Pakai Al Canggih, Kamera Ini Tidak Butuh Lensa untuk Memfoto

Pakai Al Canggih, Kamera Ini Tidak Butuh Lensa untuk Memfoto – Teknologi Artificial Interlligence (Al) memang sudah banyak digunakan dalam peralatan elektronik, termasuk dalam kamera. Sudah banyak smartphone menggunakan Al untuk processing hasil jepretan kameranya agar terlihat lebih baik.

Nah, kini teknologi tersebut disematkan dalam kamera, seperti yang dilansir dari laman gadgetsnow. Tapi, salah satu keunikan kamera tersebut adalah, tidak menggunakan lensa sebagai teropong objek.

Cara kerja kamera sendiri yakni cahaya memasuki kamera lewat lensa dan mengenai sensor, atau film bila merupakan kamera film. Tapi bagaimana jadinya apabila tidak ada lensa pada sebuah kamera?

Kamera berteknologi Al tanpa lensa tersebut bernama Paragraphica. Kamera Al tersebut menyerupai kamera biasa namun terdapat seperti antena TV sebagai pengganti lensa.

Kamera tersebut menggunakan teknologi ‘AI generatif’ baru untuk mengambil gambar berdasarkan geolokasi, waktu dan cuaca, tanpa memerlukan input apapun dari pengguna.

Jendela bidik pada kamera tersebut kabarnya menunjukan lokasi kamu saat ini secara real-time. Lalu, ketika kamu menekan pelatuk, maka kamera tersebut akan menghasilkan gambar skintigrafi berdasarkan lokasi tersebut.

Untuk diketahui, skintigrafi merupakan proses untuk membuat gambar (scan) tubuh bagian dalam, dan disini menggunakan sistem yang sama.

Paragraphica menggunakan Raspberry Pi4 Model B pada sisi perangkat keras, untuk membuat prompt dan menerima foto yang dihasilkan. Foto tersebut nantinya akan ditampilkan pada LCD layar sentuh, yang dipasang di dalam penutup cetakan 3D.

Seluruh komponen ditempatkan di dalam penutup yang memiliki desain vintage layaknya desain pada kamera Leica. Kamera yang tampak seperti kamera tradisional itu, pun memiliki tiga tombol fisik untuk menyesuaikan data dan parameter AI.

Tombol pertama menyesuaikan radius pemindaian, sementara tombol kedua untuk membuat seed noise. Sedangkan tombol ketiga untuk mengontrol skala panduan dan memengaruhi fokus.

Untuk cara kerjanya dari Paragraphica, kamera ini memiliki modul GPS yang menemukan lokasi pengguna saat ini dengan menggunakan Open Weather API, untuk menentukan kondisi cuaca setempat.

Kemudian, kamera tersebut juga menggunakan API untuk menemukan informasi tentang fitur geografis terdekat. Kamera ini bisa menyesuaikan radius pencarian kamu, gambar yang stabil, dan parameter yang mempengaruhi seberapa dekat gambar yang kamu ambil.

Hasilnya, yakni foto asli buatan AI akan mencerminkan realitas di sekitar kamu. Objek yang difoto mungkin terlihat luar biasa, jadi gambarnya tentu berbeda dengan kamera mirrorless atau kamera ponsel.

Kamera Paragraphica kabarnya diciptakan oleh Bjorn karman. Namun, kabarnya kamera tersebut masih menjadi miliknya sendiri, dan belum diproduksi untuk massal.

Teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan kini sudah diaplikasikan di sejumlah perangkat dan platform digital. Masyarakat dunia pun telah beradaptasi dengan teknologi ini. Dilansir dari oxfordreference.com, AI didefinisikan sebagai sistem komputer yang dapat mengerjakan tugas-tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia, seperti mengenali suara dan wajah, serta menerjemahkan bahasa. Sistem tersebut dibuat berdasarkan serangkaian pemrograman algoritma kompleks dan big data. Salah satu contoh pengaplikasian teknologi AI terdapat pada kamera smartphone.

Sebelum kehadiran teknologi AI, pengguna smartphone sering kali kesulitan mendapatkan hasil foto atau video yang maksimal. Sebagai contoh, tidak bisa mendapatkan efek bokeh dan fokus video berubah-ubah karena perubahan tingkat kecerahan cahaya. Dengan teknologi AI, kamera smartphone dapat menghasilkan foto dan video berkualitas layaknya jepretan dan rekaman dari kamera profesional atau digital single lens reflex (DSLR). Mode AI pada kamera smartphone juga dapat berjalan secara otomatis tanpa pengaturan yang kompleks. Pasalnya, teknologi ini sudah dibekali pemrograman algoritma kompleks untuk menyelesaikan permasalahan saat memotret atau merekam. Singkatnya, teknologi AI pada kamera smartphone dapat memahami pengaturan kamera dan pemrosesan gambar sesuai lingkungan saat pengambilan gambar, termasuk pengaturan speed, exposure, saturasi, kedalaman warna, dynamic range, white balance, dan kontras warna.

Selain itu, teknologi AI juga memungkinkan antarmuka kamera smartphone untuk mendeteksi obyek dan subyek dalam frame foto secara otomatis, baik pemandangan yang diambil secara landscape maupun diri sendiri dengan mode portrait dengan detail yang lebih tajam. Bahkan, beberapa smartphone saat ini telah menghadirkan mode portrait AI yang mampu meningkatkan kualitas efek bokeh. Sebagai informasi, kata bokeh berasal dari bahasa Jepang yang berarti buram atau berkabut. Foto bokeh diartikan sebagai foto dengan latar belakang blur dan hanya fokus kepada salah satu subyek yang berada di depan lensa kamera.

Menghasilkan foto bokeh bukan perkara yang mudah. Sebab, kualitas lensa kamera dan pengaturan manual saat menentukan hasil foto bokeh yang baik. Dengan kehadiran AI, foto bokeh dapat dihasilkan dengan mudah. Tak hanya menghasilkan foto bokeh berkualitas, kamera smartphone berteknologi AI juga dapat memudahkan dalam ber-selfie. Pasalnya, teknologi ini umumnya telah dilengkapi fitur facial recognition yang mampu mengenali wajah seseorang dan efek beauty yang disesuaikan dengan kontur muka pengguna.

Penggunaan AI pada kamera smartphone Salah satu produsen yang serius mengembangkan teknologi AI pada kamera smartphone adalah Oppo. Pada 2017, Oppo mulai menggunakan teknologi AI pada fitur Beauty Selfie. Saat itu, AI hanya disematkan untuk kamera depan. Seiring perkembangan teknologi, Oppo mulai menyematkan fitur AI pada kamera belakang smartphone besutannya. Melalui lini Reno Series, teknologi AI pada kamera smartphone Oppo pun semakin berkembang. Terbaru, Oppo menghadirkan keunggulan fitur AI pada kamera selfie dan kamera utama Oppo Reno7 Series 5G, baik pada fitur foto maupun perekaman video. Kamera dari seri flagship Oppo yang terdiri dari Reno7 5G dan Reno7 Z 5G itu dapat menghasilkan foto yang biasanya hanya bisa didapat melalui kamera DSLR kelas atas dengan lensa bukaan diafragma besar.

Pengguna dapat dengan bebas mengatur kedalaman bidang dan ruang tajam melalui kemampuan kamera smartphone yang meniru sifat optik kamera DSLR. Hal tersebut dikarenakan Oppo Reno7 Series 5G memiliki mode Portrait yang dapat menyimulasikan 25 tingkatan ukuran bukaan lensa (aperture) mulai dari F0.95 hingga F16. Dengan bukaan lensa tersebut, pengguna akan mendapatkan hasil foto bokeh dengan mudah.

Foto bokeh pun dapat disempurnakan dengan fitur Bokeh Flare Potrait yang tersedia pada Oppo Reno7 Series 5G.Tak heran, pengguna akan mendapatkan efek bokeh seperti diambil dari kamera profesional. Tidak melupakan keunggulan pada seri awal, Oppo tetap menawarkan pengalaman selfie yang memukau. Melalui fitur Selfie HDR, pengguna akan mendapatkan hasil swafoto jernih meski dalam lingkungan yang minim cahaya atau berlatar cahaya kuat. Pencinta selfie juga akan mendapatkan hasil foto dengan wajah yang mulus berkat fitur Portrait Retouching. Fitur ini mampu mengenali titik spesifik pada wajah dan melakukan penghapusan noda pada wajah, seperti bekas jerawat. Secara cerdas, fitur Potrait Retouching juga dapat memperbaiki warna kulit atau riasan sambil menjaga tanda kecantikan lain yang tetap diinginkan.

Peningkatan teknologi AI pada Reno7 Series 5G juga terlihat dari kehadiran fitur AI Color Portrait. Fitur ini secara otomatis menerapkan filter hitam putih pada latar belakang, tetapi tetap mempertahankan warna asli pada subjek potret. Tak hanya dari segi fotografi, kecanggihan AI pada Oppo Reno7 Series 5G juga dapat dirasakan pengguna saat melakukan perekaman video. Pasalnya, smartphone ini memiliki fitur AI Highlight Video yang dapat membantu pengguna untuk menangkap gambar secara lebih detail.

Fitur tersebut juga dapat membantu menyeimbangkan cahaya pada video tanpa mengurangi detail pada background. Dengan demikian, pengguna tidak akan mendapatkan video yang terlalu terang atau gelap. Tak hanya itu, Oppo Reno7 Series 5G juga dilengkapi dengan peningkatan fitur Focus Tracking pada perekaman video. Pengguna dapat mengetuk dua kali pada wajah untuk melacak subyek utama saat merekam video. Secara otomatis, kamera akan mengidentifikasi subyek yang dipilih dan melacak secara konsisten. Sebagai brand premium dan hi-tech, Oppo pun membekali Reno7 Series 5G dengan teknologi terkini lain. Salah satunya, random acces memory (RAM) berkapasitas 8 GB dengan teknologi ekspansi hingga 5 GB dan penyimpanan internal 256 GB untuk Oppo Reno7 5G. Sementara itu, Oppo Reno7 Z 5G juga dilengkapi RAM 8 GB dengan opsi ekspansi hingga 5 GB dan penyimpanan internal 128 GB.

Oppo juga melengkapi Reno7 5G dengan baterai 4.500 miliampere per hour (mAh) dan teknologi pengisian daya supercepat 65 watt (W) SuperVOOC. Pengguna pun dapat mengisi perangkat hingga 100 persen dari posisi kosong hanya dalam waktu 30 menit.

Sementara pada Oppo Reno7 Z 5G, perangkat dapat terisi penuh dalam waktu 63 menit berkat teknologi pengisian daya supercepat 33 W SuperVOOC. Untuk dapur pacu, Oppo Reno7 5G menggunakan prosesor Mediatek Dimensity 900 5G, sedangkan Oppo Reno7 Z 5G menggunakan prosesor terbaru Snapdragon 695 5G. Dengan prosesor tersebut, Oppo Reno7 Series 5G kompatibel dengan seluruh telekomunikasi penyelenggara jaringan 5G di Indonesia, terutama pada dukungan band N1, N3, dan N40.

Scroll to Top