Erick Thohor Bertemu Bill Gates, Bahas Teknologi Produksi Vaksin

Erick Thohor Bertemu Bill Gates, Bahas Teknologi Produksi Vaksin – Menteri BUMN Erick Thohir bertemu dengan raja bisnis America Serikat Bill Gates. Hal itu diketahui dari sebuah foto yang diunggah Erick pada rabu (3/11/2021) di akun Instragramnya.

Dalam pertemuaan itu, menurut Erick, Gates Foundation menyampaikan minta untuk bekerja sama dengan Bio Farma dalam alih teknologi pengembangan vaksin mRNA.

1. Pengakuan atas kapasitas Bio Farma

Erick juga mengatakan pembicaraan kerja sama dengan pendiri Microsoft tersebut merupakan pengakuan atas kapasitas Bio Farma yang berperan besar dalam proses produksi dan distribusi vaksin COVID-19 sehingga program vaksinasi nasional berjalan lancar.

“Saya yakin kita akan mampu mendorong produk bioteknologi tanah air semakin berkembang, sehingga kemandirian kesehatan Indonesia segera terwujud,” kata Ketua Pelaksana Komite Penangan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) tersebut.

2. Perlu teknologi tinggi jika mau jadi pusat produksi vaksin dunia

Sebelumnya, Erick mengatakan peningkatan teknologi dalam pembuatan vaksin khususnya COVID-19 sangat penting, jika Indonesia ingin menjadi hub atau pusat dari produksi vaksin dunia.

Menurut Erick Thohir, Bio Farma sudah memiliki dan menguasai teknologi untuk produksi vaksin dengan metode inactivated virus, dan kemudian teknologi protein rekombinan. Erick Thohir juga menambahkan hal tersebut telah mendapatkan dukungan dana dari pemerintah untuk meningkatkan teknologi seperti metode mRNA dan viral vector.

3. Indonesia targetkan produksi vaksin Merah Putih dan pesanan negara lain

Selain itu, dirinya juga menginginkan Indonesia bisa memproduksi vaksin COVID-19 sendiri melalui Program Vaksin Merah Putih atau membuka kerja sama dengan produsen vaksin lainnya.

Erick menargetkan vaksin Merah Putih mulai diproduksi pada bulan April-Mei 2022 oleh PT Bio Farma (Persero). Menurutnya, sudah saatnya Indonesia mengurangi ketergantungan impor vaksin untuk COVID-19. Erick pun mengatakan kapasitas produksi Bio Farma untuk vaksin Merah Putih sebanyak 500 juta dosis.

Menteri BUMN Erick Thohir sempat berbincang dengan mantan bos Microsoft, Bill Gates di sela-sela Conference of the Parties 26 (COP26) di Glasgow, Skotlandia. Perbincangan keduanya membahas tentang investasi miliarder itu untuk pengembangan vaksin di Indonesia.

Pertemuan ini juga dihadiri Bersama dengan Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Bill Gates diketahui berminat menanamkan investasi di Biofarma.

Bill Gates berencana menanamkan investasi di Biofarma yang dikhususkan untuk pengembangan dan produksi vaksin mRNA. Jika hal itu terealisasi, maka secara langsung akan mendorong produk bioteknologi tanah air semakin berkembang dan kemandirian kesehatan Indonesia segera terwujud.

“Pertemuan khusus dengan Bill Gates untuk membahas minatnya berinvestasi di Biofarma dalam alih teknologi dalam pengembangan vaksin mRNA. Biofarma terbuka akan hal itu. Ini merupakan pengakuan atas kapasitas Biofarma yang berperan besar dalam proses produksi dan distribusi vaksin COVID-19 sehingga program vaksinasi nasional berjalan lancar dan mendapat apresiasi dunia internasional,” jelas Erick Thohir di Glasgow, dikutip Rabu (3/11/2021).

Langkah ini memberi angin segar bagi upaya Indonesia untuk melakukan pengembangan vaksin di dalam negeri yang masih terus dipercepat. Artinya, rencana Biofarma sebagai Holding Farmasi BUMN untuk memproduksi vaksin COVID-19 mRNA pun kian mendekati kenyataan.

Peluang Ada Vaksin Baru

Teknologi vaksinologi yang semakin berkembang membuka peluang terciptanya jenis vaksin baru, vaksin nucleic acid, atau vaksin mRNA yang akan menjadi solusi mengatasi pandemi karena kemudahan produksi dalam jumlah besar dan berbagai kelebihan lain yang tidak dimiliki vaksin tradisional.

“Banyak pihak, termasuk Bill Gates mengapresiasi upaya Indonesia dalam menekan penyebaran pandemi COVID-19 dengan cepat, serta meratanya program vaksinasi nasional sehingga indikator-indikator pandemi di Indonesia menurun drastis,” kata Menteri Erick.

“Hal itulah yang membuat banyak pihak dan negara lain terus memberikan dukungan agar Indonesia juga menjadi negara terdepan dalam pengembangan vaksin,” tambah Erick Thohir.

Menteri BUMN Erick Thohir bertemu dengan pengusaha Amerika Serikat, Bill Gates, di sela kegiatan KTT COP26 di Glasgow, Skotlandia. Pertemuan tersebut juga dihadiri Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Menurut Erick, dalam pertemuan tersebut selain berdiskusi mengenai isu perubahan iklim, dibahas juga minat Gates Foundation untuk bekerja sama dengan Biofarma dalam alih teknologi pengembangan vaksin mRNA.
“Ini merupakan pengakuan atas kapasitas Bio Farma yang berperan besar dalam proses produksi dan distribusi vaksin COVID-19 sehingga program vaksinasi nasional berjalan lancar,” tulis Erick dalam akun instagramnya yang dikutip Rabu (3/11).

Erick mengaku optimistis Indonesia mampu mendorong produk bioteknologi di Tanah Air semakin berkembang. “Sehingga kemandirian kesehatan Indonesia segera terwujud,” katanya.

Saat ini vaksin COVID-19 menjadi senjata dunia dalam menangani pandemi corona. Percepatan vaksinasi akan sangat ditunjang oleh banyaknya negara yang dapat memproduksi vaksin mereka sendiri.
Dalam upaya tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mulai merencanakan pembentukan hub (pusat) vaksin di berbagai kawasan dunia, termasuk Asia. Indonesia pun mengajukan diri dalam rencana ini agar dapat menjadi hub vaksin COVID-19 Asia.

Dalam penjajakan ini, Indonesia bersaing dengan Korea Selatan (Korsel) dan India. Kedua negara tersebut sama-sama tertarik untuk menjadi hub vaksin di Asia.

Scroll to Top