Filariasis (Kaki Gajah) – Pengertian Filariasis, atau yang lebih dikenal dengan kaki gajah, adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh cacing filaria. Cacing dengan bentuk seperti benang ini hidup pada sistem limfatik (kelenjar getah bening) manusia. Itulah mengapa penyakit ini juga disebut dengan lymphatic filariasis. Di dalam sistem limfatik, cacing akan memengaruhi sistem imun tubuh dan menyebabkan infeksi.
Penyakit ini membuat beberapa bagian tubuh Anda membengkak, terutama pada kaki, lengan, dan alat kelamin luar. Namun, tak menutup kemungkinan payudara juga akan membengkak. Filariasis termasuk penyakit kronis yang bisa memberikan efek jangka panjang. Anda akan mengalami nyeri dan pembengkakan tubuh dalam waktu yang lama hingga kehilangan kemampuan seksual.
Seberapa umumkah penyakit filariasis?
Filariasis atau kaki gajah adalah kondisi yang cukup umum terjadi pada negara-negara tropis dan subtropis, seperti Afrika, Pasifik Barat, dan Asia. Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) memperkirakan 886 juta orang di 52 negara terancam terinfeksi penyakit ini.
Bahkan di tahun 2000, lebih dari 120 juta orang terinfeksi, dan 40 juta orang di antaranya cacat. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan fakta bahwa dari tahun 2002 hingga 2014 kasus filariasis kronis terus meningkat di Indonesia. Kasus kecacatan tertinggi akibat filariasis terjadi di provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kondisi ini dapat terjadi pada pasien dengan usia berapa pun dan dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Tanda-tanda dan gejala filariasis
Filariasis memiliki gejala dan tanda akut serta kronis. Biasanya gejala filariasis atau kaki gajah akut ditandai dengan:
1. Demam
Demam biasanya terjadi selama 3 sampai 5 hari. Demam juga biasanya akan muncul secara berulang. Ketika Anda mengistirahatkan tubuh, demam akan hilang. Namun, ketika melakukan berbagai kegiatan berat, demam akan kembali muncul.
2. Kedinginan
Selain demam, Anda biasanya akan merasa kedinginan atau meriang. Kondisi ini biasanya kambuhan dan diikuti dengan demam.
3. Sakit kepala
Filariasis kronis juga ditandai dengan sakit kepala. Rasa sakit ini umumnya cukup sering muncul berbarengan dengan demam.
4. Pembengkakan kelenjar getah bening
Pembengkakan ini biasanya muncul di daerah lipatan paha dan ketiak. Umumnya, pembengkakan ini akan terlihat kemerahan, terasa panas, dan nyeri.
5. Radang saluran kelenjar getah bening
Biasanya kondisi ini ditandai dengan rasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal ke arah ujung kaki atau lengan. Jika Anda merasakan ciri-ciri penyakit kaki gajah yang satu ini, jangan disepelekan dan segera periksakan ke dokter.
6. Abses filarial
Abses filarial adalah kondisi saat kelenjar getah bening yang membengkak pecah dan mengeluarkan darah serta nanah. Kondisi ini menandakan bahwa infeksi mulai menyebar.
7. Pembengkakan dini
Pada filariasis kronis, tungkai, lengan, buah dada, dan skrotum akan terlihat kemerahan dan sedikit membengkak. Selain itu, Anda juga akan merasakan sensasi panas di beberapa bagian ini. Kondisi ini menjadi tanda yang cukup jelas bahwa Anda terinfeksi kaki gajah. Sementara itu, untuk gejala filariasis atau kaki gajah kronis, Anda mengalami pembengkakan yang permanen dengan ukuran cukup besar pada:
- Kaki
- Kelamin
- Payudara
- Lengan
Bagian tubuh yang terinfeksi akan membengkak, terasa nyeri, dan kehilangan fungsi secara bertahap akibat infeksi pada sistem limfatik (limfedema). Selain itu, kulit tubuh Anda juga biasanya akan terpengaruh dan ditunjukkan dengan berbagai gejala seperti:
- Kering
- Tebal
- Luka
- Berwarna lebih gelap dari biasanya
- Berbintik-bintik
Pada pria, infeksi ini dapat menyebabkan pembengkakan dan hidrokel pada skrotum. Dikarenakan filariasis memengaruhi sistem kekebalan tubuh, pengidapnya juga berisiko tinggi terkena infeksi lainnya. Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter.
Kapan saya harus periksa ke dokter?
Penyakit ini cukup sulit terdeteksi pada awal kemunculannya. Pasalnya, gejala yang dirasakan biasanya cukup samar dan mirip dengan masalah kesehatan lainnya, seperti demam, kedinginan, sakit kepala, hingga lesi kulit. Biasanya, gejala jelasnya baru akan muncul dan ditunjukkan saat cacing dewasa mati dan sistem getah bening rusak. Umumnya, kondisi ini sudah masuk tahap kronis.
Oleh karena itu, penting untuk Anda menyadari tanda-tanda atau gejala-gejala tak biasa pada tubuh apalagi jika sudah terjadi terus-menerus. Konsultasikanlah dengan dokter saat Anda merasa tubuh sedang memberikan sinyal-sinyal tertentu. Dengan begitu, dokter akan membantu mendiagnosis masalah kesehatan yang dialami.
Penyebab filariasis
Filariasis atau kaki gajah disebabkan oleh cacing berukuran mikroskopik dan dapat ditularkan dari satu orang ke orang lainnya melalui gigitan nyamuk. Nyamuk akan terinfeksi dengan larva cacing gelang ketika mengambil makanan dari makanan atau darah manusia yang memilikinya. Kemudian, nyamuk akan menggigit orang lain sehingga membuat larva cacing masuk ke aliran darah orang tersebut. Dari aliran darah, larva akan berpindah ke sistem limfatik dan mengendap di dalamnya Ada tiga jenis cacing yang jadi penyebab penyakit kaki gajah, yaitu:
- Wuchereria bancrofti
- Brugia malayi
- Brugia timori
Di Indonesia, sekitar 70 persen kasus kaki gajah disebabkan oleh cacing berjenis Brugia malayi. Cacing ini nantinya akan masuk dan menyerang sistem limfatik tubuh. Saat sistem limfatik rusak dan tersumbat akibat cacing, berbagai organnya otomatis tidak bisa bekerja dengan maksimal. Padahal, sistem limfatik bertanggung jawab untuk membuang limbah dan racun. Akibatnya, cadangan cairan limfatik menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan pembengkakan yang cukup parah.
Faktor risiko
Kaki gajah atau filariasis bisa menyerang semua orang di segala rentang usia. Namun, beberapa hal yang membuat seseorang lebih rentan terkena penyakit yang satu ini, yaitu:
- Sering digigit nyamuk
- Tinggal di daerah tropis atau subtropis, seperti Afrika, Asia Tenggara, India, dan Amerika Selatan
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
- Tinggal di lingkungan dengan sanitasi yang buruk
Komplikasi filariasis
Tanpa perawatan medis, parasit ini bisa hidup selama bertahun-tahun dalam sistem limfatik. Akibatnya, tubuh akan mengalami berbagai kerusakan. Penyakit filariasis atau kaki gajah bisa menyebabkan berbagai komplikasi masalah seperi:
1. Cacat
Penyakit kaki gajah termasuk salah satu penyebab utama kecacatan permanen. Pasalnya, ketika bagian tubuh tertentu terserang dan mengalami pembengkakan parah Anda akan sangat sulit untuk beraktivitas seperti biasa. Hal ini membuat Anda kesulitan untuk melakukan banyak hal termasuk untuk bergerak.
2. Infeksi sekunder
Infeksi sekunder adalah infeksi lain yang mungkin muncul akibat filariasis. Hal ini terjadi akibat sistem limfatik atau getah bening mengalami kerusakan sehingga kesulitan untuk menangkal infeksi. Akibatnya, infeksi lain seperti jamur dan bakteri sangat mungkin muncul dan menyerang orang yang menderita penyakit kaki gajah.
3. Kesehatan jiwa yang terganggu
Pembengkakan yang muncul di satu atau kedua kaki bisa membuat pengidapnya merasa stres, minder, dan cemas. Apalagi filariasis membuat pengidapnya tak bisa seaktif dahulu. Bagi orang-orang yang tadinya aktif berkegiatan ke sana kemari, hal ini tentu menjadi sebuah masalah. Perasaan tak berguna dan malu akan terus menghantui. Jika dibiarkan, keterpurukan yang dirasakan bisa berujung pada depresi. Oleh karena itu, sangat penting untuk memberikan dukungan pada pengidap kaki gajah.
Diagnosis dan pengobatan
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda. Pertama-tama dokter akan menanyakan riwayat medis Anda dan berbagai gejala yang dirasakan beberapa waktu belakangan ini. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk melihat tanda-tanda penyakit kaki gajah atau filariasis pada tubuh.
- Tes darah Dokter kemudian akan melakukan diagnosis dasar terhadap kaki gajah melalui tes darah. Sampel darah yang diambil ini nantinya dilanjutkan dengan pemeriksaan mikroskopik untuk mengidentifikasi adanya cacing-cacing mikroskopik, atau microfilaria.
- Tes serologis Selain itu, dokter juga akan melakukan tes serologis. Prosedur ini dilakukan untuk melihat filariasis limfatik untuk menentukan limfedema (pembengkakan akibat tersumbatnya cairan getah bening).
- Rontgen dan USG Dokter juga kemungkinan akan meminta Anda untuk melakukan rontgen dan ultrasonografi (USG). Tujuannya, untuk melihat kondisi tubuh secara keseluruhan.
Selain itu, tes ini juga dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan masalah kesehatan lain yang memiliki gejala serupa.
Bagaimana cara mengobati filariasis?
Orang dengan infeksi aktif di tubuhnya akan diberikan beberapa perawatan untuk membunuh cacing dalam darah. Beberapa obat antiparasit yang biasanya diresepkan, yaitu:
- Diethylcarbamazine (DEC)
- Ivermectin (Mectizan)
- Albendazole (Albenza)
- Doxycycline
Walau tidak dapat membunuh semua cacing, obat-obatan ini membantu melindungi Anda dari infeksi lanjutan. Selain itu, dengan meminum obat Anda juga menghentikan penularan ke orang lain dari nyamuk yang sudah menggigit Anda. Tak hanya obat antiparasit, dokter juga mungkin akan meresepkan beberapa jenis obat untuk membantu meredakan gejala lain yang muncul, yaitu:
- Antihistamin, untuk meredakan berbagai reaksi alergi pada tubuh akibat kaki gajah
- Analgesik, untuk menghilangkan rasa sakit akibat kaki gajah
- Antibiotik, untuk mengatasi dan mencegah infeksi bakteri akibat kaki gajah
Namun, perlu digarisbawahi bahwa tidak semua orang yang terkena filariasis membutuhkan pengobatan. Pasalnya, mereka mungkin tak lagi membawa cacing dalam sistem limfatiknya meskipun gejala tetap muncul. Biasanya, dokter hanya akan meminta mereka untuk melakukan berbagai perawatan rumahan untuk mencegah keparahan kondisi. Salah satunya penggunaan stoking elastis khusus yang tentu saja dipakai atas rekomendasi dokter.
Prosedur operasi
Dalam kasus yang cukup jarang, pembedahan juga mungkin direkomendasikan. Biasanya prosedur ini dilakukan untuk menghilangkan jaringan limfatik yang rusak. Selain itu, pembedahan juga diperlukan untuk mengurangi tekanan di daerah tertentu seperti skrotum akibat tumpukan cairan.
Bahkan, dalam beberapa kasus prosedur ini dilakukan untuk menghilangkan sisa-sisa cacing dewasa yang masih berkembang di dalam tubuh. Selalu tanyakan dan konsultasikan ke dokter mengenai perawatan terbaik apa yang bisa Anda dapatkan untuk mengobati filariasis.
Pengobatan filariasis di rumah
Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mencegah perburukan penyakit kaki gajah:
- Membersihkan area yang bengkak secara lembut dengan sabun dan air setiap hari
- Mengoleskan krim anti bakteri pada area yang membengkak untuk menghentikan infeksi bakteri
- Mengangkat dan melatih area yang bengkak untuk meningkatkan aliran darah
- Menggunakan pelembap agar kulit tak semakin kering
- Menggunakan disinfektan luka untuk mencegah infeksi lainnya
- Berolahraga secara teratur untuk melancarkan sistem limfatik sesuai anjuran dokter
Pencegahan filariasis
Cara terbaik mencegah filariasis adalah menghindari gigitan nyamuk sebisa mungkin. Hal ini bisa dilakukan dengan cara:
- Menggunakan kelambu saat tidur
- Menghindari bepergian ke area di mana kaki gajah sering terjadi
- Menggunakan celana dan lengan panjang saat tidur atau berada di tempat yang dipenuhi nyamuk
- Menggunakan penangkal nyamuk, seperti krim oles, semprot, atau minyak esensial
- Menggunakan baju berwarna terang karena nyamuk lebih tertarik pada warna-warna gelap
- Mengurangi pemakaian parfum atau losion yang terlalu harum karena bisa mengundang nyamuk
- Menutup sumber genangan di rumah
- Menyimpan pot bunga atau wadah lain yang tidak digunakan secara terbalik
- Menaruh tanaman pengusir nyamuk di dalam atau sekitar rumah.