Mengenal Saraf Terjepit, Gejala, Penyebab Dan Pengobatannya – Saraf kejepit merupakan salah satu penyakit yang dapat terkena oleh setiap semua orang.
Saraf kejepit juga merupakan salah satu dari beberapa jenis penyakit yang tidak memandang usia yang di mana setiap orang selalu pengalamin penyakit saraf kejepit. Saraf terjepit adalah salah satu gangguan saraf yang cukup umum terdengar di telinga.
Namun, tahukah Anda apa yang menyebabkan saraf terjepit dan bagaimana penanganannya? Penyebab saraf terjepit atau dikenal juga sebagai kecetit datang dari berbagai faktor, antara lain usia, kebiasaan sehari-hari, hingga kondisi medis tertentu.
Pengobatannya pun tak bisa dilakukan secara sembarangan, mengingat tindakan yang kurang tepat dapat meningkatkan risiko kerusakan permanen pada saraf. Berikut salah satu dari beberapa dari bagaimana anda dapat Mengenal Saraf Terjepit, Gejala, Penyebab Dan Pengobatannya sebagai berikut:
Apa itu Saraf Terjepit?
Saraf terjepit adalah kondisi di mana terjadi tekanan berlebih pada saraf oleh jaringan-jaringan di sekitarnya, seperti jaringan tulang dan otot. Gangguan saraf ini dapat terjadi di seluruh bagian tubuh termasuk tulang belakang, pergelangan tangan, dan lainnya. Tanda yang paling umum dirasakan penderita saat mengalami saraf terjepit adalah rasa nyeri terpusat di area tubuh terkait.
Penyebab Saraf Terjepit
Tekanan yang terlalu besar dari jaringan-jaringan tubuh terhadap saraf mengakibatkan seseorang mengalami saraf terjepit. Namun, apa yang menyebabkan hal ini terjadi? Berikut beberapa faktor penyebab saraf terjepit adalah:
- Lansia. Kelenturan bantalan tulang belakang akan berkurang seiring bertambahnya usia, sehingga meningkatkan risiko terjadinya saraf terjepit.
- Obesitas atau berat badan berlebih.
- Radang sendi.
- Cedera akibat olahraga terlalu berat atau terjatuh.
- Mengangkat beban berat dengan posisi yang kurang tepat.
- Jarang bergerak atau berolahraga.
- Melakukan kegiatan secara berulang atau berlebihan, seperti membungkuk.
Gejala Saraf Terjepit
Saraf tidak bisa berfungsi dengan normal ketika mendapat tekanan berlebih dari jaringan yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu, timbul rasa nyeri yang menjadi indikasi terjadinya saraf terjepit.
Rasa nyeri yang ditimbulkan dari saraf terjepit sering disalahartikan sebagai rasa nyeri biasa, sehingga tak sedikit yang menyepelekan penyakit ini. Padahal, terdapat tanda dan gejala saraf terjepit lainnya yang bisa diamati, yaitu:
- Bagian tubuh terasa sakit disertai sensasi terbakar
- Kesemutan
- Mati rasa atau kebas
- Otot melemah di bagian tubuh yang terkena saraf terjepit
Diagnosis Saraf Terjepit
Selain mengamati gejala-gejalanya, pemeriksaan penunjang fisik yang biasanya dilakukan oleh dokter untuk mendiagnosis saraf terjepit adalah:
- CT scan
- Sinar-X (rontgen)
- MRI (Magnetic Resonance Imaging)
- EMG (Elektromiografi)
Pengobatan Saraf Terjepit
Anda mungkin masih bertanya-tanya apakah saraf terjepit bisa sembuh. Ya, jawabannya adalah saraf terjepit bisa sembuh selama mendapat penanganan yang tepat.
Penanganan atau cara mengatasi saraf terjepit sebenarnya tergantung dari tingkat keparahannya. Apabila tergolong ringan, maka Anda dapat melakukan pengobatan saraf terjepit secara mandiri di rumah
. Namun, jika tak kunjung membaik dalam beberapa waktu, tentunya Anda diharuskan untuk periksa ke dokter guna mendapat penanganan lebih lanjut.
Pengobatan Saraf Terjepit secara Mandiri di Rumah
Berikut beberapa cara mengatasi saraf terjepit yang bisa diterapkan di rumah, antara lain:
1. Kompres Dingin dan Hangat
Saraf terjepit adalah gangguan saraf yang bisa menimbulkan rasa nyeri. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk memberikan kompres air dingin dan hangat secara bergantian pada bagian tubuh tersebut.
Kompres air dingin bertujuan meredakan rasa nyeri. Sementara itu, kompres hangat berfungsi untuk memperlancar aliran darah sekaligus membuat otot menjadi lebih rileks sehingga mengurangi tekanan pada saraf dan mempercepat proses penyembuhan.
2. Istirahat
Jika tidak terlalu parah, saraf terjepit bisa sembuh dengan sendirinya. Anda hanya perlu beristirahat sampai bagian tubuh yang bermasalah benar-benar pulih kembali. Anda tetap diperbolehkan beraktivitas seperti biasa, namun hindari aktivitas yang terlalu berat agar tidak terjadi komplikasi lainnya.
3. Rutin Berolahraga
Anda bisa mulai menerapkan gaya hidup aktif dengan rutin berolahraga untuk mengurangi risiko mengalami saraf terjepit. Cobalah gerakan atau jenis olahraga ringan terlebih dahulu seperti berjalan kaki di pagi hari, jogging, dan berenang.
Pengobatan Saraf Terjepit secara Medis
Apabila kondisi Anda tak kunjung membaik setelah melakukan beberapa langkah di atas, maka segera kunjungi dokter untuk memperoleh pengobatan saraf terjepit secara medis, seperti:
1. Pemberian Obat Pereda Nyeri
Obat pereda nyeri memang bisa didapatkan di apotek terdekat. Namun, akan lebih baik dan aman apabila obat pereda nyeri tersebut diresepkan oleh dokter secara langsung. Mengingat dosisnya pun akan disesuaikan dengan kondisi Anda.
Apabila Anda belum sempat datang ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan, manfaatkan saja layanan Telekonsultasi di aplikasi MySiloam yang memungkinkan Anda bertemu dengan dokter secara online melalui video. Unduh aplikasinya sekarang dan nikmati fitur-fitur yang tersedia!
2. Terapi
Cara lain dari pengobatan saraf terjepit adalah melalui terapi. Terapi ini bertujuan untuk menguatkan sekaligus meregangkan otot di bagian tubuh yang mengalami saraf terjepit. Dengan melakukannya secara rutin, secara perlahan kondisi Anda pun diharapkan bisa kembali pulih.
3. Operasi
Tindakan terakhir untuk menangani saraf terjepit adalah operasi. Operasi dilakukan ketika pengobatan sebelumnya tidak membuahkan hasil.
Dokter akan mengecek terlebih dahulu lokasi saraf yang terjepit untuk menentukan jenis operasi yang paling tepat.
Perlu diketahui, jenis operasi saraf terjepit yang dilakukan pada bagian tubuh tertentu bisa saja berbeda dengan bagian tubuh lainnya.
Demikian informasi seputar saraf terjepit yang penting untuk dipahami. Saraf terjepit adalah kondisi yang tak boleh disepelekan.
Jaringan saraf memang bisa sembuh dengan sendirinya, tapi jaringan ini juga dapat rusak permanen apabila tidak diatasi dengan benar.
Maka dari itu, penanganan oleh dokter sangat dibutuhkan jika saraf terjepit tak kunjung sembuh bahkan setelah beberapa minggu.