Destinasi Indahnya Pulau Samosir Di Tengah Danau Toba – Pulau Samosir adalah sebuah pulau vulkanik yang berada di tengah-tengah Danau Toba, Sumatera Utara. Perlu anda ketahui bahwa pulau yang satu ini memang menawarkan banyak sekali destinasi wisata menarik,
Dengan pemandangan yang tidak perlu di tanyakan lagi keindahannya, Karena memang sudah terkenal dengan keindahan yang di tawarkan pulau Samosir ini.
Destinasi Indahnya Pulau Samosir Di Tengah Danau Toba
Di tempat ini kamu juga dapat menemukan beberapa spot-spot bersejarah dan juga unik. Nah ingin tau tempat mana saja yang menjadi tempat wisata saat di pulau samosir yang ada di tengah Danau Toba. Club388
Danau unik
Seperti diketahui bersama, Pulau Samosir ini berada di tengah-tengah Danau Toba, namun tahukah Anda bahwa ada 2 danau lain yang berada tepat di tengah Pulau Samosir tersebut. Nama danau tersebut adalah danau Sidihoni dan juga Danau Aek Natonang. Danau Aek Natonang berada di hutan wisata yang mempunyai luas sekitar 105 Ha, dan berlokasi di desa Tanjungan, Kecamatan Simanindo. Sedangkan danau Sidihoni sendiri berada di kecamatan Ronggurnihuta, danau ini terletak tepat di tengah-tengah Pulau Samosir, dan mendapat julukan, « danau di atas danau ».
Kampung Siallagan
Adalah kampung Siallagan, yang terletak di desa Ambarita, Pulau Samosir. Perkampungan yang satu ini berada dekat dengan Danau Toba, dan bentuk perkampungan ini mirip seperti sebuah benteng. Ketika mengunjungi kampung ini, Anda akan melihat batu-batu berukuran besar yang disusun secara rapi mengelilingi kampung. Dahulu batu-batu tersebut adalah tembok yang sengaja ditumpuk dan dilengkapi dengan bambu. Fungsinya untuk menjaga kampung dari gangguan binatang buas dan serangan dari suku lainnya.
Pada awalnya kampung ini dibuat oleh seorang raja yang bernama Raja Siallagan, yang kemudian diwariskan turun-temurun hingga sekarang. Ada yang unik dari kampung yang satu ini, yaitu adanya Batu Parsidangan. Seperti namanya, batu tersebut berfungsi untuk mengadili para penjahat atau yang melanggar hukum adat. Praktek adat ini mirip seperti praktek kanibalisme, namun sejak kedatangan seorang pendeta asal Jerman yang bernama Dr. Inger Ludwig Nommensen, di pertengahan abad ke-19. Maka praktek ini perlahan menghilang, bahkan raja Siallagan pun kemudian memeluk agama Kristen.
Desa Suhi Hui
Kampung berikutnya yang dapat Anda kunjungi ketika berkunjung ke Pulau Samosir adalah desa Suhi Hui, yang letaknya tidak jauh dari pelabuhan Tomok dan juga Kabupaten kota Samosir. Desa yang satu ini dapat diakses sekitar 20 menit jika melalui jalan darat dari arah panguran, sedangkan dari desa Tomok, membutuhkan waktu sekitar 40 menit. Yang akan Anda temukan di desa ini, selain dapat melihat rumah adat Batak adalah, adanya para pengerajin ulos tradisional. Pengerajin ulos tradisional ini kini kian langka, namun di desa Suhi Hui ini, sebagian besar wanitanya masih mengerjakan kain tradisional tersebut.
Karena proses pengerjaannya yang tergolong rumit dan membutuhkan waktu, maka harga kain ulos yang di tempat ini dibandrol dengan harga mulai dari Rp 250.000 hingga 5 juga rupiah.
Bukit Tarabunga, Balige
Apabila Anda ingin menikmati keindahan Pulau Samosir secara utuh, Anda dapat mengunjungi Bukit Tarabunga, di Balige. Disini Anda dapat melihat pemandangan, berupa barisan bukit yang berada di pinggir danau. Pemandangan yang paling menarik adalah ketika matahari terbit dan matahari terbenam. Anda akan melihat gradasi warna jingga yang berada di garis horizontal, nan indah. Ditambah efek danau yang membiru, tentunya membuat pemandangan di tempat ini sangat memukau mata.
Aek Sipitu Dai, Samosir
Tempat wisata yang berlokasi di kecamatan Sianjur Mula-Mula ini, adalah sebuah tempat wisata sumber air. Maksudnya di tempat ini, Anda akan melihat sebuah sumber air, yang keluar dari 7 saluran yang berbeda, dan masing-masing memiliki rasa yang berbeda-beda. Air yang keluar dari mata air ini, diyakini oleh masyarakat Batak, dapat mengatasi berbagai macam penyakit.
Air Terjun Batu Sawan
Mendengar kata air terjun, tentu Anda berpikir bahwa air terjun yang ada di tempat ini jatuh dari ketinggian, namun tidak dengan air terjun Batu Sawan. Air terjun yang tercipta di tempat ini memang tidak terlalu tinggi, namun ada beberapa hal unik yang akan Anda peroleh dari air terjun yang satu ini. Air terjun yang berada di desa Sarihamit, memperoleh nama berdasarkan air terjun tersebut bermuara di sebuah batu besar, yang bentuknya seperti cawan. Lokasi yang satu ini, dianggap keramat oleh masyarakat sekitar, karena tempat ini dipercaya sebagai tempat mandi raja Namartua Pusuk Buhit atau raja Uti, dan hingga kini ada banyak aktifitas ritual yang masih diselanggarakan di tempat ini. Hal unik lainnya dari air terjun ini, adalah rasanya yang cukup unik, campuran dari rasa asam dan segarnya mata air murni.