CEO Apple Sebut Teknologi AR Lebih Menarik Ketimbang VR – CEO Apple, Tim Cook, baru baru ini menyampaikan pandangannya terkait teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR). Dia berpendapat AR dan VR sangat bermanfaat untuk kehidupan dimasa depan.
Meski tidak membahas secara spesifik produknya, namun ia menjelaskan bahwa kini Apple sedang melakukan pendekatan teoritis terhadapa teknologi tersebut.
Cook sendiri merupakan tokoh yang sedari dulu percaya bahwa AR lebih berpotensi di masa depan ketimbang VR.
Keyakinannya itu di pertegas lagi oleh Cook dalam wawancaranya dengan GQ, yang menyebutkan bahwa dirinya lebih tertarik dengan AR. AR menurut Cook dapat meningkatkan potensi komunikasi antar manusia, sebagaimana dilansir dari TechSpot.
Hal ini sesuai dengan rumor yang beredar bahwa headset Apple akan hadir dengan teknologi realitas campuran (mixed reality).
Untuk mendapatkan gambarannya, CEO Apple itu membuat skenario dimana FaceTime, aplikasi eksklusif Apple, bisa menggunakan AR agar para penggunanya bisa berbagi visualisasi dan beragam informasi.
Cook pun tidak menyangkal perkembangan awal AR cukup baik. Dia memuji bagaimana AR dapat mengukur objek atau melihat karya seni virtual pada permukaan fisik. Dengan kata lain, AR bisa menampilkan sesuatu secara virtual diatas dunia nyata.
Hal ini juga selaras dengan demonstrasi awal Apple AR, ketika seorang sopir taksi berbagi tampilan AR saat menelepon istrinya.
Produk baru yang mungkin muncul mengusung teknologi ini yakni headset Apple tahun 2023. Namun hingga saat ini, waktu peluncurannya belum jelas.
Beberapa kabar menyebutkan bahwa headset tersebut akan hadir pada gelaran WWDC 2023 nanti. Namun laporan lain justru menyebutkan bahwa, terlalu cepat jika Apple meluncurkan headset mixed reality-nya pada event WWDC 2023.
Hal ini semakin dipertegas oleh analis produk Apple yang andal, Ming-Chi Kuo, yang mengatakan bahwa Apple menunda perakitan headset ini hingga pertengahan atau akhir tahun 2023.
Jika benar terealisasi, harga produk tersebut diprediksi sangat mahal bisa mencapai USD3.000 atau sekitar Rp45 jutaan.
Meski tak membahas secara spesifik produknya, namun ia menjelaskan bahwa kini Apple sedang melakukan pendekatan teoritis terhadap teknologi tersebut. Cook sendiri merupakan tokoh yang sedari dulu percaya bahwa AR lebih berpotensi di masa depan ketimbang VR.
Keyakinannya itu dipertegas lagi oleh Cook dalam wawancaranya dengan GQ bahwa dirinya lebih tertarik dengan AR. AR menurut Cook dapat meningkatkan potensi komunikasi antar manusia, sebagaimana dilansir dari TechSpot, Selasa (4/4/2023).
Hal ini sesuai dengan rumor yang beredar bahwa headset Apple akan hadir dengan teknologi realitas campuran (mixed reality). Untuk mendapatkan gambarannya, CEO Apple itu membuat skenario di mana FaceTime, aplikasi eksklusif Apple, bisa menggunakan AR agar para penggunanya bisa berbagi visualisasi dan beragam informasi.
Cook pun tidak menyangkal perkembangan awal AR cukup baik. Dia memuji bagaimana AR mengukur objek atau melihat karya seni virtual pada permukaan fisik. Dengan kata lain, AR bisa menampilkan sesuatu secara virtual di atas dunia nyata.
Hal ini juga selaras dengan demonstrasi awal Apple AR, ketika seorang sopir taksi berbagi tampilan AR saat menelepon istrinya. Produk baru yang mungkin muncul mengusung teknologi ini yakni headset Apple tahun 2023. Namun, belum jelas waktu peluncurannya.
Beberapa kabar menyebutnya akan hadir pada gelaran WWDC 2023 nanti. Namun laporan lain justru hal tersebut terlalu terburu-buru dilakukan Apple. Hal ini semakin dipertegas oleh leaker andal Ming-Chi Kuo yang mengatakan Apple menunda perakitan headset hingga pertengahan atau akhir tahun 2023.
Jika benar terealisasi, harga produk tersebut diprediksi sangat mahal bisa mencapai 3.000 dolar AS. Angka fantastis ini membuatnya menjadi produk eksklusif perusahaan.
CEO Apple, Tim Cook, baru-baru ini menyampaikan pandangannya terkait teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR). Dia berpendapat AR dan VR sangat bermanfaat untuk kehidupan di masa depan.
Meski tak membahas secara spesifik produknya, namun ia menjelaskan bahwa kini Apple sedang melakukan pendekatan teoritis terhadap teknologi tersebut.
Cook sendiri merupakan tokoh yang sedari dulu percaya bahwa AR lebih berpotensi di masa depan ketimbang VR.
Keyakinannya itu dipertegas lagi oleh Cook dalam wawancaranya dengan GQ, yang menyebutkan bahwa dirinya lebih tertarik dengan AR. AR menurut Cook dapat meningkatkan potensi komunikasi antar manusia, sebagaimana dilansir dari TechSpot.
Hal ini sesuai dengan rumor yang beredar bahwa headset Apple akan hadir dengan teknologi realitas campuran (mixed reality).
Untuk mendapatkan gambarannya, CEO Apple itu membuat skenario di mana FaceTime, aplikasi eksklusif Apple, bisa menggunakan AR agar para penggunanya bisa berbagi visualisasi dan beragam informasi.
Cook pun tidak menyangkal perkembangan awal AR cukup baik. Dia memuji bagaimana AR dapat mengukur objek atau melihat karya seni virtual pada permukaan fisik. Dengan kata lain, AR bisa menampilkan sesuatu secara virtual di atas dunia nyata.
Hal ini juga selaras dengan demonstrasi awal Apple AR, ketika seorang sopir taksi berbagi tampilan AR saat menelepon istrinya.
Produk baru yang mungkin muncul mengusung teknologi ini yakni headset Apple tahun 2023. Namun hingga saat ini, waktu peluncurannya belum jelas.
Beberapa kabar menyebutkan bahwa headset tersebut akan hadir pada gelaran WWDC 2023 nanti. Namun laporan lain justru menyebutkan bahwa, terlalu cepat jika Apple meluncurkan headset mixed reality-nya pada event WWDC 2023.
Hal ini semakin dipertegas oleh analis produk Apple yang andal, Ming-Chi Kuo, yang mengatakan bahwa Apple menunda perakitan headset ini hingga pertengahan atau akhir tahun 2023.
Jika benar terealisasi, harga produk tersebut diprediksi sangat mahal bisa mencapai USD3.000 atau sekitar Rp45 jutaan.