Inilah 12 Penyebab Perut Buncit Dan Cara Mengatasinya – Perut buncit merupakan salah satu dari beberapa suatu kondisi yang membuat terlihat bengkak dan membesar. Perut buncit tidak hanya akan memengaruhi penampilan Anda, namun juga dapat mengganggu kesehatan tubuh secara keseluruhan. Namun, apa penyebab perut buncit?
Salah satu penyebab perut buncit yang paling umum adalah obesitas. Obesitas disebabkan oleh penumpukan lemak berlebih karena kurangnya pembakaran kalori yang dilakukan oleh tubuh. Anda bisa menyimak penyebab lain dari perut buncit serta cara mengatasinya melalui ulasan berikut ini.
Macam-Macam Penyebab Perut Buncit
Ada beragam penyebab perut buncit, mulai dari hamil, obesitas, gangguan pencernaan, penumpukan cairan, dan lain sebagainya.
1. Obesitas
Gejala umum dari obesitas yaitu adanya penumpukan lemak di perut sehingga mengakibatkan perut terlihat buncit. Penyebab utama obesitas adalah asupan kalori dalam tubuh yang lebih banyak dibandingkan dengan jumlah kalori yang dibakar. Obesitas juga bisa dipicu oleh beberapa faktor lain, di antaranya:
- Jarang berolahraga.
- Gaya hidup sedentari (sedentary lifestyle), yaitu gaya hidup yang membuat seseorang sangat sedikit melakukan aktivitas fisik.
- Kebiasaan begadang. Begadang dapat mengakibatkan produksi hormon pengatur rasa lapar, yaitu ghrelin dan leptin menjadi tidak seimbang. Hal ini dapat membuat tubuh merasa lapar hingga konsumsi makanan menjadi tidak terkontrol.
- Konsumsi makanan tinggi kalori dan lemak berlebih.
- Konsumsi alkohol berlebih. Konsumsi alkohol berlebih juga dapat menurunkan produksi hormon pengatur rasa lapar dan memicu asupan glukosa berlebih yang mengakibatkan terjadinya penumpukan lemak di perut.
- Stres berlebih. Stres bisa meningkatkan produksi hormon kortisol yang dapat memengaruhi metabolisme tubuh.
Perut buncit karena obesitas tidak boleh dibiarkan begitu saja karena berisiko menyebabkan komplikasi lain, seperti penyakit diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi (hipertensi), dan lain sebagainya.
2. Sembelit (Konstipasi)
Gangguan pencernaan berupa sembelit (konstipasi) merupakan penyebab perut buncit berikutnya. Sembelit mengakibatkan feses tertahan di usus besar. Apabila terjadi dalam kurun waktu lama, feses yang tertahan tersebut dapat menimbulkan penumpukan gas berlebih di usus sehingga perut akan terlihat membuncit.
3. Hamil
Perut buncit karena hamil merupakan kondisi alami. Hal ini dikarenakan organ rahim yang berada di perut bagian bawah membesar seiring dengan perkembangan janin.
4. Penumpukan Cairan (Asites)
Penumpukan cairan di perut atau dikenal dengan asites dapat mengakibatkan perut terlihat membuncit. Asites merupakan gejala dari beberapa penyakit serius seperti sirosis hati, gagal jantung, dan gagal ginjal. Asites terjadi karena adanya kebocoran cairan ke rongga peritoneal (selaput dinding perut). Perut buncit karena asites perlu mendapatkan tindakan medis yang tepat agar tidak menyebabkan komplikasi penyakit lain.
5. Irritable Bowel Syndrome (IBS)
Irritable Bowel Syndrome (IBS) atau sindrom iritasi usus besar dapat mengakibatkan perut kembung dan buncit karena adanya penumpukan gas berlebih di dalam perut. Selain itu, IBS juga akan menimbulkan gejala lain, seperti diare, sembelit, kram perut, mual, dan sering bersendawa atau kentut.
6. Kanker Lambung
Penyebab perut buncit berikutnya adalah kanker lambung stadium akhir. Pertumbuhan sel kanker stadium akhir yang ganas dan sudah menyebar di sekitar organ lambung akan mengakibatkan perut bagian atas terlihat membengkak dan terasa nyeri ketika ditekan. Kanker lambung stadium akhir juga dapat memperburuk penumpukan cairan di perut atau asites.
7. Intoleransi Makanan Tertentu
Intoleransi makanan tertentu dapat mengakibatkan sistem pencernaan tidak mampu mengolah makanan secara optimal. Hal ini juga membuat organ pencernaan tidak dapat mengeluarkan sisa makanan dengan baik sehingga mengakibatkan terjadinya penumpukan gas di perut. Dampaknya, perut akan terasa begah dan terlihat membuncit.
8.Kurang Berolahraga
Kurang berolahraga merupakan salah satu penyebab perut buncit yang harus kamu hindari. Tidak berolahraga menyebabkan kalori yang masuk dari makanan atau minuman disimpan menjadi lemak di dalam tubuh. Orang yang tidak berolahraga selama 1 tahun dapat meningkatkan lemak di perut sebanyak 25-38%.
9.Kurang Tidur
Tidak hanya kurang olahraga, kurang tidur juga dapat menjadi penyebab perut buncit dan sangat berpengaruh pada kesehatan. Kondisi ini juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan lemak di perut. Studi menunjukkan bahwa sepertiga orang yang tidur di bawah 5 jam cenderung mengalami kenaikan berat badan sebanyak 15 kg.
10.Bakteria Perut
Ratusan bakteri hidup di dalam perut kamu, yang paling banyak terdapat pada usus besar. Kondisi ini normal dan membuat perut sehat. Namun peneliti menemukan bahwa orang yang obesitas memiliki lebih banyak bakteri Firmicutes, yang menyerap kalori lebih banyak dari makanan.
11. Bertambah Usia
Dengan pertambahan usia akan membuat seseorang kehilangan massa otot, terutama jika kurang berolahraga dan lebih banyak duduk. Berkurangnya massa otot akan menurunkan metabolisme tubuh dalam mengolah kalori. Akibatnya, kemampuan sel lemak di beberapa organ tubuh akan mengalami penurunan fungsi dalam menyimpan lemak.
Itu sebabnya jika seseorang kelebihan lemak, maka lemak akan langsung terkumpul ke bagian perut, yang menjadi penyebab perut buncit. Pertambahan usia memang sesuatu yang tak bisa dihindari, oleh karena itu, perbanyak berolahraga.
12.Bentuk Tubuh
Bentuk tubuh juga berpengaruh pada terjadinya penyebab perut buncit. Tubuh berbentuk apel lebih cenderung memiliki banyak lemak viseral yang disimpan di dalam perut dibanding bentuk tubuh pir.
Cara Mengatasi Perut Buncit
Apabila perut buncit disebabkan oleh suatu penyakit, Anda perlu mengunjungi rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat. Di sisi lain, perut buncit yang disebabkan oleh penumpukan lemak berlebih atau obesitas bisa Anda atasi dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti:
- Diet atau mengatur pola makan.
- Mengonsumsi makanan sehat serta memiliki gizi seimbang.
- Mencukupi waktu tidur minimal 7-9 jam per hari.
- Berolahraga secara rutin.
- Berhenti merokok.
- Menghindari konsumsi alkohol berlebihan.