Penyebab Dan Gejala Asam Urat Yang Wajib Diperhatikan

Penyebab Dan Gejala Asam Urat Yang Wajib Diperhatikan

Penyebab Dan Gejala Asam Urat Yang Wajib Diperhatikan – Memperhatikan penyebab dan gejala asam urat sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup. Apalagi penyakit ini umumnya muncul pada orang yang lebih tua dan membuat mereka sulit berjalan serta tidak nyenyak tidur.

Asam urat muncul dalam bentuk nyeri di persendian dan kadang terasa panas. Sensasi ini kerap muncul di malam hari hingga memicu penderitanya terbangun. Setelah itu, mereka juga sulit untuk tidur kembali.

Selama ini asam urat sering sekali diabaikan oleh banyak penderitanya. Jika terasa nyeri, sebagian besar penderita hanya akan minum obat saja. Selebihnya, gaya hidup juga tidak mengalami perubahan sama sekali.

Untuk mengetahui seperti apa penyakit asam urat dan apa saja dampak buruk yang akan dialami jika mengabaikannya,  Berikut salah satu dari beberapa Penyebab Dan Gejala Asam Urat Yang Wajib Diperhatikan sebagai berikut : 

Tahapan atau Tingkat Keparahan Asam Urat

Penyakit asam urat termasuk jenis penyakit kronis yang akan berkembang seiring dengan pembiaran yang Anda lakukan. Semakin lama Anda membiarkannya, gejalanya akan semakin parah. Tingkat keparahan ini pun dapat dibagi menjadi 4 tahapan. Berikut tahapan-tahapan tersebut.

1.      Hiperurisemia Asimtomatik

Pada tahapan ini, kadar asam urat dalam tubuh biasanya sudah melebihi batas normal. Hanya saja, belum ada gejala yang muncul. Itulah kenapa orang yang berada di tahap Hiperurisemia Asimtomatik biasanya akan merasa baik-baik saja.

Tahap Hiperurisemia Asimtomatik memang belum terasa mengganggu. Meski demikian, bukan berarti Anda bisa menyepelekannya begitu saja. Tindakan antisipasi harus segera dilakukan. Semua itu demi mencegah terbentuknya kristal yang menyebabkan peradangan di daerah persendian.

2.      Pirai Akut

Di tahap pirai akut, gejala penyakit asam urat mulai muncul. Nyeri sendi yang hebat juga mulai dirasakan. Sendi terlihat bengkak, berwarna merah dan terasa panas saat dipegang. Sendi juga terasa kaku dan sulit digerakkan. Terkadang, penderita asam urat yang mencapai fase akut juga akan mengalami demam tinggi.

3.      Pirai Inter Kritikal

Berbeda dengan fase pirai akut, di fase pirai interkritikal penderita asam urat justru tidak merasakan gejala apapun. Nyeri sendi tidak lagi dirasakan. Begitu juga dengan gejala-gejala lainnya. Semua terasa baik-baik saja seperti sedia kala.

Meski fase pirai interkritikal tidak menunjukkan gejala sama sekali, bukan berarti asam urat sudah benar-benar sembuh. Banyak yang terkecoh hingga meninggalkan diet sehat dan tidak lagi mengkonsumsi obat asam urat.

4.      Pirai Kronis Bertofus

Tahap pirai akut dan pirai interkritikal biasanya akan datang secara bergantian. Itulah kenapa asam urat biasanya terasa datang dan pergi. Jika kondisi ini tidak diimbangi dengan gaya hidup sehat dan mengkonsumsi obat asam urat, tahapan kronis, yakni pirai kronis bertofus bisa saja dialami.

Di tahap pirai kronis bertofus, penderita asam urat akan merasa kesakitan secara terus-menerus. Benjolan-benjolan yang disebut tofus mulai bermunculan di sekitar sendi, kelopak mata dan telinga. Pada tahap ini, komplikasi jantung, ginjal atau organ lain biasanya akan mulai terlihat.

Penyebab Asam Urat dan Faktor Risiko

Penyebab utama asam urat atau gout pada tubuh adalah kristal urate yang muncul pada persendian. Ini bisa muncul karena kadar asam urat dalam darah tinggi dan memicu kristalisasi. Ini bisa menyebabkan nyeri atau sensasi tertusuk di persendian.

Berikut beberapa faktor penyebab kadar asam urat meningkat dan terjadinya kristalisasi.

  • Diet yang tidak seimbang. Misal dengan sering mengonsumsi daging merah, jeroan, kerang-kerangan, dan minuman alkohol atau mengandung gula tambahan tinggi bisa meningkatkan asam urat.
  • Mengalami obesitas. Kondisi kelebihan berat badan atau obesitas menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak asam urat dan ginjal sulit membuangnya.
  • Kondisi kesehatan tertentu. Seseorang yang mengalami diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit ginjal rentan mengalami asam urat.
  • Riwayat keluarga. Apabila ada anggota keluarga atau orang tua terkena asam urat, kita cenderung berisiko mengalaminya juga.
  • Jenis kelamin. Pria lebih rentan mengalami kondisi ini karena tubuh mereka lebih banyak menghasilkan asam urat dibanding wanita.

Adanya kristal pada persendian juga memicu peradangan dan pembengkakan pada beberapa bagian tubuh, seperti dekat ibu jari kaki misalnya. Kondisi ini dapat membuat kaki sulit digerakkan.

Gejala Asam Urat

Kondisi asam urat atau gout yang ringan kerap tidak terasa dan diabaikan oleh penderita. Alhasil kadarnya di dalam tubuh semakin meningkat dan akhirnya kristalisasi di persendian tidak bisa dicegah.

Jika kondisi ini sudah semakin parah, beberapa gejala asam urat di bawah ini akan muncul. Gejala ini bisa sangat mengganggu aktivitas harian yang dilakukan.

  • Nyeri intens di persendian

  • Pembengkakan dan memerah

  • Kaku dan sulit digerakkan

  • Terasa panas

  • Area persendian jadi lebih empuk dan terasa sakit saat tersentuh apapun

Gejala di atas bisa muncul semuanya atau beberapa saja. Namun, salah satu gejala yang pasti muncul adalah nyeri dan pembengkakan. Ini menyebabkan kita tidak nyaman saat bergerak apalagi beraktivitas.

Bahkan, meski hanya terkena bantal yang empuk saja sudah terasa sangat nyeri. Inilah yang memicu gangguan tidur dan sulit melakukan aktivitas berat.

Komplikasi Asam Urat

Gejala asam urat harus segera ditangani dan tidak boleh diabaikan begitu saja. Pemakaian obat perlu dilakukan bersamaan dengan mengubah gaya hidup. Jika tidak ditangani, komplikasi berikut bisa terjadi.

1. Kerusakan Sendi

Asam urat kronis bisa menyebabkan pembengkakan dan peradangan. Jika kondisi ini sering terjadi, persendian bisa mengalami kerusakan, kaku, hingga deformity (kelainan).

Umumnya kondisi ini bisa ditangani dengan obat. Namun, jika sudah parah harus dioperasi untuk memperbaiki atau mengganti persendian.

2. Patah Tulang

Riset terkait dengan asam urat memicu patah tulang masih kontroversi. Namun, sebuah studi menunjukkan adanya hubungan antara patah tulang pada orang yang pernah memiliki riwayat asam urat.

3. Munculnya Batu Ginjal

Tingginya kadar asam urat di dalam tubuh tidak hanya terkumpul di persendian saja. Namun, juga terkumpul di ginjal dan akhirnya mengkristal. Ini bisa menjadi salah satu penyebab batu ginjal.

4. Gangguan Mata

Gangguan mata akibat asam urat mungkin sedikit langka. Namun, bisa saja memicu masalah pada kornea dan iris. Selain itu, tophi atau pembengkakan juga bisa terjadi pada kelopak mata.

Sebenarnya asam urat tidak selalu identik dengan orang tua saja. Terkadang anak muda pun masih bisa mengalami karena tidak memiliki gaya hidup yang baik. Sebaliknya, yang sudah berumur bisa menghindarinya asal gaya hidup yang dijalani selama ini sehat.

Untuk itu selalu perhatikan gejala asam urat yang mungkin terjadi. Jika merasa berisiko mengalaminya, segera ubah gaya hidup dengan melakukan olahraga. Selain itu, ubah juga pola makan dengan menerapkan program GGL.

Scroll to Top