Danau Gunung Berapi Terindah Di Dunia Ada Di Indonesia – Danau gunung berapi terindah di dunia ini merupakan suatu keajaiban fenomena alam. Ada banyak sudut dari suatu gunung berapi yang khas yang memiliki keindahannya masing-masing.
Salah satunya, selain kawahnya, juga ada danau gunung berapi atau yang juga di sebut sebagai danau vulkanik yang dapat terbentuk dalam beberapa tahapan proses.
Danau Gunung Berapi Terindah Di Dunia Ada Di Indonesia
Danau vulkanik tersebut ada yang memang sudah terbentuk secara alami berisi air, namun ada juga danau vulkanik yang terbentuk sebagai akibat karena letusan gunung api, dengan proses yang diawali dengan meleleh atau lepasnya magma yang lalu mengakibatkan kosongnya ruang magma yang kemudian mengalami keruntuhan yang lalu membentuk cekungan lekukan besar yang biasanya disebut sebagai kaldera, yang akhirnya lalu terisi air dan menjadi danau vulkanik.
Danau Laach, Jerman
Laach Lake, ataupun yang juga dikenal dengan nama Laacher See, adalah merupakan suatu danau kaldera dengan diameter 9 km. Danau tersebut letaknya ada di Rhineland Palatinate, Jerman, yakni dekat dengan kota Koblenz, dengan jarak sekitar 24 km, atau berjarak 37 km dari kota Bonn, dan hanya berjarak 8 km dari kota Andernach, sedangkan kalau dari kota Mayen jaraknya adalah 11 km, yakni hanya 8 km saja jaraknya dari Sungai Rhine. Laach lake ini terbentuk akibat letusan Laacher See yang terjadi di sekitar 12.900 tahun lampau. Pada waktu itu terdapat sekitar 6 km3 cairan lava magma yang berhamburan dan meleleh lalu mengakibatkan sekitar 16 km3 material padat yang turut terlempar berhamburan keluar. Letusan Laacher See tersebut bahkan berdampak pada iklim pendinginan global, juga berbagai material padat yang terlempar akibat letusan tersebut tersebar dan bisa ditemukan di seluruh penjuru Eropa.
Danau Taupo, Selandia Baru
Danau tersebut letaknya ada di Selandia Baru dan menjadi danau yang terbesar se Selandia Baru, karena memiliki luasnya sekitar 616 km2 dan juga diyakini telah terbentuk sejak sekitar 26.500 tahun lampau. Letusan hebat yang terjadi di Gunung Santa Helena adalah penyebab terbentuknya satu kaldera yang besar, yang kemudian sesudah runtuh lantas cekungannya membentuk danau Taupo tersebut. Menurut suatu catatan sejarah Cina dan juga Roma, pada saat letusannya itu terjadi, maka langit lalu berubah menjadi merah. Kini gunung berapi tersebut dikategorikan sebagai gunung yang tidak aktif, namun bisa jadi dalam beberapa ratus tahun ke depan akan dapat aktif kembali.
Kaldera Coatepeque, El Savador
Kaldera gunung berapi di El Salvador ini terbentuk sesudah peristiwa beberapa kali letusan besar yang terjadi di sekitar antara 72.000 tahun lampau hingga 54.000 tahun lampau. Kemudian sebagai akibat kedua letusan gunung yang besar tersebut, maka terbentuklah cinder cone dan juga kubah vulkanik, juga kawasan aliran lava yang ada di sepanjang tepi barat kaldera. Di bagian sisi timur dari kaldera, terdapat kawah yang bernama danau Coatepeque. Danau tersebut memiliki luas hingga 26 kilometer persegi dan juga lalu menjadi salah satu danau yang terbesar di El Salvador. Pada kawasan tersebut terdapat sumber air panas di area sepanjang perbatasannya. Pada danau tersebut juga terdapat suatu pulau yang disebut sebagai pulau Teopan, yang adalah juga situs penting bagi bangsa Maya.
Danau Towada, Jepang
Di Jepang terdapat danau Towada yang adalah danau kawah yang terbesar di Jepang. Danau Towada ini lokasinya ada di suatu gunung berapi dengan kaldera yang aktif. Letusan besarnya yang terakhir terjadi di sekitar 13.000 tahun lampau. Danau itu sebenarnya letaknya ada di kaldera ganda, sebagai akibat suatu letusan kecil yang disebabkan oleh kaldera lain yang letaknya ada di bawah danau, yang lalu runtuh pada sekitar 5.400 tahun lampau.
Kaldera Katmai, Alaska
Gunung Katmai di Alaska merupakan suatu stratovolcano yang cukup kompleks. Lokasi tepatnya ada di semenanjung Alaska, di Alaska Selatan. Pada bagian tengah di gunung ini terdapat danau kaldera dengan diameter yakni sekitar 4 km. Kaldera itu terjadi sebagai akibat suatu letusan Novarupta di tahun 1912.
Danau Toba, Indonesia
Selanjutnya ada danau Toba yang ialah suatu danau kaldera yang terbesar yang ada di Pulau Sumatera. Danau Toba dengan panjang lebih dari 100 km dan dengan lebar 30 km, maka danau Toba menjadi danau yang terbesar di Indonesia dan juga sebagai danau vulkanik yang terbesar di dunia. Danau Toba itu sudah terbentuk sejak sekitar 70.000 tahun lampau, yakni ketika suatu gunung berapi yang sangat besar meletus pada kawasan tersebut. Ledakan gunung berapi tersebut adalah yang terbesar yang terjadi dalam rentang kurun waktu setidaknya sekitar 25 juta tahun. Sebagai akibat letusan tersebut maka memicu kejadian musim dingin secara global, yang bahkan hingga menyebabkan ada korban yang meninggal. Dampak letusannya bahkan menimbulkan hambatan populasi di Afrika Timur, dan Afrika Tengah, juga India, dan beberapa kawasan lainnya Club388.
Danau Crater, Amerika Serikat
Danau Crater ini adalah danau kaldera indah yang lokasinya ada di Oregon, Amerika Serikat. Danau ini airnya berwarna biru jernih. Letaknya ada di Crater Lake National Park dan merupakan sebagai salah satu sumber air alami yang paling murni di Amerika. Terbentuknya Crater ini adalah sekitar 7.700 tahun yang lalu, yakni ketika Gunung Mazama meletus dan lalu menimbulkan kaldera di bagian bawahnya. Menurut mitos suku asli di Amerika, yakni suku Klamath, hal itu terjadi sebagai akibat pertempuran besar antara dewa langit, Skell dengan Llao, yakni dewa dunia bawah. Gunung Mazama tersebut hancur sebagai akibat pertempuran tersebut hingga lalu terbentuklah danau Crater. Suku Klamath menganggap danau tersebut sebagai kawasan suci bagi mereka.
Danau Nyos, Kamerun
Danau Nyos ini memiliki panjang kawah berukuran 2 km. Letaknya ada di bagian Utara Barat Kamerun. Danau tersebut memiliki dapur magma di bagian bawahnya, yang secara terus-menerus akan mengeluarkan karbon dioksida atau CO2, yang lalu mengubah air menjadi suatu asam karbonat. Selama ribuan tahun, CO2 tersebut merembes ke dalam danau yang dapat menimbulkan kerusakan. Di tanggal 2 Agustus 1986, bahkan suatu retakannya telah menyebabkan danau ini melepaskan sekitar 1,6 juta ton CO2 yang lalu naik ke udara hingga sejauh 100 km per jam ke arah atas. Kondisi tersebut lantas menyebabkan lebih dari 1.700 orang dan juga 3.500 ternak yang berada pada radius 25 km dari danau tersebut menjadi kekurangan oksigen atau O2.