Ini Dia 4 Teknologi yang Ada Pada Mobil Listrik

Ini Dia 4 Teknologi yang Ada Pada Mobil Listrik – Mobil listrik pertama kali di produksi pada tahun 1880-an dan kehadirannya sangat populer di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Penggunaan mobil listrik

sempat mengalami penurunan karena produksi massal kendaraan yang menggunakan bahan bakar lebih murah dibandingkan dengan mobil listrik. Kemudian, mobil ramah lingkungan tersebut kembali populer belakangan ini termasuk di Indonesia.

Tahukah kamu, setidaknya ada 4 jenis teknologi penggerak dan sumber tenaga dari mobil listrik ini? 4 jenis teknologi tersebut, yaitu Battery Electric Vehicle (BEV), Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), dan Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV). Berikut ini penjelasan singkat dari masing-masing teknologi tersebut.

1. Battery Electric Vehicle (BEV)

Mobil yang menggunakan BEV dengan menggunakan listrik di baterai. Jenis BEV tidak memiliki mesin pembakaran (ICE). Listrik disimpan di baterai lithium-ion. Pengisian baterainya dilakukan dengan menghubungkan ke jaringan listrik eksternal. Komponen BEV terdiri dari electric motor, inverter, battery, control module (controller), dan drive train. Cara kerja mobil listrik BEV sangat sederhana, yaitu:

Daya dikonversi dari baterai DC ke AC untuk mengaktifkan motor.
Pedal akselerator mengirimkan sinyal ke control module dengan tujuan untuk menyesuaikan kecepatan kendaraan dengan mengubah frekuensi daya AC dari inverter ke motor (bila mobil menggunakan motor induksi).
Motor menghubungkan dan memutar roda melalui roda gigi.
Ketika rem ditekan atau mobil melambat, motor menjadi generator menghasilkan listrik lalu disimpan kembali di baterai.

2. Hybrid Electric Vehicle (HEV)

HEV memiliki dua sistem penggerak, yaitu mesin pembakaran (ICE) dan motor traksi. ICE mendapat energi dari BBM, sementara motor traksi mendapat daya dari baterai. Mesin bensin serta motor secara bersamaan memutar transmisi menggerakkan roda. Baterai pada HEV diisi putaran mesin, gerakan roda atau kombinasi keduanya. Mobil ini tidak memiliki charging port. Oleh karena itu, baterainya tidak dapat diisi ulang dari luar sistem. Komponen HEV terdiri dari engine, electric motor, battery pack dengan controller dan inverter, fuel tank, dan control module (controller). Sementara itu, prinsip kerja kerja mobil listrik HEV, yaitu:

Memiliki tangki pemasok BBM ke mesin seperti mobil biasa.
Jenis mobil HEV memiliki satu set baterai untuk menjalankan motor.
Baik mesin maupun motor dapat memutar transmisi pada saat bersamaan.
Ketika pengereman maka motor berubah menjadi generator lalu mengisi baterai.

3. Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV)

PHEV merupakan jenis hybrid yang memiliki mesin pembakaran (ICE) dan motor traksi listrik. Mobil listrik yang menggunakan teknologi PHEV dapat ditenagai oleh sumber energi fosil (seperti bensin) atau sumber alternatif (seperti biodiesel) dan juga oleh baterai. Berbeda dengan HEV, baterai pada jenis mobil ini dapat diisi-ulang dari sumber listrik eksternal. Dengan cara menghubungkannya ke sumber listrik eksternal, ke inlet (charging port) pada mobil di sebuah stasiun pengisian mobil listrik (EVCS). Komponen PHEV terdiri dari electric motor, engine, inverter, battery, fuel tank, control module, dan battery charger.

PHEV biasanya bisa beroperasi dalam dua mode, yaitu:

All-electric mode, di mana hanya listrik pada baterai sebagai energi menggerakkan mobil.
Hybrid mode, di mana listrik dan bensin digunakan bersamaan.

Sementara itu, prinsip kerja mobil listrik PHEV biasanya dimulai dengan all-electric mode dan berjalan menggunakan energi listrik hingga baterai habis. Beberapa model bisa beralih ke hybrid mode ketika laju kendaraan pada posisi stabil di jalan raya. Umumnya di atas 60 atau 70 mil per jam. Setelah baterai kosong, mesin mengambil alih. Mobil pun beroperasi sebagai hybrid non-plug-in konvensional.

Selain bisa dihubungkan dengan sumber daya listrik dari luar sistem, baterai mobil PHEV juga dapat diisi oleh perputaran ICE (internal combustion engine) atau melalui pengereman regeneratif. Selama pengereman, motor bertindak sebagai generator. Energi yang dihasilkan digunakan untuk mengisi baterai.

Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV)

Jenis FCEV menggunakan teknologi fuel-cell untuk menghasilkan listrik. Listrik dipakai untuk mengaktifkan motor agar dapat menjalankan kendaraan. Prinsip kerja mobil listrik jenis FCEV hampir mirip dengan cara kerja mobil listrik jenis BEV. Hanya saja bedanya jenis ini memiliki sistem yang mengkoversi energi kimia pada fuel-cell menjadi listrik.

Komponennya terdiri dari electric motor, fuel-cell stack, hydrogen storage tank, battery dengan converter dan controller. Prinsip kerja mobil FCEV mirip dengan jenis BEV. Jenis FCEV menghasilkan listrik sendiri untuk menjalankan kendaraan.

Tahukah sobat bahwa mobil listrik punya definisi yang dibedakan berdasarkan jenis teknologi penggerak dan sumber tenaganya.

Setidaknya ada empat jenis teknologi electric vehicle yang saat ini ramai dikembangkan perusahaan otomotif dunia. Nah biar enggak gagal paham, berikut ini detailnya.

Hybrid Electric Vehicle (HEV) merupakan perpaduan mesin bakar (combustion engine) dengan penggerak motor listrik. Mesin bakar masih perlu ‘nenggak’ bahan bakar minyak, sedangkan motor penggerak listrik mendapat suplai energi dari baterai.

Ada pula yang telah dibekali sistem regenerative braking untuk mengisi ulang baterainya. Mobil jenis HEV diantaranya Toyota Camry Hybrid, Honda Civic Hybrid, Nissan X-Trail Hybrid, Lexus ES300h dan Honda CR-Z.

PHEV

Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) juga masih memadukan mesin bakar (combustion engine) dengan penggerak motor listrik. Bedanya energi untuk isi ulang baterai bisa di-recharge melalui colokan listrik.

Selagi melaju, PHEV juga memiliki sistem pengisian ulang lewat tenaga kinetik pengereman atau regenerative braking. Cukup banyak pabrikan mobil yang mengadopsi teknologi ini.

Misalnya Toyota Prius PHEV, Mitsubishi Outlander PHEV, BMW i8, Honda Clarity, Chevrolet Volt, Mercedes-Benz C350e, dan Nissan Kicks e-Power

Scroll to Top