-anak dapat mengganggu perkembangan bicara dan bahasa.

Permainan Tradisional Menarik, Yuk Ajak Si Kecil Main!
Permainan Tradisional Menarik, Yuk Ajak Si Kecil Main!

Maka dari itu, para orang tua setidaknya perlu mengajarkan salah satu permainan tradisional untuk mendapatkan ajaran yang baik.

Permainan Tradisional Menarik, Yuk Ajak Si Kecil Main!

Yuk, kenalkan anak-anak pada permainan tradisional yang mendidik! Berikut daftarnya yang bisa diketahui:

1. Gasing

Nah, anak laki-laki zaman dulu pun punya permainan tradisional favorit, yaitu gasing atau gangsing.

Permainan anak ini sudah lama ada di Indonesia dan jadi salah satu permainan untuk mengadu kekuatan dan daya tahan gasing.

Gasing umumnya terbuat dari buah berembung kecil atau kelapa.

Buahnya tidak terlalu lonjong dan agak bulat, sehingga bisa diputar.

Buah-buahan ini banyak ditemukan di sepanjang pantai.

Tetapi, ada banyak juga replika gasing yang terbuat dari batang pohon atau bambu.

Permainan zaman dulu ini bisa dimainkan di ubin dengan membuat lingkaran tertentu.

Kemudian, gasing perlu berputar di dalam lingkaran. Gasing yang berputar paling lama adalah pemenangnya, lho!

2. Gobak Sodor

Kini, banyak anak-anak yang tak mengenali permainan tradisional yang sarat akan makna.

Diketahui, permainan anak ini bisa melatih koordinasi dan kerjasama antar tim dalam jumlah banyak, lho.

Gobak sodor adalah permainan tradisional zaman dulu lainnya yang melibatkan banyak orang atau tim.

Dalam permainan tersebut, pemain akan dibagi menjadi 2 tim dengan anggota masing-masing minimal 3 orang.

Setiap tim perlu menjaga daerahnya agar tidak dimasuki tim lawan atau pesaingnya.

Melansir dari Lingokids, anak-anak akan lebih senang jika berinteraksi dengan teman-temannya ketika bermain permainan tradisional.

Dolanan tradisional Jawa ini dapat mengenali anak tentang arti solidaritas juga, Moms.

3. Petak Umpet

Studi di jurnal Advances in Social Science, Education and Humanities Research menjelaskan, permainan tradisional punya banyak manfaat untuk perkembangan anak di berbagai aspek.

Permainan anak bisa melatih berbagai hal seperti perkembangan fisik-motorik, sosial-emosional, moral, kognitif, dan bahasa.

Petak umpet merupakan dolanan tradisional Jawa yang tak pernah lekang oleh waktu.

Cara mainnya dengan membiarkan 1 orang untuk mencari teman lainnya yang mengumpet di berbagai tempat berbeda.

Permainan ini akan mengajarkan anak sifat pantang menyerah dalam menjalani kehidupan atau tantangan.

4. Lompat Tali

Seperti namanya, cara bermain permainan tradisional ini dilakukan dengan melompati tali.

Lompat tali ini layaknya olahraga lompat tinggi, yang membedakan hanya medianya.

Permainan zaman dulu ini menggunakan gelang karet yang telah diikat simpul hingga berbentuk seperti tali berukuran panjang.

Lompat tali memerlukan setidaknya 3 orang pemain.

Sekitar 2 orang untuk memegang ujung tali karet dan 1 orang yang melompatinya.

Permainan ini terbagi menjadi beberapa tahapan.

Di awal, tali akan dibentang sangat rendah, yaitu setinggi mata kaki untuk dilompati.

Lama-lama, ketinggian ini bisa mencapai beberapa jengkal di atas kepala untuk dilewati.

Selain baik untuk fisik anak, manfaat lompat tali melatih kesabaran anak ketika menunggu giliran, pun juga melatih konsentrasi saat sedang melompati tali.

5. Engklek

Engklek atau di beberapa daerah asalnya di Indonesia juga dikenal dengan Sundah Mandah yang dalam kamus Belanda memiliki arti Sunday Monday.

Nama ini berasal dari 7 kotak yang biasa digambar di aspal dengan kapur yang melambangkan 7 hari dalam seminggu.

Cara bermainnya ini juga membutuhkan aktivitas fisik. Anak-anak akan melompati kotak tersebut dengan satu kaki setiap akan menapak pada 1 kotak dan meletakkan kedua telapak kaki jika berada pada 2 kotak berdampingan.

Sebagai awal permainan, seseorang harus melempar potongan kecil batu pipih ke dalam kotak secara berurutan.

Seseorang bisa memulai permainan jika lempengan tersebut berada dalam kotak yang dituju.

Permainan anak tradisional engklek ini tentu dapat melatih fisik anak, melatih konsentrasi, dan melatih kesabaran.

Selain itu, permainan tradisional ini juga membantu mengajarkan arti bekerja keras setelah lelah melompat dengan satu kaki dan mendapatkan “rumah” pada akhir permainan.

6. Injit-Injit Semut

Permainan tradisional ini dikenal juga karena lagu yang mengiringi selama permainan dilakukan.

Permainan ini cara bermainnya harus dilakukan paling sedikit 2 orang.

Namun, akan lebih seru jika dilakukan lebih dari 2 orang.

Injit-injit semut ini dilakukan dengan tangan yang disusun ke atas dengan saling mencubit bagian atas tangan.

Tangan yang paling bawah akan berpindah ke atas untuk mencubit tangan temannya ketika lagu selesai.

Dalam permainan ini tidak ditentukan siapa pemenangnya.

Namun yang menyenangkan adalah ketika kita dapat mencubit tangan teman kita sambil bernyanyi bersama.

Emotional quotient adalah salah satu nilai dan manfaat yang dapat diambil dari permainan ini, dimana anak dapat belajar menerima, menilai, dan mengelola emosi dengan baik.

Biasanya, pemain yang paling atas merasa sangat senang, karena ia tidak akan merasakan sakit akibat cubitan temannya.

Namun, babak berikutnya ia akan merasakan hal yang sama dengan teman-temannya, menerima cubitan.

7. Congklak

Congklak salah satu permainan tradisional yang mendidik untuk anak-anak.

Congklak sebagai dolanan tradisional Jawa ini umumnya dimainkan oleh anak perempuan.

Cara bermainnya cukup mudah dan praktis, Moms hanya perlu menyediakan papan khusus dengan 16 lubang dan 98 butir biji-bijian atau kulit kerang.

Biasanya, congklak dimainkan oleh 2 orang pemain. Kulit kerang ditempatkan sama rata ke dalam 14 lubang di papan.

Pemain harus mengambil kulit kerang dari salah satu lubang dan meletakkannya di setiap lubang di sisi kanan.

Bahkan, permainan tradisional ini tersedia dalam versi mobile dan dapat dimainkan melalui ponsel atau tablet.

Namun, manfaatnya tak seefektif ketika bermain di dunia nyata, lho.

Manfaat bermain congklak yakni melatih konsentrasi dan daya pikir anak, Moms!

8. Ular Naga

Sepertinya permainan tradisional satu ini cukup legend, ya Moms!

“Ular naga panjangnya bukan kepalang~” itulah cuplikan lagu yang dinyanyikan anak-anak sambil memainkan permainan tradisional ular naga.

Cara bermainnya ini setidaknya membutuhkan 7 anak, 2 di antaranya akan berperan sebagai penjaga sedangkan sisanya mencoba berjalan melewati penjaga.

Para pemain hanya perlu berbaris dan menahan pemain di depan mereka pada para prajurit dan berjalan melewati para penjaga.

Saat lagu berakhir, penjaga akan mengambil satu pemain pemain yang tertangkap tereliminasi dari permainan.

Yogyakarta menjadi daerah asalnya permainan ular naga ini.

Manfaatnya yakni sebagai salah satu metode untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dalam tumbuh kembang Si Kecil.

Scroll to Top