Kota Solo Terapkan Sistem Pengendalian Lalu Lintas Jalan dengan Teknologi Al

Kota Solo Terapkan Sistem Pengendalian Lalu Lintas Jalan dengan Teknologi Al – Sistem pengendalian lalu lintas cerdas berbasis Artificial Intelligent (Al) milik PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TKDN) sudah diterapkan disimpang Tugu wisnu manahan dan Simpang Sumber Girimulyo Kota Solo, Jawa Tengah.

Sebagai smart city enabler di Indonesia, Intelligent Traffic Control System (ITCS) atau sistem pengendalian lalu lintas cerdas dari PT TKDN akan membantu mengurai kemacetan di persimpangan lampu merah, karena telah dilengkapi dengan teknologi AI Digital Twin 3D Generasi ke-5 dan teknologi AI Predictive Modelling.

Kabar terbaru, sistem ini sedang dalam tahap Verifikasi, Validasi & Evaluasi (VV&E) oleh organisasi non-profit, Intelligent Transportation System Association of Indonesia (ITS Indonesia).

Hal tesebut, agar dapat memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan dan sesuai dengan masterplan yang telah dimiliki oleh ITS Indonesia dalam pemenuhan teknologi yang tepat guna dan bermanfaat bagi masyarakat.

David Santoso, Direktur Utama PT TKDN mengatakan, dalam waktu dekat, ITCS dengan teknologi AI kami akan mendapat sertifikasi dari ITS untuk selanjutnya dapat kami implementasikan ke kota-kota lainnya di Indonesia.

“Kami pun telah melakukan uji coba ITCS ini di kota Solo selama kurang lebih 3 bulan sehingga kami bisa pastikan bahwa teknologi ini dapat menyesuaikan dengan kondisi riil lalu lintas di Indonesia,” jelas David Santoso, dalam keterangan resmi, Jumat (14/7/2023).

Teknologi canggih

Teknologi AI Digital Twin 3D Generasi ke-5 yang digunakan oleh PT TKDN mampu mendeteksi penumpukan kendaraan saat terjadi antrian di lampu merah dan menyesuaikan lampu lalu lintas sesuai dengan padatnya arus kendaraan di setiap kaki simpang sehingga penumpukan kendaraan di lampu merah selanjutnya dapat dihindari.

Kamera yang berfungsi juga sebagai detektor dipasang pada masing-masing kaki simpang untuk menginformasikan kepada kontroler mengenai kondisi lalu lintas dan menghitung jumlah volume kendaraan (vehicle counting) secara real time.

PT Teknologi Karya Digital Nusa (TKDN), sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang IT, belum lama ini menerapkan sistem pengendalian lalu lintas cerdas berbasis Artificial Intelligent (AI), disebut sebagai Intelligent Traffic Control System (ITCS).

Sistem ini dipasang tepatnya di Simpang Tugu Wisnu Manahan dan Simpang Sumber Girimulyo, Solo, Jawa Tengah.

ITCS dapat membantu mengurai kemacetan di persimpangan, lantaran sudah dilengkapi dengan teknologi AI Digital Twin 3D generasi ke-5 dan AI Predictive Modelling.

Saat ini, sistem ITCS sedang dalam tahap Verifikasi, Validasi & Evaluasi (VV&E) oleh organisasi non-profit, Intelligent Transportation System Association of Indonesia (ITS Indonesia). Tujuannya agar ITCS bisa memenuhi standar yang sudah dibuat oleh Kementerian Perhubungan dan sesuai dengan masterplan yang sudah dimiliki ITS Indonesia.

1. Akan dicoba di kota-kota lainnya

Direktur Utama PT TKDN, David Santoso, menyampaikan bahwa uji coba ITCS di Solo sudah dilakukan selama tiga bulan dan dipastikan bahwa teknologinya bisa menyesuaikan dengan kondisi lalu lintas Indonesia.

“Dalam waktu dekat, ITCS dengan teknologi AI kami akan mendapat sertifikasi dari ITS untuk selanjutnya dapat kami implementasikan ke kota-kota lainnya di Indonesia,” kata David Santoso dalam siaran resminya, Kamis (13/7/2023).

2. Fitur-fitur pada ITCS

Teknologi AI Digital Twin 3D pada ITCS mampu mendeteksi penumpukan kendaraan ketika terjadi antrean di lampu merah, dan dapat menyesuaikan lampu lalu lintas sesuai dengan padatnya arus kendaraan.

Terdapat kamera juga yang terpasang untuk menginformasikan kepada kontroler soal kondisi lalu lintas, sekaligus menghitung jumlah kendaraan secara real time.

“Kelebihan lainnya, sistem ini menggunakan kamera deteksi yang sudah dilengkapi dengan IR Light sehingga tetap bisa menjalankan semua fitur tersebut di malam hari dengan tangkapan lalu lintas yang lebih jelas,” lanjut David.

Beberapa fitur lain ITCS di antaranya adalah:

  • VIP Green Wave (Emergency Vehicle, VVIP Vehicle): Deteksi kendaraan yang sudah ditentukan berdasarkan ANPR (Automatic Plate
  • Number Recognition) dan jenis kendaraan agar bisa mendapatkan prioritas lampu hijau di 2 simpang yang dilewati secara berurutan.
  • Bus Priority: Fitur ini mendeteksi bus berdasarkan ANPR dan jenis kendaraan agar mendapat prioritas lampu hijau serta mampu menghindari kendala jika terdeteksi lebih dari 1 bus yang lewat secara bersamaan karena menggunakan sistem first come first serve.
  • Actuated (Full Reaction): Memberikan informasi kepada kontroler jika kondisi di simpang terpantau padat atau membutuhkan green time lebih panjang.
  • Self Adaptive: Kamera akan memberi informasi kepada kontroler secara real time jika simpang memiliki tingkat kepadatan lebih tinggi agar mendapat lampu hijau lebih lama atau mempercepat lampu merah di simpang lainnya.
  • Coordinated Green Wave: Fungsi ini untuk mengkoordinasikan lampu hijau antar simpang sehingga lalu lintas lebih lancar dan menghindari penumpukan kendaraan di simpang selanjutnya.

3. Kegunaan AI Predictive Modelling

Sementara, teknologi AI Predictive Modelling berfungsi untuk menganalisis pola dalam data histori yang diberikan dengan teknik deep learning dan data mining.

“Ini berguna sekali untuk regulator setempat agar bisa mengantisipasi dan merencanakan pengambilan tindakan yang tepat ketika adanya anomali lalu lintas di masa depan yang mengakibatkan akan terjadinya penumpukan kendaraan, seperti faktor waktu, cuaca, hari libur, acara khusus, mudik dan lain sebagainya,” jelas David.

Scroll to Top