Ferrari Bakal Investasi Rp 7,9 Triliun untuk Teknologi Baru

Ferrari Bakal Investasi Rp 7,9 Triliun untuk Teknologi Baru – Ferrari produsen mobil sport mewah bakal menginvestasikan hingga sekitar 500 juta euro atau sekitar Rp 7,9 Triliun di pabrik Maranello dan Modena di Italia tengah pada 2025, bertujuan mendukung teknologi baru dan menciptakan 250 pekerjaan.

“Kami percaya pada wilayah kami dan berkomitmen untuk meningkatnya melalui proyek yang membawa manfaat nyata dari perspektif sosial dan lingkungan, serta memperkuat daya saingnya,” kata kepala Eksekutif Ferrari Benedetto Vigna seperti dikutip Reuters.

Rencana investasi bakal dipergunakan untuk fasilitas baru elektrifikasi dan sistem propulsi dengan dampak lingkungan yang rendah di Maranello markas bersejarah Ferrari.

Ferrari sebelumnya mengatakan, pihaknya telah mengamankan dana publik hingga 106 juta euro untuk mendukung total investasi.

Dana tersebut seperti dirilis Antara, merupakan bagian dari nota kesepahaman (MoU0 yang ditandatangani Ferrari dengan Kementerian Ekonomi Italia, lembaga investasi invitalia dan pemerintah daerah Emilia Romagna.

Ferrari menunjukkan keseriusannya mendukung teknologi baru yang ramah lingkungan dengan menginvestasikan dana hingga 500 juta euro (Rp7,9 triliun) di pabrik Maranello dan Modena Italia tengah pada tahun 2025 seperti dilaporkan Reuters Rabu, (23/03/2022).

Rencana itu, akan menciptakan 250 pekerjaan sekaligus menciptakan fasilitas baru untuk elektrifikasi dengan sistem propulsi baru dengan dampak lingkungan yang rendah di wilayah markas bersejarah Ferrari Maranello berada. Sebelumnya, produsen mobil sport mewah itu mengatakan telah mengamankan dana publik hingga 106 juta euro untuk mendukung total investasi.

Sementara sepanjang 2022, Ferrari memperkirakan laba yang disesuaikan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) sebesar 1,65-1,70 miliar euro. Perkiraan ini, naik dibandingkan dengan capaian EBITDA 1,53 miliar euro atau US$ 1,73 miliar pada tahun 2021.

Namun untuk 2022, Ferrari memperkirakan margin EBITDA yang disesuaikan turun antara 34,5%-35,5% dibanding margin EBITDA yang disesuaikan tahun 2021 mencapai 35,9%.

Ferrari produsen mobil sport mewah bakal menginvestasikan hingga sekitar 500 juta euro atau sekitar Rp 7,9 Triliun di pabrik Maranello dan Modena di Italia tengah pada 2025, bertujuan mendukung teknologi baru dan menciptakan 250 pekerjaan.

“Kami percaya pada wilayah kami dan berkomitmen untuk meningkatnya melalui proyek yang membawa manfaat nyata dari perspektif sosial dan lingkungan, serta memperkuat daya saingnya,” kata kepala Eksekutif Ferrari Benedetto Vigna seperti dikutip Reuters.

Rencana investasi bakal dipergunakan untuk fasilitas baru elektrifikasi dan sistem propulsi dengan dampak lingkungan yang rendah di Maranello markas bersejarah Ferrari.

Ferrari sebelumnya mengatakan, pihaknya telah mengamankan dana publik hingga 106 juta euro untuk mendukung total investasi.

Dana tersebut seperti dirilis Antara, merupakan bagian dari nota kesepahaman (MoU0 yang ditandatangani Ferrari dengan Kementerian Ekonomi Italia, lembaga investasi invitalia dan pemerintah daerah Emilia Romagna.

Ferrari menunjukkan keseriusannya mendukung teknologi baru yang ramah lingkungan dengan menginvestasikan dana hingga 500 juta euro (Rp7,9 triliun) di pabrik Maranello dan Modena Italia tengah pada tahun 2025 seperti dilaporkan Reuters Rabu, (23/03/2022).

Rencana itu, akan menciptakan 250 pekerjaan sekaligus menciptakan fasilitas baru untuk elektrifikasi dengan sistem propulsi baru dengan dampak lingkungan yang rendah di wilayah markas bersejarah Ferrari Maranello berada. Sebelumnya, produsen mobil sport mewah itu mengatakan telah mengamankan dana publik hingga 106 juta euro untuk mendukung total investasi.

Sementara sepanjang 2022, Ferrari memperkirakan laba yang disesuaikan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) sebesar 1,65-1,70 miliar euro. Perkiraan ini, naik dibandingkan dengan capaian EBITDA 1,53 miliar euro atau US$ 1,73 miliar pada tahun 2021.

Namun untuk 2022, Ferrari memperkirakan margin EBITDA yang disesuaikan turun antara 34,5%-35,5% dibanding margin EBITDA yang disesuaikan tahun 2021 mencapai 35,9%.

Ferrari produsen mobil sport mewah bakal menginvestasikan hingga sekitar 500 juta euro atau sekitar Rp 7,9 Triliun di pabrik Maranello dan Modena di Italia tengah pada 2025, bertujuan mendukung teknologi baru dan menciptakan 250 pekerjaan.

“Kami percaya pada wilayah kami dan berkomitmen untuk meningkatnya melalui proyek yang membawa manfaat nyata dari perspektif sosial dan lingkungan, serta memperkuat daya saingnya,” kata kepala Eksekutif Ferrari Benedetto Vigna seperti dikutip Reuters.

Rencana investasi bakal dipergunakan untuk fasilitas baru elektrifikasi dan sistem propulsi dengan dampak lingkungan yang rendah di Maranello markas bersejarah Ferrari.

Ferrari sebelumnya mengatakan, pihaknya telah mengamankan dana publik hingga 106 juta euro untuk mendukung total investasi.

Dana tersebut seperti dirilis Antara, merupakan bagian dari nota kesepahaman (MoU0 yang ditandatangani Ferrari dengan Kementerian Ekonomi Italia, lembaga investasi invitalia dan pemerintah daerah Emilia Romagna.

Ferrari menunjukkan keseriusannya mendukung teknologi baru yang ramah lingkungan dengan menginvestasikan dana hingga 500 juta euro (Rp7,9 triliun) di pabrik Maranello dan Modena Italia tengah pada tahun 2025 seperti dilaporkan Reuters Rabu, (23/03/2022).

Rencana itu, akan menciptakan 250 pekerjaan sekaligus menciptakan fasilitas baru untuk elektrifikasi dengan sistem propulsi baru dengan dampak lingkungan yang rendah di wilayah markas bersejarah Ferrari Maranello berada. Sebelumnya, produsen mobil sport mewah itu mengatakan telah mengamankan dana publik hingga 106 juta euro untuk mendukung total investasi.

Sementara sepanjang 2022, Ferrari memperkirakan laba yang disesuaikan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) sebesar 1,65-1,70 miliar euro. Perkiraan ini, naik dibandingkan dengan capaian EBITDA 1,53 miliar euro atau US$ 1,73 miliar pada tahun 2021.

Namun untuk 2022, Ferrari memperkirakan margin EBITDA yang disesuaikan turun antara 34,5%-35,5% dibanding margin EBITDA yang disesuaikan tahun 2021 mencapai 35,9%.

Scroll to Top