Ke Indonesia, Ghana Jajaki Kerja Sama Transfer Teknologi Vaksin – Keberpihakan pemerintah terhadap industri farmasi dalam negeri adalah untuk mewujudkan ketehanan sistem kesehatan. Ini sejalan dengan agenda transfromasi kesehatan yang saat ini sedang dilakukan oleh Indonesia.
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendukung penuh dengan melakukan berabagai upaya seperti penyederhanaan birokasih, pemberian Insentif serta mendorong penggunaan bahan baku dalam negerti. Hal Kementerian Kefarmasian dan alat kesehatan kementerian kesehatan, Roy Himawan di Jakarta.
“Kemenkes menyambut baik rencana potensi kerja sama bidang kesehatan khususnya dalam bidang vaksin termasuk trasnfer teknologi vaksin. Pengembangan kerjasama ini diyakinni dapat meningkatkan keberterimaan produk Indonesia di level global, meningkatkan utilisasi kapasitas produksi industri nasional, dan pada akhirnya membentuk ketahanan sistem kesehatan nasional yang lebih baik,” kata Himawan, dilansir Kementerian Kesehatan, Sabtu 20 Mei 2023.
Sophia yang sekaligus sebagai ketua delegasi Kemenkes Ghana menyebut bahwa tujuannya ke Indonesia adalah ingin mempelajari keberhasilan Indonesia melakukan pengembangan sistem kesehatan nasional, sekaligus penjajakan potensi kerjasama kesehatan antara dua negara khususnya terkait vaksinasi.
Ghana sendiri diketahui telah memberlakukan National Vaccine Institute Bill pada tahun 2023 dan telah mendirikan Institut Vaksin Nasional pada 10 Mei 2023, yang bertujuan untuk mengembangkan arah kebijakan, implementasi produksi serta pembuatan vaksin di Ghana.
“Indonesia memiliki perkembangan yang sangat cepat menyangkut organisasi. Tim kami memutuskan datang ke sini untuk mempelajari sistem organisasi Indonesia, mempelajari praktik terbaik apa yang akan kami temukan selama kunjungan di sini,” kata Sophia.
Dari kunjungan bertajuk Program International Study Tour to Health Institutions of Excellence in Immunization ini, diharapkan menjadi langkah pertama untuk mempelajari sistem kesehatan di Indonesia supaya benar-benar bisa diterjemahkan dalam suatu kebijakan dan diimplementasikan dengan baik di Ghana.
Berbagai potensi kerja sama juga diharapkan bisa diidentifikasi sesuai kebutuhan untuk selanjutnya dapat ditindaklanjuti oleh kedua negara.
Delegasi Kementerian Kesehatan Ghana mengunjungi PT Biofarma di Bandung, Jawa Barat. Kunjungan bilateral ini secara khusus untuk menjajaki potensi kerja sama bidang kesehatan, khususnya dalam bidang vaksin.
“Mereka kesini ingin benchmarking terkait dengan bagaimana kita storage vaksin, bagaimana produksinya sampai bagaimana cara pendistribusian,” kata Kepala Departemen Corporate Communication Bio Farma, Iwan Setiawan, Rabu 17 Mei 2023.
Iwan menjelaskan ketertarikan Ghana menjajaki kerja sama dengan Biofarma lantaran sebelumnya vaksin-vaksin produksi Biofarma sudah dikirim dan digunakan di negara Ghana.
“Sudah banyak produk kita yang dipakai di sana. Kita ada bOPV (Bivalent Oral Polio Vaccine (bOPV) dan vaksin untuk pertusis, tapi tidak langsung, harus lewat UNICEF,” terangnya.
Dalam penjajakan kerja sama, Delegasi Kemenkes Ghana juga menyampaikan keinginannya untuk melakukan transfer teknologi vaksin.
“Tadi ada juga wacana untuk transfer teknologi, kita sangat terbuka dengan siapapun untuk transfer teknologi. Artinya kalau memang ada yang sesuai dengan kita dan mereka ada, fasilitasnya kita siap kolaborasi,” ujarnya.
Kesiapan fasilitas, lanjutnya, sangat penting karena industri vaksin memiliki persyaratan yang tinggi.
“Kalau sudah siap, kita siap transfer teknologi. Kalau memang mereka punya fasilitas yang sama dengan kita, artinya sudah ada fasilitas untuk diaplikasikan,” sebutnya.
Biofarma selaku produsen vaksin dalam negeri telah mampu memproduksi vaksin dalam jumlah besar untuk kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri, salah satunya negara-negara di Afrika.
Keberpihakan pemerintah terhadap industri farmasi dalam negeri adalah untuk wujudkan ketahanan sistem kesehatan. Ini sejalan dengan agenda transformasi kesehatan yang saat ini sedang dilakukan oleh Indonesia.
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mendukung penuh dengan melakukan berbagai upaya seperti penyederhanaan birokrasi, pemberian insentif serta mendorong pengunaan bahan baku dalam negeri. Hal ini disampaikan Direktur Ketahanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, Roy Himawan di Jakarta
“Kemenkes menyambut baik rencana potensi kerja sama bidang kesehatan, khususnya dalam bidang vaksin, termasuk transfer teknologi vaksin. Pengembangan kerjasama ini diyakini dapat meningkatkan keberterimaan produk Indonesia di level global, meningkatkan utilisasi kapasitas produksi industri nasional, dan pada akhirnya membentuk ketahanan sistem kesehatan nasional yang lebih baik.” ujar Himawan
Sophia yang sekaligus sebagai ketua delegasi Kemenkes Ghana menyebut bahwa tujuannya ke Indonesia adalah ingin mempelajari keberhasilan Indonesia melakukan pengembangan sistem kesehatan nasional sekaligus penjajakan potensi kerjasama kesehatan antara dua negara khususnya terkait vaksinasi.
Ghana sendiri diketahui telah memberlakukan National Vaccine Institute Bill pada tahun 2023 dan telah mendirikan Institut Vaksin Nasional pada 10 Mei 2023 yang bertujuan untuk mengembangkan arah kebijakan, implementasi produksi serta pembuatan vaksin di Ghana.
“Indonesia memiliki perkembangan yang sangat cepat menyangkut organisasi. Tim kami memutuskan datang ke sini untuk mempelajari sistem organisasi Indonesia, mempelajari praktik terbaik apa yang akan kami temukan selama kunjungan disini,” kata Sophia.
Dari kunjungan bertajuk Program International Study Tour to Health Institutions of Excellence in Immunization ini, diharapkan menjadi langkah pertama untuk mempelajari sistem kesehatan di Indonesia supaya benar-benar bisa diterjemahkan dalam suatu kebijakan dan diimplementasikan dengan baik di Ghana.
Berbagai potensi kerja sama juga diharapkan bisa diidentifikasi sesuai kebutuhan untuk selanjutnya dapat ditindaklanjuti oleh kedua negara.
Delegasi Kementerian Kesehatan Ghana mengunjungi PT Biofarma di Bandung, Jawa Barat. Kunjungan bilateral ini secara khusus untuk menjajaki potensi kerja sama bidang kesehatan, khususnya dalam bidang vaksin.
“Mereka kesini ingin benchmarking terkait dengan bagaimana kita storage vaksin, bagaimana produksinya sampai bagaimana cara pendistribusian,” kata Kepala Departemen Corporate Communication Bio Farma, Iwan Setiawan (17/5).
Iwan menjelaskan ketertarikan Ghana menjajaki kerja sama dengan Biofarma lantaran sebelumnya vaksin-vaksin produksi Biofarma sudah dikirim dan digunakan di negara Ghana.
“Sudah banyak produk kita yang dipakai disana. Kita ada bOPV (Bivalent Oral Polio Vaccine (bOPV) dan vaksin untuk pertusis, tapi tidak langsung, harus lewat UNICEF,” terangnya.
Dalam penjajakan kerja sama, Delegasi Kemenkes Ghana juga menyampaikan keinginannya untuk melakukan transfer teknologi vaksin.
“Tadi ada juga wacana untuk transfer teknologi, kita sangat terbuka dengan siapapun untuk transfer teknologi, artinya kalau memang ada yang sesuai dengan kita dan mereka ada fasilitasnya kita siap kolaborasi,” ujarnya.
Kesiapan fasilitas, lanjutnya, sangat penting karena industri vaksin memiliki persyaratan yang tinggi.
“Kalau sudah siap, kita siap transfer teknologi, kalau memang mereka punya fasilitas yang sama dengan kita, artinya sudah ada fasilitas untuk diaplikasikan,” sebutnya.
Biofarma selaku produsen vaksin dalam negeri telah mampu memproduksi vaksin dalam jumlah besar untuk kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri, salah satunya negara-negara di Afrika.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620 dan alamat email [email protected] (MF).