Jenis Kepiting dari Berbagai Negara, Hindari yang Beracun! – Kepiting merupakan salah satu makanan laut atau seafood yang paling banyak digemari. Namun yang jadi pertanyaannya, ada berapa banyak jenis kepiting di dunia ini?
Selain sensasi makannya yang butuh perjuangan, daging kepiting juga mengandung sejumlah nutrisi baik.
Melansir Nayturr, terdapat lebih dari 4500 spesies jenis kepiting di dunia ini.
Ukurannya pun bervariasi dari kepiting Kacang yang panjangnya 0,68 cm hingga 1,19 cm hingga kepiting Laba-laba Jepang yang membentang 365 cm dari cakar ke cakar.
Hewan invertebrata ini adalah omnivor yang biasanya mengonsumsi ganggang, jamur, bakteri, krustasea lainnya, moluska, dan cacing.
Keberadaannya sudah terdeteksi sejak jaman purba, sekitar 200 juta tahun lalu.
Namun saat ini, beberapa spesies kepiting terancam punah.
Hal ini karena hilangnya habitat serta perburuan intensif yang menyebabkan 1,5 juta ton kepiting dimasak hidup-hidup setiap tahun.
Lalu, kira-kira apa saja jenis kepiting yang ada di dunia ini? Cari tahu di artikel ini, yuk Moms!
Jenis Kepiting dari Berbagai Negara, Hindari yang Beracun!
Dari ribuan jenis kepiting, beberapa di antaranya merupakan jenis kepiting yang paling populer di dunia karena dianggap memiliki citarasa yang istimewa.
Berikut ini beberapa jenis kepiting konsumsi dan paling populer di dunia seperti dilansir dari Taste Atlas.
1. Kepiting Hitam Providencia
Jenis kepiting konsumsi yang pertama ini merupakan kepiting yang berasal dari Pulau Providencia dan Santa Catalina di Kolombia.
Kepiting yang satu ini mudah dikenali karena cangkang hitam dan kaki merahnya, serta tanda berwarna kuning.
Setiap tahun antara bulan April dan Juni, ribuan kepiting ini turun dari hutan dan menetaskan telurnya di dalam air.
Kepiting dipanen secara manual oleh penduduk setempat. Pertama, mereka disimpan hidup-hidup dalam wadah, kemudian diproses oleh wanita menggunakan alat buatan tangan.
Biasanya kepiting ini direbus, cangkangnya dibuang untuk diambil dagingnya, sedangkan cakarnya biasanya dijual secara terpisah.
Sementara itu, daging kepiting ini dipasangkan dengan nasi dan hidangan-hidangan lokal dari ikan dan daging lainnya.
Namun, hidangan yang paling populer dikenal sebagai sopa de cangrejo (sup kepiting hitam).
Menu ini menggabungkan daging kepiting dengan bahan-bahan seperti ubi jalar, tepung, ubi, bawang putih, santan, merica, dan bumbu aromatik lokal.
Selama periode migrasi dan musim kawin, penangkapan dan konsumsi kepiting hitam dilarang.
Sehingga siapa pun yang tidak mematuhinya akan dikenakan denda yang setara dengan 3 bulan upah minimum.
2. Kepiting Berbulu Hokkaido
Dikenal dengan nama Hokkaido Hairy Crab atau kepiting Berbulu dari Hokkaido, karena cangkangnya ditumbuhi rambut runcing.
Jenis kepiting konsumsi yang satu ini juga menjadi salah satu kepiting berharga dari Samudra Pasifik dan Laut Jepang.
Kepiting biasanya direbus dalam air asin untuk mengeluarkan rasa yang kaya secara alami, dan kemudian dipotong-potong dan dimakan dengan tangan.
Dagingnya yang padat dan rasanya yang manis membuat jenis kepiting ini menjadi salah satu yang paling digemari.
Banyak orang biasanya mulai menyantapnya dari kaki dan kemudian beralih ke telur kepiting. Telur kepiting Hokkaido harum dan ringan.
Terlepas dari urutan makannya, hati kepiting harus selalu dibuang (bersama dengan organ dalam lainnya) karena rasanya yang pahit.
Daging kepiting Hokkaido juga digunakan dalam berbagai hidangan seperti sup, kanimeshi (makanan khas Oshamambe dekat Hokkaido), dan kepiting chawanmushi.
3. Centolla Fueguina
Centolla fueguina adalah jenis kepiting dari keluarga Lithodes santolla, yang juga dikenal sebagai kepiting Laba-Laba atau kepiting Raja.
Tentu saja ini menjadi jenis kepiting konsumsi dan menjadi salah satu hidangan daerah paling terkenal di provinsi Tierra del Fuego, Argentina.
Daging yang manis dan beraroma lembut ditemukan di kaki panjangnya, membuat jenis kepiting ini dianggap sebagai salah satu daging kepiting terbaik di dunia.
Setelah dikeluarkan dari air dingin, kepiting harus segera disiapkan atau dibekukan karena dagingnya sangat lembut dan sangat rentan terhadap kerusakan.
4. Centolla Chilenap
Kepiting yang satu ini merupakan spesies kepiting raja asli pantai Chili, Argentina, dan Peru.
Kepiting Centolla Chilenap biasanya hidup di perairan hingga kedalaman 150 meter, tetapi beberapa nelayan juga menemukan mereka di kedalaman hingga 600 meter.
Jenis kepiting konsumsi ini biasanya hanya disajikan polos tanpa bumbu.
Kepiting yang sudah diproses kemudian dibekukan untuk menjaga kesegarannya.
Saat akan dimakan, kepiting beku tinggal dipanaskan dengan kukusan, oven, bahkan microwave, lalu dimakan apa adanya atau dicelupkan ke dalam saus gurih.
Jenis kepiting raja selatan ini menjadi salah satu kepiting terbaik di dunia karena rasanya yang manis dan lembut.
5. Kepiting Sri Lanka
Jenis kepiting yang satu ini juga masuk ke dalam kategori kepiting konsumsi.
Sesuai dengan namanya, kepiting ini ditemukan berlimpah di perairan laut dangkal dan laguna di sepanjang garis pantai Sri Lanka.
Kepiting Sri Lanka sangat dihargai karena daging putih saljunya yang manis, lembut, dan lezat.
Umumnya kepiting ini digunakan dalam berbagai spesialisasi menu kepiting seperti kepiting cabai, kepiting panggang, kepiting lada, kepiting kari, dan lainnya.
6. Kepiting Cangkang Lunak
Kepiting cangkang lunak atau yang dikenal dengan kepiting Soka menjadi jenis kepiting konsumsi selanjutnya.
Sebenarnya kepiting cangkang keras dan kepiting cangkang lunak adalah spesies yang sama, lho Moms.
Namun, perbedaannya jenis kepiting cangkang lunak melepaskan cangkangnya melalui proses yang disebut molting.
Setelah melalui proses tersebut, cangkang akan kembali mengeras.
Kepiting yang baru saja melepaskan cangkangnya cenderung memiliki perut yang lebih pucat, selain penampilannya yang sedikit berkerut.
Salah satu ciri khas dari jenis kepiting yang satu ini adalah bisa dimakan bersama cangkangnya yang disajikan dengan ditumis, digoreng, maupun dipanggang.
Selain ditemukan di Indonesia, juga kepiting ini juga ditemukan di Maryland, Amerika Serikat.
7. Kepiting Batu
Kepiting konsumsi selanjutnya adalah rock crab atau kepiting Batu.
Jenis kepiting ini memiliki cangkang halus berwarna merah kecokelatan dengan sepasang cakar yang besar dan kuat dengan daging yang manis, bersisik, dan lembut.
Cakar daging kepiting Batu adalah target utama saat memanen krustasea ini.
Ini karena cakar kepiting Batu menjadi makanan yang sempurna, dan biasanya dihidangkan lengkap dengan saus celup dari krim mustard.
Selain itu, cakar kepiting yang satu ini juga bisa disajikan dalam sup krim kepiting Batu yang hangat.
8. Kepiting Dungeness
Kepiting Dungeness adalah kepiting yang umum ditemukan di Pacific Northwest dan di lepas pantai Washington.
Crustacea besar ini lebih berat dari kebanyakan kepiting dan sekitar 25% dari beratnya adalah daging murni.
Jenis kepiting konsumsi ini biasanya diolah dengan cara dikukus atau direbus utuh. Tekstur dagingnya keras namun rasanya manis dan ringan.
Selain itu, daging dapat digunakan dalam salad, kue kepiting, semur, bisque, saus, dan hidangan pasta.
Kepiting ini juga terkadang digunakan dalam kari pedas, yang kemudian disajikan dengan nasi kukus di sampingnya.
Menariknya, kepiting Dungeness tinggi protein dan kaya akan seng, selenium, dan vitamin B12.
9. Kepiting Salju
Jenis kepiting konsumsi selanjutnya adalah kepiting Salju yang memiliki nama latin Cancer quanbumi.
Kepiting Salju ditemukan di sepanjang pantai timur AS, hidup di antara bebatuan dan di air yang dalam.
Kakinya yang kurus membuatnya menyerupai laba-laba, dan juga dikenal sebagai “kepiting Laba-Laba”.
“Kepiting Salju,” (Chionoecetes opilio) “tanner”, dan “ratu kepiting” juga dikenal sebagai kepiting Laba-Laba.
Bukan tanpa sebab, kepiting ini diberi nama kepiting Salju karena dagingnya yang berubah dari merah menjadi putih bersalju saat dimasak.
Kemudian, kepiting ini juga memiliki cita rasa khas, yaitu rasa asin yang manis dan halus.
Kepiting Salju punya teksturnya padat dan cenderung lebih berserat dibandingkan rajungan.
Lalu, cangkang kaki kepiting Salju juga cukup mudah pecah untuk dibuka dengan tangan.
10. Kepiting Raja
Moms semua mungkin sudah pernah mendengar yang namanya King Crab.
Varian kepiting juga termasuk kepiting raja Alaska, kepiting raja Jepang, dan kepiting raja Rusia, karena ukurannya jauh lebih besar.
Bahkan beberapa kepiting raja juga populer dengan berat lebih dari 9 kg.
Namun, meski begitu besar, tidak seluruh dagingnya bisa dikonsumsi.
Jika Moms seorang pecinta kuliner, ini memang jenis kepiting besar terbaik untuk dicoba.
Jenis Kepiting Darat Lainnya
Kepiting merupakan hewan arthropoda atau sejenis serangga yang bisa hidup di darat dan air.
Namun, kebanyakan kepiting memang kerap ditemukan di dalam air. Meski begitu, ada juga lho Moms jenis kepiting yang hidup di darat.
11. Kepiting Kelapa
Kepiting Kelapa atau disebut juga kepiting Perampok adalah jenis kepiting darat.
Mereka biasanya memakan kelapa dan mampu memanjat pohon kelapa untuk mendapatkan makanannya.
Selain untuk memanjat pohon, capitnya yang besar mereka gunakan untuk membuka kulit kelapa.
Jenis kepiting yang satu ini tidak memiliki kemampuan bertahan hidup dalam waktu lama di dalam air.
Kepiting kelapa juga bahkan akan tenggelam jika berada di dalam air terlalu lama.
Jenis kepiting darat ini sering ditemukan di wilayah sekitar Samudra Pasifik dan Hindia.
Faktanya, kepiting kelapa hanya memiliki dua pemangsa yang berbeda, yakni kepiting kelapa lainnya dan manusia.
12. Kepiting Tanah Raksasa
Kepiting Tanah Raksasa atau Blue Land Crab adalah jenis kepiting darat terbesar yang ditemukan di Bermuda.
Jenis kepiting ini menempati liang yang mereka gali di daerah pantai berlumpur dan habitat bakau.
Kepiting Tanah Raksasa akan mengais hewan mati, dan juga memakan berbagai tanaman pantai seperti Mangrove Merah dan Hitam, Buttonwood dan rumput.
Jenis kepiting ini telah menjadi langka karena banyak dipanen, keracunan, dimangsa oleh spesies invasif, dan hilangnya habitat.
Kepiting ini dan habitatnya dilindungi oleh undang-undang di bawah Protected Species Act 2003.
Jenis Kepiting Beracun
Tak hanya kepiting konsumsi dan kepiting darat, terdapat jenis kepiting lainnya yaitu kepiting beracun.
Berikut ini beberapa jenis kepiting beracun yang tidak boleh Moms konsumsi:
13. Kepiting Xanthidae
Jenis kepiting beracun pertama adalah kepiting Xanthidae. Kepiting yang satu ini menjadi kepiting beracun dengan spesies terbesar di dunia.
Namun, umumnya kepiting ini dikenal dengan nama kepiting lumpur. Habitat asli kepiting lumpur terbesar sepanjang garis pantai Australia.
Kepiting Xanthidae perlu dihindari karena mereka memiliki racun sangat berbahaya, yaitu saxitoxin dan tetrodotoxin yang dikeluarkan ketika Moms mengonsumsinya.
14. Kepiting Zamrud
Jenis kepiting beracun selanjutnya adalah kepiting Zamrud yang umumnya hidup di air asin.
Racun yang dimiliki kepiting Zamrud serupa dengan kepiting Xanthidae, jadi sebaiknya Moms perlu menghindari kedua jenis kepiting ini.
15. Kepiting Karang Mozaik
Jenis kepiting beracun yang terakhir adalah kepiting Karang Mozaik atau yang memiliki nama Latin Lophozozymus pictor.
Kepiting yang satu ini masih masuk ke dalam daftar kepiting Xanthidae.
Sesuai dengan namanya, biasanya kepiting karang Mozaik dapat ditemukan di antara karang atau terumbu karang yang masih hidup.
Ciri khas dari kepiting karang Mozaik ini memiliki bentuk tubuh yang berbentuk seperti kipas memanjang berwarna merah dengan pola mozaik.