Pengakuan Seram Pembuat Kapal Selam Titan yang Hilang – Pengakuan Seram Pembuat Kapal Selam Titan yang Hilang – Kapal selam Titan yang hilang bersama 5 penumpang dicurigai tidak memenuhi standar keamanan. Bahkan sang CEO sendiri, Stockon Rush, yang turut serta dalam penyelaman nahas ini, pernah menyatakan dia melanggar beberapa aturan saat merancang Titan.
CEO OceanGate, perusahaan berbasis di America Serikat yang mengoperasikan perjalanan ke reruntuhan Titanic dengan kapal selam, mengatakan pada 2021 bahwa dia ingin dikenang sebagai inovator yang melanggar aturan demi terobosan yang berguna.
“Saya pikir adalah Jenderal MacArthur yang berkata,’ Anda dikenang karena peraturan untuk membuat ini (Titan).” cetusnya.
Rush mengatakan teknologi yang dia pakai untuk membuat Titan adalah rekayasa yang baik.” Saya pikir saya telah merusak aturan dengan logika dan teknik yang bagus. (Material) titanium serat korban (misalnya). ada aturan yang Anda lakukan. Saya melakukannya kata Rush
Rush menilai inovasi berarti melanggar aturan yang akan memberi nilai tambah bagi masyarakat. “Memilih aturan yang Anda langgar itulah yang akan menambah nilai bagi orang lain dan menambah nilai bagi masyarakat, dan bagi saya, itu benar-benar tentang inovasi,” kata Rush.
Menurutnya, inovasi adalah ketika sebuah penemuan yang dibuat bisa diterima secara luas. Kapal selam Titan sendiri memang berhasil dalam beberapa misi mengunjungi Titanic sebelumnya, tapi tetap ada kekhawatiran.
Salah satunya, Titan ternyata tak mendapat sertifikasi yang diperlukan. Marine Technological Society mengkritik OceanGate yang mengklaim desain Titan memenuhi atau melebihi standar keamanan DNV-GL. Padahal OceanGate tak berencana mendaftarkan kapal itu untuk diperiksa DNV, organisasi independen yang memberikan sertifikasi dan menerbitkan regulasi terkait kapal selam.
“Ada 10 kapal selam di dunia yang bisa menjangkau 3,6 kilometer ke bawah laut atau lebih. Semuanya sudah disertifikasi, kecuali submersile dari OceanGate ini,” cetus Will Kohnen dari Marine Technology Society.
Di pihak lain, Mike Reiss, penulis The Simpson yang pernah menumpangi Titan, menyebut Rush terbuka dan jujur mengenai risiko dan potensi bahaya yang menghadang. “Ini adalah jenis baru eksplorasi. Baginya, ini seperti awal dari program antariksa atau penerbangan,” katanya.
“Anda adalah bagian dari peluncuran awal dan pilot uji coba untuk melihat apakah hal ini berhasil. Potensi kematian atau bencana selalu membayangi, ini adalah bagian dari apa yang Anda lakukan dan Anda tahu itu,” tambahnya.
Pencarian terhadap kapal selam kecil bernama Titan yang dioperasikan oleh perusahaan OceanGate Expeditions masih berlangsung, setelah hilang kontak saat menyelam di dekat bangkai kapal Titanic.
Sebelum Titan turun ke kedalaman laut, lima orang penumpangnya harus lebih dulu dikunci di dalam oleh kru pendukung dari luar yang menyegelnya dengan baut-baut.
Apa itu kapal selam Titan?
Titan adalah satu-satunya kapal selam berawak milik swasta di dunia yang mampu mencapai kedalaman 4.000 meter di bawah permukaan laut.
Perusahaan pemilik Titan, OceanGate, sengaja membuat kapal selam tersebut agar wisatawan dapat mengunjungi bangkai kapal Titanic yang terletak 3.800 meter di bawah permukaan laut.
Menurut keterangan perusahaan itu, Titan memiliki berat sekitar 10.432 kilogram dan lambung yang terbuat dari serat karbon setebal 13 cm, sesuai standar kedirgantaraan yang diperkuat dengan dua tutup titanium berkubah.
Kapal selam ini mampu mencapai ke dalam hingga 4.000 meter di bawah permukaan laut, jauh lebih dalam dibandingkan kapal selam terdalam AS, USS Dolphin, yang pernah mencapai 900 meter di bawah permukaan laut.
Baca juga:
- Kapal selam ‘Titanic’ yang hilang: Lima penumpang yang ikut ekspedisi kapal, mulai dari pengusaha sampai eks penyelam angkatan laut Prancis
- Lokasi pencarian kapal selam wisata ‘Titanic’ digeser setelah terdengar suara dalam air
- Tantangan dan kendala misi penyelamatan kapal selam wisata ‘Titanic’
- Wartawan ceritakan pengalaman menumpang kapal selam wisata ‘Titanic’ yang hilang
Tidak seperti kapal selam pada umumnya, submersible sejenis Titan memiliki cadangan daya yang terbatas dan memerlukan kapal pendukung terpisah yang bisa meluncurkan dan mengapungkannya kembali, menurut Badan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS.
Titan mulai diuji coba di laut pada tahun 2018, lalu melakukan perjalanan perdananya pada 2021.
Pada 2022, Titan melakukan 10 kali penyelaman meskipun tidak semuanya ke bangkai kapal Titanic.
Setelah diluncurkan dari platformnya, empat pendorong elektrik kapal selam membantunya mencapai kecepatan sekitar 4 km per jam.
Seperti apa di dalamnya?
Titan sangat sempit, berukuran hanya 670 cm x 280 cm x 250 cm, dan cuma bisa membawa lima orang awak yang terdiri dari seorang pilot dan empat penumpang.
Meski ukurannya lebih besar dibandingkan kompetitor-kompetitornya, para penumpang diharuskan duduk di lantai dengan ruang yang terbatas untuk bergerak.
Di bagian depan kapal terdapat jendela berkubah besar yang memberi titik pandang. OceanGate mengklaimnya sebagai “area pandang terluas dari semua kapal selam laut dalam berawak”.
Dinding kapal selam ini juga bisa menghangat mengingat kondisi di lautan bisa menjadi sangat dingin pada kedalaman itu.
Titan juga memiliki toilet pribadi untuk pelanggan, yang terletak di bagian depan kapal selam. Tirai kecil akan ditarik ketika ada yang menggunakannya, lalu pilot akan menyalakan musik.
Namun, perusahaan merekomendasikan agar penumpangnya “membatasi makanan dan minuman sebelum dan selama menyelam demi mengurangi kemungkinan menggunakan fasilitas ini”