Manfaat Minyak Urang-Aring Untuk Rambut, Benarkah Cegah Rontok?

Manfaat Minyak Urang-Aring Untuk Rambut, Benarkah Cegah Rontok?

Manfaat Minyak Urang-Aring Untuk Rambut, Benarkah Cegah Rontok? – Pada umumnya kerontokan rambut sangat sering sekali di alami oleh sebagaian kaum manusia yang dimna tidak memandang usia serta wanita ataupun pria.

Hal ini sangat kerap terjadi dan juga ada beberapa orang yang mengandalkan perawatan basic dengan sampo dan kondisioner, ada pula yang rutin memakai seum atau hair tonic.

Produk dari bahan alami seperti minyak urang-aring juga dipercaya menyehatkan rambut. Padahal urang-aring adalah tanaman liar. Memangnya, apa manfaat minyak urang-aring untuk rambut?

Berikut salah satu dari beberapa Manfaat Minyak Urang-Aring Untuk Rambut, Benarkah Cegah Rontok sebagai berikut :

Manfaat minyak urang-aring untuk rambut

Urang-aring sebenarnya adalah gulma alias tanaman yang tumbuh secara liar. Tanaman yang memiliki nama latin Eclipta prostrata L dapat tumbuh di sekitar parit, tepi rawa, bahkan tanah yang kering asal terkena sinar matahari.

Walaupun termasuk tanaman gulma, ekstrak daun urang-aring sudah sejak lama dimanfaatkan sebagai produk perawatan rambut. Urang-aring mengandung serat, protein, mineral, dan senyawa antioksidan. Berikut beberapa manfaatnya berdasarkan penjelasan penelitian.

Mencegah kerontokan

Apakah minyak urang-aring berkhasiat untuk rambut rontok? Iya, ada potensi penggunaan minyak urang-aring mencegah kerontokan rambut. Manfaat ini berkaitan dengan hasil penelitian Biomolecules pada tahun 2021. Studi ini membandingkan penggunaan ekstrak minoksidil (2%) dan ekstrak urang-aring.

Pada awal pengujian, rambut yang dirangsang dengan ekstrak minoksidil tumbuh lebih cepat ketimbang dengan ekstrak urang-aring. Akan tetapi, rambut yang tumbuh lebih cepat dengan minoksidil juga lebih cepat rontok. Sementara itu, ekstrak petroleum eter dari urang-aring merangsang pertumbuhan rambut sekaligus mempertahankan kekuatannya hingga hari ke-16.

Merangsang pertumbuhan rambut

Penelitian yang sama juga menyebutkan bahwa minyak urang-aring memiliki efek dalam merangsang pertumbuhan rambut pada tikus.  Jadi, tikus tersebut diberi ekstrak etanolik dan minoksidil 2 persen. Pada hari ke 10, 20, dan 30 pertumbuhan rambut tikus diamati.

Hasilnya menunjukkan pertambahan panjang rambut sekitar 0,01 sampai 0,02 dengan ekstrak daun urang-aring dan 0,01 sampai 0,04 dengan minoxidil 2 persen. Kedua ekstrak yang digunakan sama-sama berpotensi mendukung pertumbuhan rambut. Karena manfaat ini, beberapa ilmuwan menyebutkan urang-aring berpotensi menjadi obat kebotakan di masa depan.

 Menjaga kerapian rambut

Rambut kusam, kering, dan susah diatur membuat Anda perlu usaha ekstra untuk menjaga kerapiannya. Setelah disisir, rambut Anda memang terlihat rapi. Akan tetapi, seiring waktu rambut dengan kondisi ini bisa kembali berantakan.

Nah, minyak urang-aring bisa digunakan sebagai hair oiling. Tujuannya tidak lain adalah merapikan rambut dan menjaganya tetap mudah diatur. Selain itu, penggunaan minyak urang-aring pada rambut membuat rambut tampak lebih berkilau di bawah sinar matahari.

 Menghitamkan rambut 

Urang-aring menghasilkan zat berwarna hitam dalam proses ekstraksinya. Nah, zat pewarna ini bisa membantu Anda menghitamkan rambut. Berdasarkan studi pada Biomolecules, urang-aring yang memiliki zat pewarna bisa menghitamkan uban secara alami.

Masyarakat Pulau Jawa sekitar tahun 70-an mengolah tanaman ini secara tradisional untuk mendapatkan manfaat tersebut. Caranya, beberapa lembar daun Eclipta prostrata L diremas-remas dalam air.  Kemudian air hasil perasan diusapkan ke rambut secara merata. Setelah didiamkan dalam waktu lama, rambut dibilas dengan air bersih dan tampilan uban akan berkurang.

Cara menggunakan minyak urang-aring untuk rambut

Sekarang ini, tersedia minyak urang-aring kemasan yang bisa Anda gunakan dengan mudah untuk merawat rambut. Tinggal tuangkan minyak ke telapak tangan, 2- – 3 tetes, dan oleskan ke rambut secara merata. Oleskan pada helai-helai alias batang rambut, bukan kulit kepala.  Frekuensi penggunaannya bisa disesuaikan dengan kondisi rambut Anda. Untuk mengatasi kerontokan yang parah, Anda mungkin perlu mengoleskan minyak alami ini lebih sering pada rambut.

Namun, minyak ini memiliki aroma yang khas. Jika tidak menyukai baunya, Anda bisa memilih berbagai produk lain yang mengandung urang-aring, misalnya sampo, kondisioner, dan serum. Jika Anda memiliki kondisi kulit sensitif atau masalah pada kulit kepala, jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter kulit sebelum menggunakan minyak ini.

Inilah Ragam Penyebab Rambut Rontok yang Tak Anda Duga

Normalnya, manusia kehilangan 50 – 100 helai rambut per hari. Bila melebihi angka tersebut, Anda mungkin mengalami rambut rontok yang cukup parah. Agar bisa ditangani dengan tepat, kenali apa saja penyebab rambut rontok dalam ulasan berikut ini.

Apa penyebab rambut rontok?

Kehilangan lebih dari 100 helai rambut per hari ternyata bisa menjadi pertanda adanya kerusakan pada rambut.  Jika jumlah rambut yang hilang lebih banyak daripada yang tumbuh, tentu Anda berisiko mengalami masalah kebotakan.

Kenapa rambut sering rontok?

Ada banyak hal yang menyebabkan kerontokan rambut, mulai dari infeksi jamur di kulit kepala, trauma, obat-obatan, hingga penyakit masalah hormon.  Berikut ini ragam penyebab rambut rontok berlebihan menurut para ahli.

 Keturunan

Salah satu penyebab rambut rontok parah adalah keturunan.  Gen kerontokan dari pihak orang tua akan diturunkan ke anak. Jadi, Anda juga berisiko mengalami hal yang sama.  Wanita yang mengalami kerontokan secara genetik (androgenetic alopecia) biasanya ditandai dengan penipisan di garis rambut. Sementara itu, rambut rontok pada pria bisa memicu kebotakan. Faktor genetik membuat setiap rambut baru akan memiliki tekstur yang semakin halus dan tipis. Ini terjadi karena folikel rambut mengecil dan lama-kelamaan berhenti tumbuh.

 Folikulitis

Adanya penyakit pada kulit kepala menimbulkan peradangan yang akan memicu kerontokan. Salah satu penyakit pada kulit kepala adalah folikulitis atau peradangan folikel atau pori-pori akibat infeksi bakteri Staphylococcus aureus atau jamur pseudomona.  Kondisi ini biasanya ditandai dengan rasa gatal dan perih, kulit kepala melepuh, dan adanya jerawat di kulit kepala. Bila tidak ditangani segera, kulit kepala akan mengalami radang berkepanjangan dan menimbulkan bekas luka dan rambut rontok, bahkan kebotakan.

 Tinea capitis

Bila kulit kepala bersisik dan pitak, kemungkinan Anda mengalami gangguan kulit kepala yang bernama tinea capitis.  Penyakit ini disebabkan oleh infeksi jamur Microsporum dan Trichophyton yang dapat menyebabkan benjolan merah dan bercak hitam di kulit kepala.  Benjolan tersebut mengakibatkan peradangan di kulit kepala. Radang inilah yang menimbulkan luka parut pada kulit kepala sehingga rambut pun rontok.

Psoriasis kulit kepala

Psoriasis tidak hanya terjadi di kulit kepala, tapi juga pada dahi, bagian belakang leher dan kepala, hingga belakang telinga.  Salah satu gejala awal dari psoriasis kulit kepala adalah rambut rontok dan kulit yang terasa gatal hingga mengeluarkan darah.  Tidak hanya itu, penyebab rambut rontok yang satu ini juga membuat kulit kepala kering dan menebal yang tentu dapat merusak rambut yang sehat. Selain itu, gatal ini membuat Anda sering menggaruk kulit kepala. Akibatnya, helai rambut pun mengalami tarikan dan rontok.

 Hipotiroidisme

Salah satu masalah hormon tiroid yang menjadi penyebab rambut rontok berlebihan adalah hipotiroidisme.  Hipotiroidisme adalah kondisi saat kelenjar tiroid tidak memproduksi hormon metabolisme, serta pertumbuhan dan perkembangan tubuh.  Ketika produksi hormon tiroid terganggu, proses ini juga menghambat perkembangan akar rambut. Rambut pun akan rontok dan tidak digantikan dengan helai yang baru. Kerontokan rambut akibat hipotiroidisme cenderung terjadi merata, bukan terpusat pada titik tertentu dan menyebabkan pola kebotakan.

Kekurangan gizi 

Selain mengganggu kesehatan tubuh, kekurangan asupan gizi ternyata  menjadi penyebab rambut rontok.  Sebagai contoh, kekurangan protein ternyata bisa berpengaruh terhadap kesehatan rambut. Protein adalah zat pembangun utama tubuh, termasuk sel rambut.  Bila asupan protein terlalu rendah, struktur rambut melemah dan pertumbuhan rambut ikut melambat.  Tidak hanya protein, kekurangan zat besi pun bisa membuat rambut mudah patah dan menipis.

Stres

Segala macam trauma fisik dan emosi, seperti stres berat, kecelakaan, melahirkan, dan penyakit serius, dapat menjadi penyebab rambut rontok parah.

Kondisi yang juga disebut sebagai telogen effluvium ini biasanya hanya berlangsung sementara.

Siklus pertumbuhan rambut terdiri atas tiga fase penting, yaitu masa pertumbuhan, masa istirahat, dan masa rontok.

Stres berat memaksa rambut berada di fase istirahat. Akhirnya, tidak ada pertumbuhan dan rambut akan rontok dalam jumlah banyak saat menyisir atau keramas.

Perubahan hormon

Tahukah Anda bahwa perubahan hormon saat hamil, melahirkan, dan menopause dapat menjadi penyebab rambut rontok?

Ketiga kondisi ini ternyata berkaitan dengan perubahan hormon progesteron dan estrogen. Kedua hormon ini membantu mengatur siklus pertumbuhan rambut.

Sebagai contoh, ibu yang baru saja melahirkan akan mengalami penurunan kadar estrogen. Alhasil, rambut akan lebih cepat memasuki fase istirahat dan rontok.

Ketidakseimbangan hormon pada sindrom ovarium polikistik (PCOS) juga bisa menjadi penyebab rambut rontok parah.

Tingginya hormon androgen pada wanita dengan PCOS picu kerontokan rambut.

Anemia

Anemia adalah kondisi ketika jumlah sel darah merah atau hemoglobin di dalam darah berkurang drastis.  Hemoglobin merupakan senyawa protein yang membawa oksigen di dalam sel darah merah.  Anemia biasanya terjadi akibat kekurangan zat besi dan bisa menimbulkan gejala yang cukup mengganggu, termasuk rambut rontok dan mengalami sakit kepala.

Hal ini dikarenakan tubuh membutuhkan asupan zat besi yang memadai untuk membawa oksigen ke sel tubuh lewat darah, termasuk folikel rambut.  Itu sebabnya, penderita anemia lebih rentan mengalami kerontokan.

 Obat-obatan tertentu

Rambut rontok juga dapat disebabkan oleh obat-obatan tertentu. Beberapa golongan obat penyebab rambut rontok parah adalah sebagai berikut.

  • Obat antikejang dan epilepsi.
  • Antihipertensi.
  • Obat tuberkulosis.
  • Pengencer darah.
  • Antidepresan.
  • Penstabil mood.
  • Obat untuk bipolar.
  • Anti-inflamasi.
  • Penurun kolesterol.
  • Obat jerawat parah dan psoriasis

 Penataan rambut

Meski bukan penyebab utama, cara merawat rambut yang salah ternyata juga bisa menjadi penyebab rambut rontok parah.  Sering menata rambut dengan catokan atau alat pengering rambut bisa membuat rambut rontok. Suhu yang terlalu panas dapat menghilangkan kelembapan alami rambut.

Akibatnya, rambut pun rusak, bercabang, dan kering. Bahkan, penggunaan kedua alat tersebut juga menghambat pertumbuhan rambut.  Selain itu, mengikat rambut terlalu kencang bisa menyebabkan trauma pada kulit kepala dan merusak folikelnya. Kerontokan pun tak terhindarkan.

Trikotilomania

Trikotilomania adalah gangguan kontrol diri yang menyebabkan seseorang akan terus menerus mencabut rambutnya.  Kebiasaan trikotilomania ini biasanya dilakukan disadari.

Tidak hanya mencabuti rambut yang ada di kulit kepala, penderitanya juga dapat menarik alis, bulu mata, dan rambut di bagian lainnya.  Bila tidak segera ditangani, kulit kepala akan mengalami iritasi dan merusak perlindungan alami rambut. Akibatnya, kebotakan di area rambut yang dicabuti pun terjadi.

Sebenarnya, ada berbagai cara mudah mengatasi rambut rontok.  Namun, alangkah baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter rambut agar lebih mudah mengetahui perawatan rambut rontok yang cocok untuk Anda.

Scroll to Top