Dampak Hormon Tidak Seimbang Pada Tubuh Wanita – Hormon adalah kelompok biokimia di dalam tubuh yang berperan penting dalam setiap fungsi tubuh.
Hormon berfungsi untuk memastikan semua fungsi tubuh berjalan dengan normal.
Tapi, gaya hidup dan pola makan yang buruk bisa mengganggu keseimbangan hormon, yang pada akhirnya dapat mengganggu kesehatan Anda secara keseluruhan.
Dampak Hormon Tidak Seimbang Pada Tubuh Wanita
Apa saja dampak akan anda rasakan jika kadar hormon tidak seimbang?
1. Kelelahan yang Kronis
Moms pasti merasa lelah setiap kali habis beraktivitas. Tetapi, kelelahan yang normal akan pulih dengan istirahat yang cukup, hidrasi yang baik, dan diet sehat.
Nah, kelelahan yang berlangsung terus-menerus dan tak membaik dengan istirahat, perlu dicurigai ada unsur ketidakseimbangan hormon sebagai pemicunya.
Terjawab sudah kenapa pada sebagian besar orang begitu sulit menurunkan berat badan. Ya, penyebabnya adalah kadar hormon yang tak seimbang.
Saat suasana hati sedang tak menentu yang seringkali disebabkan oleh perubahan kadar hormon menjelang haid, kadar estrogen dalam tubuh Moms akan berkurang, sehingga Moms memiliki kecenderungan untuk makan lebih banyak.
Menurut Jeff Egler, MD dari American Board of Family Medicine seperti dilansir dari www.parsleyhealth.com, kadar estrogen juga dapat mempengaruhi tingkat hormon leptin, yaitu hormon yang berperan dalam membantu mengatur asupan makanan.
Tak heran jika Moms akan merasa sangat mudah lapar.
3. Insomnia
Ada banyak hal yang menyebabkan Moms mengalami insomnia. Tetapi jika terjadi terus-menerus, mungkin insomnia ini disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon.
Progesteron, hormon yang dilepaskan oleh ovarium, seharusnya bisa menimbulkan kantuk. Tapi ketika kadar hormon ini lebih rendah dari biasanya, Moms akan mengalami kesulitan tidur.
Pada wanita menjelang menopause, tingginya kadar estrogen juga dapat memicu hot flashes dan berkeringat di malam hari. Gangguan ini bisa menyebabkan tidur terganggu.
Nah, melatonin adalah hormon yang dilepaskan oleh kelenjar pineal di otak, yang selama ini dikenal sebagai bahan kimia yang memicu rasa kantuk.
Kerja hormon melatonin ini terkait erat dan dipengaruhi oleh hormon-hormon lainnya, termasuk hormon progesteron. Jadi, ketika terjadi ketidakseimbangan pada satu hormon di tubuh Moms, melatonin terkena dampaknya.
4. Siklus Haid Tidak Teratur
Siklus haid yang normal berlangsung antara 21 sampai 35 hari. Jika Moms tidak memiliki siklus yang sama setiap bulan, atau justru terlambat hingga hitungan bulan padahal belum memasuki masa menopause, bisa jadi ini disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon.
Penyebabnya bisa saja karena kadar hormon estrogen atau progesteron yang terlalu berlebihan atau justru terlalu sedikit.
5. Vagina kering
Permukaan vagina yang normal adalah lembap, terutama saat masa subur. Tetapi jika sobat tiba-tiba menyadari bahwa vagina sering kering, hubungan seks mulai terasa menyakitkan, bisa jadi anda mengalami ketidakseimbangan pada kadar hormon estrogen.
Hormon ini diketahui membantu jaringan vagina tetap lembap. Jika kadar hormon estrogen rendah, efeknya adalah dapat mengurangi cairan pada vagina. Dan ini berdampak pula pada menurunnya gairah seksual Moms.
6. Jerawat kronis
Wajah jerawatan menjelang haid sangatlah normal. Pasalnya, saat itu memang ada perubahan hormon dalam tubuh. Namun, bila Anda menderita jerawat kronis yang tak kunjung hilang, bisa jadi ini ciri-ciri gangguan hormon.
Kelebihan kadar androgen (hormon yang dimiliki pria dan wanita) dapat menyebabkan kelenjar minyak bekerja terlalu keras.
Androgen juga memengaruhi sel-sel kulit di dalam dan sekitar folikel rambut Anda. Kedua hal ini dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.
7. Menurunnya gairah seks
Hormon testosteron dapat memengaruhi gairah seks Anda. Ini terjadi pada pria maupun wanita, karena wanita juga memproduksi testosteron.
Selain testosteron yang rendah, level hormon prolaktin yang tinggi juga dapat menurunkan keinginan untuk aktif secara seksual. Hal ini ditemukan dalam sebuah penelitian lama terbitan jurnal Nature.
Studi tersebut melaporkan bahwa sekitar dua dari tiga pria yang memiliki kadar prolaktin tinggi dalam tubuhnya kehilangan minat pada seks dan juga mengalami disfungsi ereksi.
8. Perubahan pada payudara
Penurunan estrogen pada wanita dapat membuat jaringan payudara Anda kurang padat. Sebaliknya, kelebihan estrogen bisa mengencangkan jaringan payudara, bahkan hingga menyebabkan benjolan atau kista.
Jika Anda mengalami perubahan pada payudara, ini bisa jadi merupakan salah satu dari ciri-ciri gangguan hormon. Bicarakan segera dengan dokter jika Anda mengalami perubahan payudara seperti ini.
Kondisi ini tidak hanya terjadi pada wanita, tapi juga pria. Pasalnya, pria menghasilkan hormon testosteron sekaligus estrogen dalam jumlah sedikit.
Hormon estrogen bertanggung jawab atas karakteristik wanita seperti pembesaran payudara. Ketidakseimbangan hormon yang melibatkan peningkatan estrogen dan penurunan testosteron menyebabkan payudara pada pria lebih membesar (ginekomastia).
Itu dia beberapa dampak ketidakseimbangan hormon yang bisa bunda alami. Pastikan bunda telah menjalani gaya hidup sehat dan diet seimbang untuk menjaga kadar hormon tetap seimbang, ya.