Lebih jelas, berikut paparan hasil penelitian mengenai kandungan nutrisi dari organic milk:
- Mengandung 56% lebih banyak asam lemak omega 3
- Mengandung 69% lebih banyak asam alfa-linoleat
- Memiliki perbandingan asam lemak omega 3 dan omega 6 yang seimbang
Asam omega 3 dan alfa-linoleat merupakan nutrisi yang dibutuhkan oleh sel dalam tubuh.
Terutama sel-sel yang bertanggung jawab pada perkembangan otak anak.
Selain itu, senyawa ini juga membantu produksi hormon yang mengatur pembekuan darah, kontraksi dan relaksasi dinding arteri, serta mencegah terjadinya peradangan.
Semua peran tersebut dapat menurunkan risiko seseorang terkena penyakit jantung, lupus, stroke, eksim, dan rheumatoid arthritis (rematik).
4. Membantu Penyerapan Zat Gizi di Dalam Tubuh Anak
Tingginya kandungan zat besi serta prebiotik galacto-oligosaccharide (GOS) dan fructo-oligosaccharide (FOS) di dalam susu formula organik anak akan mencegahnya mengalami gangguan pertumbuhan.
Zat besi membantu pembentukan sel darah merah dan penyaluran oksigen di tubuh anak, sehingga meningkatkan kemampuan motorik anak.
Sementara FOS dan GOS meningkatkan daya tahan saluran pencernaan yang membuat penyerapan nutrisinya lebih optimal.
5. Mendukung Pertumbuhan Tulang dan Gigi
Nutrisi lainnya yang tinggi dalam susu formula organik untuk bayi adalah kalsium, vitamin D, dan vitamin K.
Jika kebutuhan kalsiumnya terpenuhi, anak memiliki tulang yang kuat hingga dewasa, sehingga membuatnya tumbuh tinggi.
Vitamin D membantu penyerapan kalsium, yang juga sangat baik untuk kekuatan gigi.
Vitamin K berguna memproduksi darah dan menghambat pendarahan berlebihan, sehingga mencegahnya mengalami memar jika mengalami cedera ringan.
Tiga kandungan dalam susu formula organik ini juga membuat perkembangan badan Si Kecil sesuai dengan tahap pertumbuhannya.
6. Bebas Antibiotik dan Hormon Tambahan
Susu formula organik umumnya bebas dari antibiotik dan hormon yang berlebihan.
Sementara, susu biasa umumnya diambil dari sapi yang diberi suntikan antibiotik.
Pemberian antibiotik ini sebenarnya bertujuan untuk mencegah mastitis, yaitu infeksi pada jaringan kelenjar susu.
Sementara itu, penyuntikan hormon dilakukan agar produksi susu dari sapi jadi lebih banyak.
Pada susu formula organik, sapi tidak diberi antibiotik atau hormon tambahan.
Produsen sangat selektif mengamati kondisi hewan ternaknya ini.
Jika sapi atau kambing diketahui membutuhkan antibiotik, maka hewan tersebut akan ditarik dan tidak digunakan untuk menghasilkan susu.