Mengenal Manfaat Dan Efek Samping Terapi Bekam

Mengenal Manfaat Dan Efek Samping Terapi Bekam

Mengenal Manfaat Dan Efek Samping Terapi Bekam – Bekam merupakan salah satu jensi terapi yang sangat sering sekali di lakukan pada kaum manusia untuk mempersehat dirinya. Selain itu juga bekam paling sering di gunakan untuk menghilangkan masuk angin pada tubuh seseorang.

Tidak hanya itu saja bekam merupakan salah satu terapai yang berasal dari tiongok dan timur tengah. Saat ini terapi bekam sudah di gunakan oleh seluruh negara untuk mengatasi beberapa penyakit yang sering di alami manusia seperti : nyeri punggung, sakit kepala, dan masalah kesehatan lainnya.

Bekam juga salah satu jenis terapi yang sangat mudah untuk di lakukan dan juga di jumpain di negara indonesia. Di karenakan bekam merupakan salah satu terapi yang sangat populer dan juga di sukai di negera indonesia. Selain itu juga bekam juga memiliki beberapa manfaat dan juga efek sambing yang kana terjadi panda manusia sebagai berikut: 

1. Bekam kering

Tahap pertama dalam bekam kering adalah memanaskan cawan yang akan diletakkan di atas kulit. Caranya yaitu dengan memasukkan zat yang mudah terbakar seperti alkohol atau kertas pada cawan. Lalu, Anda bisa membakarnya di dalam cawan. Setelah api mengecil lalu mati, terapis akan langsung menempelkan cawan ke kulit Anda.

Cawan akan dibiarkan menempel selama 2–3 menit Ruang hampa dalam cawan yang berangsur mendingin itulah yang akan menarik kulit dan otot ke atas. Kulit yang terdesak akan memerah karena pembuluh darah di sekitarnya menerima tekanan. Nantinya, supaya cawan mudah dilepas, terapis akan mengoleskan minyak pijat atau krim di sekitar cawan.

2. Bekam basah

Ini merupakan lanjutan dari bekam kering. Jadi, setelah melalui proses seperti bekam kering, area yang baru saja diterapi akan diberikan sayatan kecil. Setelah itu, cawan akan kembali ditempelkan di sana. Selama proses tersebut, biasanya akan ada darah yang keluar dari sayatan. Darah inilah yang dianggap sebagai darah kotor dan mengandung penyakit.

Setelah dilepas dari proses bekam basah, luka bekas sayatan biasanya akan diberikan salep antibiotik agar tidak terinfeksi. Bekam pada area tubuh mana pun sebaiknya tidak dilakukan selama lebih dari 10 menit. Selain itu, bekam basah maupun kering sama-sama akan meninggalkan bekas warna kemerahan hingga keunguan yang dapat menghilang dalam kurun 10 hari.

Manfaat bekam

Secara umum, terapi ini dimanfaatkan untuk mengurangi nyeri, termasuk migrain atau sakit kepala karena tegang. Bekam kering umumnya digunakan untuk nyeri otot, sedangkan metode basah ditujukan untuk nyeri karena peradangan, seperti infeksi herpes zoster. Selain itu, Cleveland Clinic juga menyebutkan bahwa bekam bisa membantu meredakan gejala dari penyakit dan kondisi berikut.

  • Artritis (radang sendi)
  • Asma atau masalah pernapasan lainnya.
  • Irritable bowel disease (IBD) atau gangguan pencernaan lainnya.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Sindrom carpal tunnel.
  • Talasemia.
  • Jerawat, gatal-gatal, atau penyakit kulit lainnya.
  • Kolesterol tinggi.

Selain itu, terapi ini juga dipercaya dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana pengisapan darah dari bawah kulit ini dapat memberikan berbagai manfaat seperti di atas.

1. Membuang Racun, Angin, dan Kolesterol

Bekam bisa untuk membuang racun, angin dan kolesterol berkumpul di darah pada lapisan kulit yang sering menjadi penyebab penyakit. Racun, angin, dan kolesterol akan ditarik ke luar dengan cara menyedot darah kotor sehingga darah menjadi bersih.

Efek samping bekam

Asalkan Anda melakukan bekam dengan cara yang benar, terapi ini sebenarnya memiliki risiko efek samping yang rendah. Akan tetapi, Anda mungkin mengalami beberapa kondisi berikut usai menerima pengobatan alternatif ini.

  • Luka bakar.
  • Sakit kepala.
  • Mual.
  • Ketegangan atau nyeri otot.
  • Gatal-gatal.
  • Muncul jaringan parut pada bekas sayatan.
  • Kelelahan.

Kondisi seperti di atas umumnya akan menghilang tidak lama setelah terapi selesai dilakukan. Sementara itu, bekas luka dan memar kemerahan mungkin tampak selama beberapa hari. Segera periksa ke dokter jika efek samping di atas tidak juga membaik atau justru bertambah parah.

Siapa yang tidak boleh terapi bekam?

Meski terbilang mempunyai risiko efek samping yang kecil, pengobatan alternatif ini tidak dianjurkan bagi Anda yang memiliki kondisi seperti berikut.

  • Hemofilia atau kelainan darah lainnya.
  • Eksim.
  • Psoriasis.
  • Kejang.
  • Mengonsumsi obat pengencer darah.
  • Riwayat stroke.
  • Patah tulang atau kejang otot.
  • Menstruasi.

Ibu hamil, lansia, dan anak-anak juga tidak disarankan menjalani terapi bekam. Jika sedang menjalani pengobatan medis, pastikan Anda sudah membicarakan dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menjalani pengobatan alternatif ini. Meski bukan termasuk pengobatan medis, pastikan Anda memilih tempat terapi yang tepercaya dan memiliki terapis bersertifikat.

Anda juga perlu memastikan alat yang digunakan memiliki kualitas baik dan steril. Penting untuk meminta saran dokter tentang terapi ini untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan. Pasalnya, mekanisme pengobatan alternatif ini masih perlu diteliti lebih lanjut.

Scroll to Top