Kekhawatiran Godfather of Al Terbukti, IBM Mulai Stop Rekrut Tenaga Manusia – Penggunaan Artificial Interlligence (Al) memang terus dikembangkan oleh banyak perusahaan demi memudahkan kehidupan manusia. Tapi, ditengah pengembangan Al tersebut, Godfather of Al Geofrrey Hinton malah untuk mundur dari Google.
Salah satu alasan dia keluar adalah lantaran dia takut dengan pengembangan Al malah merugikan manusia. Hal itu lantaran Al yang nantinya bakal menggantikan pekerjaan manusia.
Inilah yang terjadi pada perusahaan teknologi IBM. Perusahaan tersebut belum lama ini mengumumkan bahwa mereka akan berhenti merekrut pegawai yang pekerjaannya dapat diselesaikan oleh Al.
CEO IBM Arvind Krishna menyampaikan kepada Bloomberg, pihaknya tidak akan melakukan PHK, melainkan memperlambat perekrutan. Jabatan yang tidak terikat dengan klien alias non-pelanggan, seperti human resource akan ditangguhkan.
Perusahaan menilai banyak tugas-tugas posisi tersebut yang dapat dilakukan oleh AI. Maka dari itu perusahaan menghentikan perekrutan karyawan karena mereka meyakini kecerdasan buatan dapat menggantikan perannya di masa depan.
Sebagaimana dihimpun dari TechSpot, saat ini ada sekitar 26.000 karyawan IBM menduduki posisi yang dimaksud oleh Krishna. Dia pun memperkirakan 30% dari angka tersebut akan digantikan oleh AI dan sistem otomatisasi dalam jangka waktu 5 tahun lagi.
Apabila kebijakan ini diterapkan, maka ada sekitar 7.800 pekerjaan IBM yang dilakukan manusia kemudian tergantikan oleh AI. Meski begitu, IBM memastikan bahwa tidak akam ada pegawai yang dipecat karena kebijakan perusahaan. Pengehentian perekrutan berarti tidak akan ada sumber daya manusia baru yang masuk ke perusahaan tersebut.
Seorang Juru Bicara IBM menjelaskan kepada Insider, bahwa penghentian perekrutan karyawan ini tidak dilakukan secara menyeluruh. Pelambatan ini hanya terjadi pada beberapa posisi yang tugasnya dianggap bisa dilakukan oleh AI.
Pihak perusahaan masih terus fokus merekrut tenaga kerja yang berperan langsung dalam meningkatkan potensi pendapatan. Bahkan IBM hingga kini masih tetap aktif membuka lowongan untuk ribuan posisi.
“IBM sengaja dan bijaksana dalam perekrutan kami dengan fokus pada peran yang menghasilkan pendapatan. Dan kami sedang sangat selektif saat mengisi pekerjaan yang tidak secara langsung menyentuh klien atau teknologi kami,” jelasnya.
Seperti diketahui, perkembangan AI saat ini semakin pesat. Ditambah lagi dengan diluncurkannya ChatGPT dan Google Bard yang lebih memudahkan aktivitas manusia. Banyak ahli yang memperkirakan bahwa kecerdaaan buatan bakal memiliki dampak buruk dua hingga tiga dekade ke depan.
Salah satu pelopor AI, Geoffrey Hinton yang telah hengkang dari Google, mengaku khawatir AI dalam jangka pendek bisa membuat internet dipenuhi gambar, video, dan teks palsu. Dia juga memprediksi sekitar 30 hingga 50 tahun lagi kecerdasan buatan bisa menggantikan pekerjaan manusia.
International Business Machines Corp (IBM.N) berencana untuk menghentikan perekrutan untuk 7.800 pekerjaan.
Dilansir dari Reuters di Jakarta, Senin (8/5/2023), hal itu karena mereka berpikir pekerjaan dapat digantikan oleh Kecerdasan Buatan (AI) di tahun-tahun mendatang,
CEO IBM Arvind Krishna menyebut kalau mempekerjakan secara khusus dalam fungsi back-office seperti sumber daya manusia akan ditangguhkan atau diperlambat.
“30% dari peran non-pelanggan dapat digantikan oleh AI dan otomatisasi dalam lima tahun,” katanya.
Adapun penjelasannya muncul pada saat AI telah menangkap imajinasi orang-orang di seluruh dunia setelah peluncuran chatbot viral OpenAI yang didukung Microsoft Corp (MSFT.O), ChatGPT, pada November tahun lalu.
Kemudian dia mengatakan kalau pengurangan karyawan itu juga bisa digantikan oleh AI.
Namun, hingga saat ini IBM belum memberikan penjelasan lanjutan terkait kabar ini.
CEO IBM Arvind Krishna mengatakan perusahaannya akan berhenti merekrut karyawan untuk posisi yang bisa diisi oleh kecerdasan buatan atau AI dalam beberapa tahun ke depan.
Dalam wawancara dengan Bloomberg, Krishna mengatakan IBM akan menangguhkan atau memperlambat rekrutmen untuk fungsi back-office, misalnya human resource.
Pekerjaan seperti menyediakan surat verifikasi karyawan atau memindahkan karyawan antara departemen kemungkinan akan diotomatisasi sepenuhnya, kata Krishna. Namun beberapa fungsi HR seperti mengevaluasi komposisi tenaga kerja dan produktivitas kemungkinan tidak akan digantikan oleh AI hingga dekade selanjutnya.
Krishna mengatakan pekerjaan yang tidak menghadapi konsumen ini diisi sekitar 26.000 karyawan. IBM sendiri saat ini memiliki 260.000 karyawan di seluruh dunia.
“Saya dapat dengan mudah melihat 30% dari (pekerjaan) itu digantikan oleh AI dan otomatisasi selama periode lima tahun,” kata Krishna, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (2/5/2023).
Jika kebijakan ini berlaku, masa 7.800 posisi yang saat ini diisi pekerja manusia di IBM akan digantikan oleh AI. Juru bicara IBM mengatakan pemangkasan karyawan ini akan mencakup tidak mengisi posisi yang dikosongkan karena attrition.
Krishna mengatakan pekerjaan yang tidak menghadapi konsumen ini diisi sekitar 26.000 karyawan. IBM sendiri saat ini memiliki 260.000 karyawan di seluruh dunia.
“Saya dapat dengan mudah melihat 30% dari (pekerjaan) itu digantikan oleh AI dan otomatisasi selama periode lima tahun,” kata Krishna, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (2/5/2023).
Jika kebijakan ini berlaku, masa 7.800 posisi yang saat ini diisi pekerja manusia di IBM akan digantikan oleh AI. Juru bicara IBM mengatakan pemangkasan karyawan ini akan mencakup tidak mengisi posisi yang dikosongkan karena attrition.