Canggih! PHR Manfaatkan Teknologi Virtual Reality untuk Peningkatan Keselamatan – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) melalui WK Rokan hari ini meluncurkan pelatihan keselamatan kerja dengan memanfaatkan teknologi Virtual Reality (VR) yang mampu membawa pesertanya langsung berada di lingkungan Metaverse. Adopsi teknologi ini merupakan langkah awal dalam memperkenalkan cara baru dan inovatif untuk peningkatan kompetensi dan sosialisasi terhadap risiko Health, Safety and Environment (HSE) di perusahaan.
Pada tahap awal ini, materi orientasi HSE menggunakan VR berupa latihan penanganan keadaan darurat di gedung kantor PHR WK Rokan, Jakarta. Dengan menggunakan perangkat VR, peserta pelatihan dibawa ke lingkungan virtual dengan spektrum yang mendekati realita dikantor RDTX Place.
Terdapat beberapa skenario yang diperkenalkan yaitu gedung dalam kondisi kebakaran skala kecil, skala menengah, skala besar penganggungjawab HSE, tim Sekuriti dan floor warden yang bertugas di setiap lantai gedung kantor PHR dapat memahami tugas dan tanggung jawab mereka dalam menghadapi keadaan darurat kebakaran dan gempa bumi dengan lebih aman, lebih akurat dan lebih efisien.
Berbeda dengan peningkatan kompetensi keselamatan kerja secara tradisional, pelatihan ini memberikan beberapa keuntungan diantaranya; kegiatan dilaksanakan di lingkungan yang lebih aman (tidak ada paparan langsung terhadap panas, asap, getaran, dll), peserta bisa fokus dengan pemahaman yang lebih baik karena lingkungan virtual sekelilingnya yang terasa nyata, menggunakan skenario yang berbeda yang dapat diimplementasikan secara berulang untuk selanjutnya didiskusikan guna mengidentifikasi solusi terbaik untuk masing-masing skenario.
Direktur Utama PHR, Jaffee Arizon Suardin membuka acara peluncuran penggunaan teknologi VR ini bersama jajaran Manajemen PHR dan menyaksikan demonstrasi secara langsung penggunaan alat tersebut.
Menurut Pjs Vice President Operational Excellence-Health, Environment & Safety (OE-HES) PHR WK Rokan, Sigit Isbiantoro, Pertamina Hulu Rokan sebagai anak perusahaan dari Pertamina memiliki visi menjadi salah satu Perusahaan Upstream Migas terkemuka di tingkat nasional dan global dengan memulai adopsi teknologi Virtual Reality di lingkungan Metaverse pada tahun ini, dimulai dengan melaksanakan digitalisasi aspek HSE.
“Dengan adopsi teknologi ini, maka Pertamina Hulu Rokan secara resmi menjadi anak perusahaan Pertamina yang pertama kali mengadopsi teknologi VR di lingkungan Metaverse,” kata Sigit dalam keterangannya, Rabu (12/10/2022).
Sigit menambahkan adopsi teknologi Virtual Reality (VR) di Metaverse merupakan satu langkah awal dalam melaksanakan digitalisasi aspek HSE, sejalan dengan Arahan Strategis Dirut PHR – terkait penerapan teknologi informasi mutakhir.
“Adopsi Virtual Reality di Metaverse kami mulai dari aspek terpenting yaitu keselamatan. Kami berharap PHR terus menjadi Perusahaan yang relevan di masa kini maupun masa depan terutama dari sisi teknologi,” ucapnya.
Selanjutnya, PHR berencana memanfaatkan teknologi ini ke tahap berikutnya di mana akan diperkenalkan skenario-skenario keselamatan yang sangat dibutuhkan di lapangan migas sebagai objek vital nasional yang perlu dilindungi. RH
PT Pertamina Hulu Rokan melalui WK Rokan hari ini meluncurkan pelatihan keselamatan kerja dengan memanfaatkan teknologi Virtual Reality (VR) yang mampu membawa pesertanya langsung berada di lingkungan Metaverse. Adopsi teknologi ini merupakan langkah awal dalam memperkenalkan cara baru dan inovatif untuk peningkatan kompetensi dan sosialisasi terhadap risiko Health, Safety and Environment (HSE) di perusahaan.
Pada tahap awal ini, materi orientasi HSE menggunakan VR berupa latihan penanganan keadaan darurat di gedung kantor PHR WK Rokan, Jakarta. Dengan menggunakan perangkat VR, peserta pelatihan dibawa ke lingkungan virtual dengan spektrum yang mendekati realita di kantor RDTX Place. Terdapat beberapa skenario yang diperkenalkan yaitu gedung dalam kondisi kebakaran skala kecil, skala menengah, skala besar dan gempa bumi. Melalui pelatihan menggunakan teknologi VR di Metaverse, diharapkan para penanggungjawab HSE, tim Sekuriti dan floor warden yang bertugas di setiap lantai gedung kantor PHR dapat memahami tugas dan tanggung jawab mereka dalam menghadapi keadaan darurat kebakaran dan gempa bumi dengan lebih aman, lebih akurat dan lebih efisien.
Berbeda dengan peningkatan kompetensi keselamatan kerja secara tradisional, pelatihan ini memberikan beberapa keuntungan diantaranya; kegiatan dilaksanakan di lingkungan yang lebih aman (tidak ada paparan langsung terhadap panas, asap, getaran, dll), peserta bisa fokus dengan pemahaman yang lebih baik karena lingkungan virtual sekelilingnya yang terasa nyata, menggunakan skenario yang berbeda yang dapat diimplementasikan secara berulang untuk selanjutnya didiskusikan guna mengidentifikasi solusi terbaik untuk masing-masing skenario.
Direktur Utama PHR, Jaffee Arizon Suardin membuka acara peluncuran penggunaan teknologi VR ini bersama jajaran Manajemen PHR dan menyaksikan demonstrasi secara langsung penggunaan alat tersebut.
Menurut Pjs Vice President Operational Excellence-Health, Environment & Safety (OE-HES) PHR WK Rokan, Sigit Isbiantoro, “Pertamina Hulu Rokan sebagai anak perusahaan dari Pertamina yang memiliki visi menjadi salah satu Perusahaan
Upstream Migas terkemuka di tingkat nasional dan global dengan memulai adopsi teknologi Virtual Reality di lingkungan Metaverse pada tahun ini, dimulai dengan melaksanakan digitalisasi aspek HSE. Dengan adopsi teknologi ini, maka Pertamina Hulu Rokan secara resmi menjadi anak perusahaan Pertamina yang pertama kali mengadopsi teknologi VR di lingkungan Metaverse.”
Sigit menambahkan adopsi teknologi Virtual Reality (VR) di Metaverse merupakan satu langkah awal dalam melaksanakan digitalisasi aspek HSE, sejalan dengan Arahan Strategis Dirut PHR – terkait penerapan teknologi informasi mutakhir. “Adopsi Virtual Reality di Metaverse kami mulai dari aspek terpenting yaitu keselamatan. Kami berharap PHR terus menjadi Perusahaan yang relevan di masa kini maupun masa depan terutama dari sisi teknologi.”
Selanjutnya, PHR berencana memanfaatkan teknologi ini ke tahap berikutnya dimana akan diperkenalkan skenario-skenario keselamatan yang sangat dibutuhkan di lapangan migas sebagai objek vital nasional yang perlu dilindungi.