Ini Cara & Pengobatan Disfungsi Ereksi Yang Ampuh – Pria yang mengalami gangguan ereksi sering kali merasa malu dan cemas karena dapat memengaruhi hubungannya dengan pasangan. Padahal, disfungsi ereksi bisa diatasi bila segera dilakukan pemeriksaan dan diketahui penyebabnya. Ada berbagai pengobatan disfungsi ereksi yang dapat dilakukan mulai dari edukasi hingga tindakan non-invasif.
Lantas, apa saja penyebab dan bagaimana pengobatan disfungsi ereksi? Mari simak ulasan selengkapnya dalam artikel berikut ini.
Penyebab Disfungsi Ereksi
Disfungsi ereksi adalah salah satu masalah seksual yang umum dialami oleh banyak pria di seluruh dunia dan dikenal juga sebagai impotensi. Kondisi ini sering kali terjadi pada pria berusia di atas 40 tahun, dengan prevalensi yang meningkat seiring bertambahnya usia dan penyakit penyerta lainnya.
Gangguan ereksi bisa diartikan sebagai kondisi penis pria tidak bisa mendapatkan ereksi atau mempertahankan ereksi untuk dapat penetrasi sampai ejakulasi saat berhubungan seksual dengan pasangan. Tidak bisa membangkitkan penis menjadi tanda adanya disfungsi ereksi. Disfungsi ereksi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya sebagai berikut:
Organik
Masalah organik pada organ reproduksi pria adalah kesulitan ereksi karena adanya gangguan hormonal hingga saraf yang dapat memengaruhi performa. Pasalnya, proses seseorang untuk ereksi membutuhkan keterlibatan otak, saraf, otot, pembuluh darah, hormon, dan emosi. Ketika salah satu dari faktor tersebut mengalami gangguan, maka dapat menyebabkan kesulitan untuk ereksi. Permasalahan organik merupakan penyebab paling umum yang dialami pria berusia 50 tahun ke atas.
Non-Organik atau Psikis
Seseorang yang tidak memiliki penyakit apapun pada organnya juga dapat mengalami ketidakmampuan untuk mendapatkan ereksi. Seperti saat sedang stres dalam pekerjaan, kondisi ini menyerang psikisnya dan menimbulkan mood yang tidak sesuai situasi. Kondisi ini juga bisa muncul karena perasaan kurang percaya diri ataupun overthinking soal seks. Permasalahan psikis biasanya menjadi masalah utama yang dialami pria berusia dewasa muda.
Campuran
Penyakit disfungsi ereksi juga dapat terjadi karena gabungan dari faktor organik dan psikis. Tak menutup kemungkinan mengonsumsi obat-obatan tertentu juga dapat memicu masalah disfungsi ereksi. Seperti obat untuk masalah kejiwaan, obat hipertensi, dan obat diuretik.
Mengobati Disfungsi Ereksi
Meski tidak menimbulkan gangguan serius dalam jangka panjang, disfungsi ereksi tetap harus ditangani dengan segera untuk memperbaiki kualitas hidup sehari-hari. Cara mengobati disfungsi ereksi bisa dengan berbagai metode penanganan. Mulai dari edukasi, perbaikan pola hidup, obat-obatan, hingga dilakukan terapi. Berikut penjelasannya.
Edukasi
Edukasi tentang kegagalan ereksi dapat membantu pasien memahami kondisi mereka dan mengurangi kecemasan atau kebingungan yang mungkin muncul sehubungan dengan masalah tersebut. Cara mengatasi disfungsi ereksi ini juga meliputi konseling yang dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri dan membangun performa seksual yang lebih baik.
Modifikasi Pola Hidup
Perbaikan pola hidup dapat menjadi bagian penting dari perawatan disfungsi ereksi, terutama jika kondisi disfungsi ereksi disebabkan oleh faktor gaya hidup. Beberapa cara untuk dapat memperbaiki pola hidup di antaranya adalah:
Olahraga teratur dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan menjaga kesehatan jantung, yang dapat membantu mencegah disfungsi ereksi. Olahraga seperti berjalan kaki, jogging, berenang, atau bersepeda dapat membantu meningkatkan kesehatan fisik dan mental.
Menjaga berat badan yang sehat sesuai BMI. Obesitas dan kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko disfungsi ereksi. Oleh karena itu, menjaga berat badan sesuai BMI dengan mengikuti diet seimbang dan sehat serta melakukan olahraga teratur dapat membantu mengatasi disfungsi ereksi.
Menghindari kebiasaan merokok dan minum alkohol. Merokok dan minum alkohol dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan disfungsi ereksi. Oleh karena itu, menghindari atau mengurangi kebiasaan merokok dan minum alkohol dapat membantu mencegah disfungsi ereksi.
Obat Disfungsi Ereksi
Metode pemberian obat disfungsi ereksi pada dasarnya dilakukan apabila edukasi dan modifikasi pola hidup tidak berhasil memperbaiki kondisi penderita. Ada beberapa jenis obat disfungsi ereksi yang dapat digunakan untuk mengatasi disfungsi ereksi, di antaranya sildenafil (Viagra), tadalafil (Cialis), dan vardenafil (Levitra).
Saat ini, telah banyak berkembang pemakaian obat dalam dosis kecil sehingga dapat dikonsumsi setiap hari dengan lebih nyaman.
Namun, perlu dicatat bahwa sebaiknya lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan tersebut. Pasalnya, obat-obatan yang sekarang sudah banyak ditemukan di pasaran ini, dapat menyebabkan efek samping yang serius. Selain itu, obat-obatan ini tidak dianjurkan untuk pasien dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti pasien dengan penyakit jantung.
Terapi Psikologis
Terapi ini melibatkan konseling dengan seorang psikolog atau terapis yang dapat membantu pasien mengidentifikasi dan mengatasi masalah psikologis yang mungkin menjadi penyebab disfungsi ereksi. Seperti permasalahan dalam pekerjaan maupun hubungannya dengan pasangan.
Terapi ini dapat mencakup terapi perilaku kognitif, terapi kognitif, atau terapi pasangan. Terapi ini dapat membantu pasien mengatasi masalah seperti kecemasan, depresi, atau stres yang mungkin menyebabkan disfungsi ereksi.
Pemberian Hormon Testosteron
Pada kasus pria yang mengalami andropause atau late onset hypogonadism, disfungsi ereksi mungkin disebabkan oleh kadar testosteron yang rendah. Andropause adalah kondisi di mana testosteron pria mulai menurun karena bertambahnya usia. Umumnya kondisi ini dialami oleh pria yang memasuki usia 40 tahun.
Kondisi andropause dapat ditandai dengan sulit berkonsentrasi, mood swing, lemas, dan performa seksual menurun. Dalam hal ini, dokter dapat meresepkan terapi testosteron untuk meningkatkan kadar hormon testosteron dalam tubuh dan membantu meningkatkan fungsi ereksi.
Pemberian hormon testosteron diberikan dengan suntik libido secara eksternal. Terapi ini dapat diberikan setiap tiga bulan selama tiga kali. Namun, sebelum mendapatkan suntikan ini pasien harus melalui skrining PSA untuk memastikan tidak ada kanker prostat dalam tubuh pasien.
ESWT (Extracorporeal Shockwave Therapy)
ESWT adalah salah satu jenis terapi non-invasif yang menggunakan gelombang kejut akustik pada jaringan penis untuk merangsang pertumbuhan sel dan meningkatkan aliran darah ke penis.
ESWT lebih diperuntukkan bagi pasien disfungsi ereksi yang disebabkan oleh masalah organik, seperti pada kerusakan pada pembuluh darah. Dalam hal ini, gelombang kejut ESWT merangsang pembentukan pembuluh darah baru dan meningkatkan aliran darah ke penis, yang dapat membantu meningkatkan fungsi ereksi.
Kapan Harus Ke Dokter Urologi?
Beberapa tanda dan gejala yang dapat menunjukkan bahwa seorang pria mengalami disfungsi ereksi dan perlu berkonsultasi dengan dokter antara lain:
- Kesulitan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup keras dan lama untuk melakukan hubungan seksual.
- Frekuensi ereksi di pagi hari (morning glory) berkurang.
- Merasa frustrasi atau cemas karena ketidakmampuan untuk mempertahankan ereksi yang cukup keras atau lama saat melakukan hubungan seksual.
Jika mengalami gejala-gejala di atas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan dan diagnosis yang tepat. Disfungsi ereksi dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, dan masalah psikologis seperti kecemasan atau depresi. Oleh karena itu, diagnosis yang tepat sangat penting agar dapat menentukan pengobatan yang tepat dan mencegah komplikasi yang lebih serius.
Anda juga dapat mengunjungi Siloam Hospitals terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut dari dokter secara tepat. Atau gunakan fitur Cari Dokter untuk menemukan jadwal dokter, booking, dan buat janji dengan dokter terkait.