Operasi Tulang Belakang dengan Teknologi AR Pertama di Asia Pasifik Hadir di RS EMC Tanggerang

Operasi Tulang Belakang dengan Teknologi AR Pertama di Asia Pasifik Hadir di RS EMC Tanggerang – Tulang belakang memiliki fungsi yang penting untuk tubuh. Bukan hanya menjadi struktur pendukung utama manusia, Dokter Spesialis Bedah Ortopedi di RS. EMC Tanggerang, dr.Harmantya Mahadhipta, Sp.OT (K) Spine mengatakan bahwa tulang belakang juga berfungsi untuk melindungi sistem saraf pusat yaitu sumsum tulang belakang.

Jika ada masalah dengan tulang belakang, tentu harus segera dikonsultasikan ke dokter ahli, guna mendapatkan penangan lebih lanjut. Berkaitan dengan penanganan keluhan tulang belakang, Spine Center RS EMC Tanggerang adalah yang pertama di Asia Pasifik yang menggunakan teknologi augmented Reality dalam operasi tulang belakang (spine surgery).

Spine Center adalah pusat pengobatan keluhan tulang belakang dari RS EMC Tanggerang yang menghadirkan teknologi AR (Augmented Reality) adalah sebuah teknologi yang menggabungkan benda maya berbentuk dua dimensi dan bisa juga tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata lalu memproyeksikannya sebagai realitas dalam waktu nyata.

Sistem AR (Augmented Reality) yang di pakai si Spine Center RS EMC Tanggerang juga sudah menerima persetujuan FDA 510 (K) untuk operasi tulang belakang intraoperatif dengan panduan presisi.

AR (Augmented Reality) membantu dokter dalam memasang implan dengan presisi seperti robot dan seperti GPS yang menyediakan peta atau jalan yang membantu dokter pada saat tindakan operasi.

Alat tersebut juga mengubah data pencitraan pasien menjadi hologram 3 dimensi yang dapat dilihat melalui lensa khusus dan hologram tersebut ditempelkan pada tubuh pasien, sehingga dokter fokus secara langsung pada tujuan pembedahan tanpa harus berpaling dari monitor terpisah.

Penerapan AR (Augmented Reality) di Spine Center RS. EMC Tangerang untuk pemasangan implan/ pedicle screw merupakan langkah besar untuk membuat panduan bedah yang presisi, lengkap dan lebih ekonomis dibandingkan dengan teknologi navigasi lain. Dokter Operator atau Dokter Penanggungjawab Pasien (DPJP) yaitu Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Konsultan Tulang Belakang akan memeriksa pasien dan menentukan tindakan yang paling tepat termasuk juga apakah bisa dengan teknik AR (Augmented Reality) atau tidak.

Namun beberapa kondisi berikut bisa menggunakan AR (Augmented Reality) pada saat operasi memang dibutuhkan yaitu:

  1. Nyeri pada punggung bagian bawah dan kaki
  2. Spondylosis (penuaan/ degenerasi tulang belakang)
  3. Spinal stenosis (penyempitan ruang di tulang belakang yang dapat menekan sumsum tulang belakang dan akar saraf yang keluar dari setiap ruas tulang belakang dimana gejalanya berupa nyeri punggung dan/atau leher, mati rasa, kesemutan, dan kelemahan pada lengan dan kaki
  4. Degenerative disc disease( Bantalan sendi di tulang belakang sudah mulai aus/ terjadi degenerasi)
  5. Scoliosis(kelainan bentuk tulang belakang hingga bisa berbentuk huruf C atau huruf S)
  6. Spinal Instability(spondylolisthesis) kondisi tulang belakang yang menyebabkan nyeri punggung bawah. Itu terjadi ketika salah satu tulang belakang Anda, tulang belakang Anda, terlepas dari tempatnya ke tulang belakang di bawahnya, dan lain-lain

Proses operasi tulang belakang dengan AR (Augmented Reality) juga dilakukan dengan persiapan yang lebih baik. Dokter operator melakukan surgical planning pada sistem komputerisasi dan pengolahan data, sehingga pada saat operasi dilakukan pemasangan implan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan tepat.

Penerapan AR (augmented reality) pada operasi tulang belakang memiliki kelebihan antara lain:

  1. Lebih aman
  2. Tanpa minimal radiasi. Pasien dan atau dokter akan lebih minimal terkena radiasi atau bahkan tanpa terkena radiasi alat medis
  3. Meningkatkan efisiensi, akurasi dan presisi pada pemasangan implant atau pedicle screw di tubuh pasien
  4. Waktu operasi lebih singkat
  5. Biaya relatif lebih terjangkau dari sistem navigasi lain karena tidak tergantung pada satu jenis implant saja

Selain itu, AR (Augmented Reality) pada operasi tulang belakang di Spine Center RS EMC. Tangerang merupakan perpaduan antara dokter ahli yang berpengalaman dengan kemajuan atau inovasi teknologi alat medis yang akan memberikan pengalaman baru dan kualitas pelayanan yang optimal bagi pasien. Menjadi kebanggaan bagi Indonesia karena menjadi negara pertama di Asia Pasifik yang melakukan tindakan operasi tulang belakang dengan tehnologi AR (augmented reality).

Hebatnya juga ya di Indonesia sudah ada alat canggih seperti begitu malah dekat pula jakarta.. Menurut anda bagaimana guys kalau ada alat canggih di dalam negeri termasuk negeri kita sendiri? Pastinya puas kan. Jadi alangkah senangnya kalau Indonesia negerti kita sukses dan berjaya.

Alat tersebut bisa mengubah data pencitraan pasien menjadi hologram 3 dimensi yang dapat dilihat melalui lensa khusus dan hologram. Benar benar hebat kan guys..

Tulang belakang itu sangat susah di sembuhkan. Tapi Indonesia sekarang sudah canggih dan sudah ikut modern.. Pengalaman baru dan kualitas pelayanan yang optimal bagi pasien. Benar benar sangat puas orang Indonesia sudah bisa memsembuhkan orang sakit tulang belakang..

Bagaimana guys? Seru juga kan cerita nya.. Mari berikan komentar anda dibawah ini agar mendapatkan cerita cerita menarik dari saya.. Terimakasih sudah dibantu komentarnya…

Scroll to Top