China Ingin Bangun Taman 6G dalam 3 Tahun – China memang tengah mengembangkan dan berinvestasi dalam teknologi komunikasi generasi. Tidak heran , meskipun saat ini teknologi 5G belum tersebar secara merata, mereka sudah memustuskan untuk fokus mengembangakan 6G.
Berfokus pada bidang komunikasi 6G, jaringan baru, dan metamaterial informasi, mereka pun menargetkan pembangunan taman sains yang menampilkan jaringan dan industri masa depan di Kota Nanjing, ibu kota Provinsi Jiangsu, China timur.
Teknologi 6G sendiri dicetuskan oleh instriture no 25, sebuah organisasi riset Tiongkok yang bertanggung jawab untuk memajukan eksplorasi luar angkasa. Pasalnya, mengutip Gizchina, mereka berhasil mencapai transmisi data nirkabel real time pertama pada tingkat frekuensi terahertz.
Adapun kecepatan transmisi nirkabel yang berhasil dicapai 6G adalah 100 Gbps (Gigabit per detik). Tentunya, perkembangan baru ini begitu potensial, karena bisa menjembatani jaringan 6G di masa depan.
Nantinya teknologi ini disematkan pada taman yang akan dibangun oleh Southeast University (SEU) bersama Zona Pengembangan Jiangning. Ditargetkan, rencana ini bakal terealisasi dalam tiga tahun, dan dirilis bersama oleh pemerintah Kota Nanjing dan universitas tersebut.
Dengan luas yang direncanakan sekitar 16 km persegi, taman ini akan menampung fasilitas inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) milik SEU, Laboratorium Gunung Ungu (Purple Mountain Laboratories), dan sembilan lembaga riset nasional.
Demi mengukuhkan diri sebagai Negeri Panda, pemerintah China berencana membangun taman nasional khusus panda.
Nantinya Taman Nasional Giant Panda akan berlokasi di Sichuan dan menjadi habitat dari 67 tempat konservasi beruang hitam putih itu.
Selama ini Sichuan memang dikenal sebagai destinasi wisata habitat panda di China.
Dikutip dari The Points Guy pada Jumat (28/6), Taman Nasional Giant Panda bakal menempati lahan seluas 10.476 mil – atau tiga kali lebih luas dibanding Taman Nasional Yellowstone.
Saat ini pembangunan Taman Nasional Giant Panda sedang dikebut dan dijadwalkan beroperasi pada awal tahun 2020.
Bukan cuma menjadi tempat wisata, taman nasional ini juga akan menjadi kawasan rehabilitasi dan konservasi populasi panda di China.
Turis juga dilarang berada terlalu dekat dan memberi makan panda, kecuali di bawah pengawasan petugas di area khusus.
Pemerintah China ingin taman nasional ini menyadarkan banyak orang bahwa panda patut dilestarikan dan diselamatkan dari kepunahan.
Jika proyek Taman Nasional Giant Panda di Sichuan sukses, maka pemerintah China bakal melebarkan kawasan tersebut ke Shaanxi dan Gansu.
Menurut data WWF, tercatat ada 1.864 panda di enam pegunungan China.
Sebelum adanya Taman Nasional Giant Panda, kawanan berbulu hitam dan putih itu menghuni empat kawasan konservasi di Chengdu, kota terbesar ke-tujuh di China dan ibu kota Sichuan.
Empat kawasan konservasi itu ialah; The Bifengxia Panda Center, Wolong Panda Research Center, Dujiangyan Panda Base, dan Chengdu Research Base of Giant Panda Breeding.
Di sana turis bisa berinteraksi dengan panda, mulai dari memberi makan sampai membersihkan kandangnya.
Tiga astronot China kembali ke Bumi setelah merampungkan misi di stasiun luar angkasa China Tiangong selama enam bulan.
Mereka berangkat 5 Juni lalu untuk menyelesaikan konstruksi tahap akhir dari Tiangong dan kini sudah rampung November kemarin.
Ketiganya mendarat di Bumi dengan pesawat luar angkasa Shenzhou-14 kemarin di wilayah otonomi China, Mongolia.
Badan Luar Angkasa China mengumumkan misi itu “berjalan sukses”.
Dilansir dari laman BBC, Senin (5/11), Komandan Chen Dong dan rekannya Liu Yang dan Cai Xuzhe mengatakan mereka merasa baik setelah pendaratan. Demikian menurut laporan audio dari stasiun televisi CCTV.
Petugas di lokasi pendaratan membantu mengeluarkan ketiga astronot itu dari kapsul mereka yang mendarat pukul 20.00 waktu setempat, sekitar sembilan jam setelah berangkat dari stasiun luar angkasa.
Astronot perempuan pertama China Yang mengatakan dia punya kenangan tak terlupakan di stasiun luar angkasa.
“Saya senang bisa kembali ke Tanah Air,” kata dia seperti dikutip stasiun televisi Xinhua.
Selama di luar angkasa tiga astronot itu memeriksa modul kedua dan ketiga dari Tiangong dan sempat tiga kali berjalan di luar angka untuk mengecek kondisi modul baru itu.
Tiga astronot baru China juga sudah sampai di stasiun luar angkasa untuk mengawali pengambilalihan tugas pada Rabu nanti. Mereka berangkat dengan pesawat Shenchou-15 dari Pusat Peluncuran Satelit jiuquan di Gurun Gobi, sebelah barat laut China. Mereka juga akan tinggal selama enam bulan di Tiangong.
Stasiun Tiangong menjadi tempat kedua di luar angkasa yang bisa dihuni astronot setelah NASA membangun Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) tanpa mengikutsertakan China pada 2011.
Juru bicara Badan Luar Angkasa CHina mengatakan kru baru itu akan memasang peralatan dan perlengkapan di sekitar Tiangong.
China menjadi negara ketiga di dunia yang mencetak sejarah dengan menempatkan astronot dan membangun stasiun luar angkasa setelah Amerika Serikat dan Uni Soviet.