Membahas Sensor Mobil (Radar) & Regulasinya – Berkat kemajuan dan teknologi saat ini yang disertai kebutuhan akan mitigasi kecelakaan mendorong pengembangan radar untuk sensor mobil meningkat. Sejauh ini perkembangannya cukup signifikan dengan penambahan fitur serta teknologi yang terus dikembangkan. Begitu pula pengaplikasiannya dibanyak jenis kendaraan mobil.
Masyarakat sebagai pengguna perlu dilindungi kepentingannya, terutama soal mutu produk dan keamanan penggunanya. Disini pemerintah hadir lewat regulasi untuk mengatur kriteria serta spesifikasi yang ada pada perangkat elektronik telekomunikasi.
Pengaturan ini diatur dalam Peraturan Direktur Jendral Sumber Daya dan Perangkat Pos dan keamanan penggunanya. Disini pemerintah hadir lewat regulasi untuk mengatur kriteria serta spesifikasi yang ada pada perangkat elektronik telekomunikasi.
Pengaturan ini daftar dalam Peraturan Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informastika (Perdirjen SDPPI) No 03 tahun 2020 tentang Persyaratan Teknis Alat dan atau perangkat Telekomunikasi Automotive Short Range Radar System.
Apa itu radar ?
Radar adalah akronim dari radio detection and range. Teknologi ini bekerja dengan sistem pendeteksi menggunakan gelombang radio untuk menentukan beberapa kondisi, seperti jarak, sudut, kecepatan radial sebuah objek.
Ada banyak penerapan yang bisa dilakukan dengan perangkat ini diantaranya deteksi pesawat, kapal, pesawat ruang angkasa, peluru kendali, kendaraan bermotor, cuaca, dan medan lanskap.
Sistem ini dibangun atas banyak komponen. Perangkat pengirim yang menghasilkan gelombang elektromagnetik yang masuk ke ranah radio atau gelombang mikro; antena penerima dan pemancar serta perangkat penerima dan prosesor untuk menentukan properti objek.
Teknologi ini bekerja dengan mengeluarkan denyut gelombang radio secara terus-menerus dari pemancar untuk dipantulkan ke obyek serta diterima kembali. Dari proses yang terus berulang itulah pengguna dapat mengetahui informasi mengenai obyek.
Penggunaan radar
Informasi yang diberikan adalah jarak antara posisi antena dan objek dari pemindai. Pada penerapannya fungsi pemosisian menjadi sangat penting. Karena dimasa awal penggunaan teknologi ini digunakan untuk tujuan militer. Teknologi ini membantu menemukan sasaran udara, darat, dan laut. Hingga kemudian berkembang dan digunakan bagi masyarakat secara umum.
Di udara teknologi ini digunakan sebagai sumber informasi. Pesawat dengan perangkat ini dapat mendeteksi rintangan maupun pesawat lain yang sekaligus memperingatkannya apabila bersinggungan jalur; memberikan tampilan informasi cuaca; dan membaca ketinggian.
Penerapan di darat teknologi ini juga memainkan peranan penting. Kendaraan udara yang menggunakan sistem ini dapat dengan mudah mendarat kendati ditutup kabut awan. Hal ini dimungkinkan karena adanya komunikasi antara pemancar di landasan pacu dan operator yang mengarahkan.
Kini radar juga digunakan oleh kendaraan yang merayap di darat. Dengannya kendaraan bermotor dapat mendeteksi obyek lain di sekitarnya dan yang berjauhan di jarak tertentu. Penggunaan sistem ini dapat mencegah terjadinya kecelakaan.
Penggunaan di lautan juga banyak membantu bagi kapal. Mitigasi tabrakan serta navigasi adalah beberapa contoh penerapan yang sering digunakan. Pada pelabuhan teknologi ini dapat membantu layanan lalu lintas kapal. Pergerakan kapal keluar-masuk dapat dipantau melalui alat ini.
Badan dan para ahli meteorologi juga memanfaatkan perangkat ini dalam rangka memantau curah hujan dan angin. Alat ini menjadi instrumen primer dalam memperkirakan cuaca jangka pendek, serta buruk seperti tornado; badai petir dan salju.
Di penerapan lainnya perangkat digunakan ahli geologi untuk menembus tanah dalam rangka pemetaan komposisi kerak bumi; Polisi memanfaatkan alat ini guna mendeteksi kecepatan kendaraan di jalan; Peralatan lebih kecil digunakan untuk mendeteksi gerakan manusia guna memantau pola pernapasan dan tidur, ataupun deteksi gerakan tangan dan jari untuk berinteraksi dengan komputer; Membuka pintu otomatis, aktivasi sakelar, dan deteksi penyusup adalah beberapa aplikasi untuk rumah tangga.
Prinsip kerja radar
Prinsip perangkat elektronik ini beroperasi sangat mirip dengan refleksi gelombang suara. Apabila Anda berteriak ke arah objek yang memantulkan suara seperti ngarai atau gua berbatu, maka akan terdengar pantulan gema. Jika Anda memiliki alat untuk mengetahui kecepatan suara di udara, maka dapat diperkirakan jarak dan arah umum obyek suara tersebut. Dengan pengetahuan kecepatan suara seseorang dapat menghitung secara kasar lewat konversi jarak.
Teknologi ini menggunakan pulsa energi elektromagnetik dengan cara yang sama seperti paparan sebelumnya. Energi frekuensi radio (RF) ditransmisikan dan dipantulkan dari objek pemantulan. Beberapa energi ada yang terserap, menyebar, dan sebagian kembali.
Energi yang kembali tersebut disebut ECHO atau gema dalam terminologi suara. Perangkat telekomunikasi menggunakan gema dalam untuk menentukan arah dan jarak objek pantul.
Istilah “Radar” secara resmi diciptakan menjadi akronim oleh Letnan Komandan Angkatan Laut AS Samuel M. Tucker dan FR Furth di Bulan November 1940. Akronim ini disepakati diadopsi di tahun 1943 oleh Sekutu pada perang dunia ke II yang selanjutnya diterima secara umum oleh masyarakat internasional.
Term ini mengacu pada peralatan elektronik yang mendeteksi keberadaan objek melalui energi elektromagnetik yang dipantulkan. Untuk kondisi tertentu sistem ini dapat mengukur arah, ketinggian, jarak, arah, dan kecepatan obyek.
Frekuensi energi elektromagnetik tidak terpengaruh gelap dan mampu menembus kabut dan awan. Dengan perangkat ini posisi pesawat terbang, kapal, atau rintangan lain yang terbatas jarak, kegelapan, dan cuaca menjadi memungkinkan.
Peralatan modern terbaru mampu memperoleh lebih banyak informasi dari sinyal gema target kendati berjarak. Meskipun demikian pengukuran jarak melalui waktu tunda kembalinya pantulan adalah fungsi paling penting dan utama.
Desain dasar sistem radar
Gambar di bawah ini menunjukan prinsip pengoperasian perangkat. Antena radar memancarkan sinyal gelombang mikro ke target yang kemudian dipantulkan dan ditangkap oleh perangkat penerima. Sinyal listrik yang diterima oleh antena penerima disebut echo atau return. Sinyal yang dipancarkan oleh pemancar yang kuat dan diterima oleh penerima yang sensitif.