Jenis-Jenis Terapi Kanker Dan Efek Sampingnya – Kanker adalah penyakit yang tergolong serius dan dapat menyebar ke organ penting dalam tubuh dengan cepat. Namun, hal ini bukan berarti kanker tidak dapat ditangani. Kanker perlu segera ditangani sebelum menyebar ke organ vital lainnya dalam tubuh. Pengobatan kanker sendiri biasanya memerlukan waktu dan konsistensi tergantung pada jenis terapi kanker yang dilakukan. Terapi kanker adalah salah satu metode pengobatan yang bertujuan untuk mengendalikan penyakit ini. Melalui terapi kanker yang tepat, pasien dapat memiliki peluang hidup lebih besar. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai jenis-jenis terapi kanker, mari simak artikel ini sampai akhir.
Jenis-Jenis Terapi Kanker
Terdapat sejumlah metode pengobatan untuk penderita kanker yang dilakukan sesuai kondisi pasien. Pemilihan pengobatan biasanya didasarkan pada beberapa faktor seperti stadium kanker, jenis kanker, dan riwayat kesehatan pasien. Selain itu, terapi kanker adalah metode yang digunakan untuk membunuh sisa-sisa sel kanker setelah dilakukan pengobatan primer atau operasi. Berikut adalah jenis terapi kanker yang dapat dilakukan oleh dokter serta efek samping yang ditimbulkannya.
1. Kemoterapi
Kemoterapi adalah terapi kanker yang dilakukan dengan memberikan obat-obatan pada pasien yang bertujuan untuk membunuh sel kanker. Perlu diketahui, sel kanker akan tumbuh dan berkembang secara abnormal dan tak terkendali pada tubuh penderitanya. Cara kerja kemoterapi sendiri adalah dengan menghancurkan serta memperlambat pertumbuhan sel kanker yang terus berkembang menggunakan obat-obatan. Terapi ini dapat menimbulkan efek samping yang cukup beragam, seperti:
- Rambut rontok: Kerontokan rambut terjadi karena efek dari beberapa obat kemoterapi yang digunakan pasien.
- Gangguan pencernaan: Sistem pencernaan juga dapat terdampak oleh penggunaan obat-obatan kemoterapi. Penderita mungkin akan mengalami mual dan muntah.
- Kesuburan: Pasien yang menjalani kemoterapi dapat kehilangan gairah seksual dalam periode waktu tertentu. Bahkan, pada kasus yang parah, pasien dapat mengalami masalah reproduksi.
- Anemia: Selama proses kemoterapi, penderita juga dapat mengalami penurunan produksi sel darah putih dan sel darah merah.
2. Radioterapi
Terapi radiasi atau radioterapi adalah pengobatan kanker menggunakan sinar bergelombang tinggi seperti sinar-X dan sinar gamma. Hal ini bertujuan untuk membunuh sel kanker yang tumbuh dengan cepat. Sinar radiasi tersebut dapat merusak DNA sel kanker dan mencegahnya untuk menyebar lebih luas. Namun, sel normal dalam tubuh di sekitar kanker yang terpengaruh radiasi masih bisa pulih kembali. Terapi ini biasanya dilakukan pada pasien dengan gejala kanker stadium lanjut untuk mengecilkan ukuran tumor sebelum dilakukan tindakan operasi. Mengingat radioterapi adalah metode pengobatan kanker yang dapat memberikan beban berat pada tubuh, maka dokter perlu memastikan kondisi kesehatan pasien sudah memenuhi syarat aman sebelum dilakukan pengobatan. Sejumlah efek samping dari radioterapi adalah sebagai berikut:
- Mual dan muntah.
- Rambut rontok secara perlahan.
- Kulit menjadi kusam karena sering terpapar sinar radiasi.
- Penurunan nafsu makan.
3. Imunoterapi
Imunoterapi adalah suatu bentuk terapi yang melibatkan penggunaan sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker. Cara kerja imunoterapi adalah dengan menggunakan berbagai jenis agen imunoterapi seperti antibodi monoklonal, vaksin kanker, terapi sel-T, sitokin, virus onkolitik, imunomodulator, atau sel imun yang telah dimodifikasi untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Tujuan utama dari imunoterapi adalah untuk merangsang, meningkatkan, atau mengarahkan respons kekebalan tubuh agar dapat mengenali dan melawan sel kanker dengan lebih efektif. Efek samping yang mungkin terjadi dapat bervariasi tergantung pada jenis imunoterapi yang dilakukan pada pasien. Namun, beberapa efek samping umum dari imunoterapi meliputi:
- Nyeri, bengkak, kemerahan, dan gatal pada area suntikan.
- Rasa lelah yang berkepanjangan.
- Demam.
- Nyeri otot.
- Gangguan pencernaan.
4. Terapi Target
Terapi target adalah metode pengobatan kanker yang dirancang khusus untuk menargetkan sel kanker dengan akurasi tinggi, sembari meminimalkan kerusakan pada sel normal di sekitarnya. Terapi ini bekerja dengan memanfaatkan perubahan genetik dan molekuler yang terjadi dalam sel kanker. Ada beberapa jenis terapi target yang digunakan dalam pengobatan kanker, salah satunya adalah penggunaan obat-obatan yang menargetkan protein spesifik dalam pertumbuhan sel kanker. Obat-obatan ini bekerja dengan menargetkan protein kanker sehingga dapat membunuh sel kanker. Adapun efek samping dari terapi target kanker ini adalah sebagai berikut:
- Diare.
- Peningkatan enzim hati.
- Muncul ruam di kulit.
- Kulit menjadi kering.
- Perubahan warna kuku.
- Kebotakan.
- Sariawan.
5. Terapi Hormon
Terapi hormon adalah pengobatan kanker yang digunakan untuk mengatur kadar hormon dalam tubuh pasien dengan menekan aktivitas sel kanker yang dipengaruhi oleh hormon. Terapi hormon sering digunakan dalam pengobatan beberapa jenis kanker seperti kanker payudara, kanker prostat, dan kanker endometrium. Efek samping terapi hormon dapat bervariasi tergantung pada jenis hormon yang digunakan, dosis, dan kondisi pasien. Beberapa efek samping umum yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut:
- Gangguan hormonal seperti penurunan libido, kelelahan, perubahan mood, dan gangguan tidur.
- Meningkatkan risiko osteoporosis.
- Pembekuan darah.
- Penyakit jantung.
- Peningkatan berat badan.
- Peningkatan risiko stroke.
- Nyeri kepala.
Itulah pembahasan mengenai macam-macam terapi kanker mulai dari kemoterapi hingga terapi hormon. Masing-masing terapi dilakukan pada pasien berdasarkan jenis kanker dan kondisi kesehatan tertentu yang telah ditetapkan oleh dokter. Oleh karena itu, konsultasikan kepada dokter mengenai kondisi kesehatan untuk mendapatkan perawatan paling tepat. Silahkan kunjungi Siloam Hospitals terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut mengenai kondisi kesehatan Anda. Gunakan fitur Cari Dokter untuk mempermudah Anda dalam menemukan jadwal dokter dan membuat janji temu.