Mendeteksi Gangguan Seksualitas Suami Istri Sejak Dini

Jangan salah, sering berhubungan seks tidak selalu berarti seksualitas suami istri baik-baik saja. Ada tanda-tanda pada suami maupun istri yang bisa dijadikan patokan bahwa kehidupan seks mungkin membutuhkan perbaikan. Kingpro88

Pada suami, redupnya seksualitas bisa ditandai dengan:

  • Menurunnya minat pada seks yang terjadi selama beberapa bulan dalam setahun terakhir
  • Keinginan untuk berhubungan seksual menjadi lebih jarang dari biasanya, seperti hanya ingin sekali atau dua kali dalam sebulan
  • Keintiman dengan pasangan hanya terjadi di kamar tidur
  • Seks tidak membuat koneksi dengan pasangan terjalin
  • Seks tidak menjadi sesuatu yang menyenangkan atau hanya terasa sebagai rutinitas
  • Berkurangnya pikiran atau fantasi seks terhadap pasangan

Sementara pada istri, penurunan seksualitas dapat ditandai dengan:

  • Hilangnya ketertarikan terhadap aktivitas seksual apa pun
  • Tidak lagi memiliki pemikiran atau fantasi seksual
  • Tidak tertarik untuk memulai hubungan seksual
  • Sulit mendapatkan kepuasan dari hubungan seksual
  • Kurang menikmati saat alat kelaminnya dirasang
  • Merasa terganggu terhadap aktivitas seksual

Penyebab Terganggunya Seksualitas Suami Istri

Terganggunya seksualitas suami istri bisa dipicu oleh penurunan gairah seks yang dialami salah satu dari pasangan atau keduanya.

Pada pria, menurunnya gairah seksual bisa disebabkan oleh:

  • Adanya masalah psikologis seperti stres, ketegangan, hingga depresi
  • Merasa malu atau kurang percaya diri terhadap kemampuannya untuk memuaskan pasangan
  • Menderita penyakit tertentu, seperti diabetes
  • Efek samping obat, misalnya obat darah tinggi, kolesterol tinggi, atau penurun berat badan
  • Adanya gangguan hormonal, seperti rendahnya hormon testosteron, ketidakseimbangan hormon tiroid, atau ketidakseimbangan kadar dopamin pada otak

Tidak terlalu berbeda dengan pria, menurunnya gairah seksual pada wanita juga dapat disebabkan masalah psikologis dan medis, antara lain: 

  • Menderita penyakit tertentu yang menyebabkan gairah seksual menurun, seperti kanker, diabetes, tekanan darah tinggi, atau artritis
  • Mengonsumsi obat-obatan yang menyebabkan menurunnya gairah seks, misalnya obat antidepresan.
  • Adanya konflik yang belum terselesaikan dengan pasangan, komunikasi yang tidak lancar, atau kepercayaan yang kurang terhadap pasangan
  • Perubahan hormonal karena hamil, menyusui, atau menopause
  • Merasa tubuhnya sudah tidak menarik seperti dulu
  • Kelelahan, seperti lelah merawat anak atau orang tua

Cara Mengatasi Gangguan Seksualitas Suami Istri

Untuk mengatasi gangguan seksualitas suami istri, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui terlebih dahulu penyebab yang mendasarinya. Beberapa hal yang biasanya dilakukan untuk membantu meningkatkan seksualitas suami istri, antara lain:

1. Membangun keintiman kembali

Jika keintiman Anda dan pasangan telah berkurang, cobalah untuk membangunnya kembali. Caranya beragam, mulai dari memberikan perhatian, meluangkan lebih banyak waktu dengan pasangan, hingga melakukan hal-hal baru bersama.

Selain itu itu, cobalah berikan sentuhan-sentuhan mesra di sela-sela waktu Anda berdua. Jika ada waktu luang, Anda berdua dapat memanjakan diri dengan berlibur bersama. Dengan meningkatnya keintiman, gairah seksual bisa kembali meningkat.

2. Membicarakan kehidupan seksual dengan pasangan

Jangan sungkan untuk membicarakan tentang seksualitas suami istri dengan pasangan. Cobalah untuk belajar terbuka mengenai hubungan seksual yang diinginkan, termasuk hal yang disukai dan tidak disukai.

Jika hubungan seksual yang Anda jalani bersama pasangan sudah monoton, cobalah posisi seks yang lain ketika berhubungan intim atau lakukan hubungan seksual dengan spontan di bagian-bagian rumah yang belum pernah terjamah.

Jika Anda dan pasangan terbuka untuk bereksperimen, Anda dapat mengungkapkan permainan seks dan fantasi seksual yang diinginkan, agar gairah seksual kembali bergelora.

3. Mengelola stres dengan baik

Apabila gangguan seksualitas suami istri dipicu oleh stres, coba kelola stres dengan baik. Caranya dengan saling mendengarkan satu sama lain dan mengungkapkan apa yang dikhawatirkan. Jika stres tetap tak tertangani, Anda dan pasangan dapat berkonsultasi ke psikolog.

4. Menjalani konseling

Anda dan pasangan mungkin perlu melakukan konseling ke seksolog untuk mengetahui pemicu menurunnya gairah seksual, apalagi jika ini sudah menyebabkan hubungan kalian memburuk.

Dalam konseling, Anda dan pasangan akan diberi masukan tentang hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas suami istri. Seksolog juga memberikan latihan agar gairah seksual Anda dan pasangan kembali tumbuh.

Saat konseling, Anda dan pasangan dapat membahas tentang konflik yang sedang dialami atau pendapat yang enggan untuk diungkapkan secara langsung kepada pasangan. Dengan cara ini, Anda dan pasangan dapat tahu apa yang diinginkan satu sama lain sehingga hubungan kalian dapat kembali terjalin dengan baik.

5. Mengganti obat yang dikonsumsi

Jika menurunnya gairah seksual dipengaruhi oleh konsumsi obat tertentu, coba konsultasikan kepada dokter yang memberikan obat tersebut. Jangan ragu untuk menyampaikan bahwa Anda merasa obat tersebut menurunkan gairah seksual, sehingga dokter bisa memberikan obat pengganti yang lebih baik.

6. Menjalani terapi hormon

Jika gangguan seksualitas suami istri diketahui terjadi akibat ketidakseimbangan hormon, misalnya tingkat testosteron yang rendah pada suami, dokter dapat memberikan obat yang mengandung hormon testosteron.

Untuk wanita yang sudah menopause, tingkat estrogen yang rendah memang dapat menurunkan gairah seksualitas suami istri. Akan tetapi, hal ini dapat diatasi dengan terapi penggantian hormon atau hormone replacement therapy. Terapi ini juga dapat mengatasi vagina kering.

Kehidupan berumah tangga tentu akan disertai tantangan yang bermacam-macam bentuknya. Akan tetapi, jangan sampai masalah yang ada merenggangkan komunikasi atau bahkan meredupkan seksualitas suami istri.

Jika merasa gairah seksual Anda dan pasangan menurun, coba bicarakan berdua secara baik-baik. Apabila tidak menemukan jalan keluar, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter atau psikolog untuk mencari tahu penyebab gangguan seksualitas suami istri yang Anda alami, sekaligus cara mengatasinya.