Berikut Gejala – Gejala Apabila Terkena Penyakit Hiv Pada Manusia

Berikut Gejala - Gejala Apabila Terkena Penyakit Hiv Pada Manusia

Berikut Gejala – Gejala Apabila Terkena Penyakit Hiv Pada Manusia – Hiv merupakan salah satu jenis penyakit yang sangat mematikan di kalangan manusia di karenakan penyakit ini tidak memiliki obat yang dapat menyembuhkan.

Selain itu juga HIV atau Human Immunodeficiency Virus merupakan salah satu dari penyakit yang tertilar dari hubungan sexsual ataupun juga darah yang telah terkena virus Hiv. Tidak hanya itu saja apabila seseorang yang telah mengalami terkena penyakit Hiv akan mengalami beberapa gejala – gejala berikut ini :

Gejala HIV

HIV adalah virus yang menyerang sistem imun tubuh dengan merusak dan menghancurkan sel CD4. Akibatnya, penderita HIV sangat mudah jatuh sakit. Penularan HIV/AIDS terjadi melalui 2 jalur, yakni melalui darah dan cairan kelamin. Untuk itu, mereka yang sering berhubungan seksual atau menggunakan jarum suntik bersamaan memiliki risiko infeksi yang lebih tinggi.

Banyak orang yang kadang tidak sadar bahwa dirinya telah terinfeksi dengan HIV. Gejala HIV sebenarnya hampir mirip dengan gejala flu biasa sehingga sering kali diabaikan. Menurut laman Mayo Clinic, gejala HIV adalah sebagai berikut.

1. Demam

Gejala HIV pada awalnya terasa seperti demam biasa. Demam biasanya terjadi berminggu-minggu dan tubuh rasanya berat untuk digerakkan. Gejalanya yang umum ini sering membuat penderitanya tidak sadar dan tidak melakukan tindakan penanganan apa-apa.

2. Sakit Kepala

Selain demam, salah satu gejala HIV yang sering tidak disadari adalah sakit kepala. Penderita akan merasa seolah ada yang memukul kepalanya dari dalam.

3. Sakit Badan

Ketika kamu demam tinggi, kamu mungkin pernah merasa linu di sekujur tubuh, terutama di bagian tulang dan otot. Sakit badan ini ternyata merupakan salah satu gejala HIV lho.

4. Sakit Tenggorokan

Sakit tenggorokan yang tidak kunjung sembuh meski sudah diberi obat adalah salah satu gejala HIV/AIDS yang sudah cukup parah. Jangan ragu untuk mengunjungi dokter apabila sakit tenggorokan tidak sembuh-sembuh.

5. Batuk Kering

Selain sakit tenggorokan, batuk kering yang berlangsung selama berminggu-minggu juga merupakan pertanda infeksi HIV.

Sistem kekebalan tubuh tidak lagi berfungsi dengan baik sehingga penderita HIV akan lebih mudah jatuh dan sulit untuk sembuh.

6. Ruam

Banyak penderita HIV yang merasakan perubahan pada kulit mereka. Ruam biasanya terjadi di tahap awal infeksi HIV dan berlangsung 2-3 minggu. Ruam pada kulit ini terlihat seperti jerawat dan kadang terasa gatal.

Dilansir dari laman Healthline, HIV dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit kulit. Hal ini dikarenakan virus HIV menghancurkan sel imun yang dapat mencegah infeksi.

Meski begitu, ruam tidak selalu disebabkan oleh HIV. Kadang ruam juga bisa muncul akibat reaksi alergi terhadap obat-obatan tertentu. Untuk itu, coba periksakan diri ke dokter apabila muncul ruam di kulit.

7. Diare

Gejala HIV lainnya adalah diare. Infeksi dari HIV dapat menyerang sistem pencernaan dan menyebabkan mual, muntah, hingga masalah pencernaan lainnya.

Apabila diare berlangsung terus menerus dalam jangka waktu yang panjang, ada kemungkinan orang itu mengidap AIDS.

8. Sering Berkeringat

Banyak penderita HIV yang sering berkeringat di malam hari walau udaranya dingin sekalipun. Hal ini terutama terjadi di tahap awal HIV.

9. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Pembengkakan kelenjar getah bening pada bagian leher adalah salah satu gejala HIV di tahap awal. Hal ini biasanya berlangsung berbulan-bulan. Ketika HIV menyebar di dalam tubuh, sistem imun mulai bekerja dan mengakibatkan pembengkakan pada kelenjar getah bening. Hal ini membuat munculnya pembesaran di area:

* Belakang kepala
* Leher
* Ketiak

10. Ulkus Mulut

Gejala HIV/AIDS juga dapat dilihat melalui penyakit mulut. Ulkus mulut biasanya terjadi di tahap awal infeksi HIV. Tanda-tanda dari ulkus mulut adalah munculnya plak berwarna krem di bagian bibir, lidah, dan langit-langit mulut.

11. Oral Yeast Infection

Oral yeast infection atau yang biasa dikenal sebagai oral thrush adalah infeksi jamur Candida Albicans yang menyerang bagian mulut. Penyakit ini juga merupakan salah satu gejala HIV tahap awal.

12. Shingles

Penyakit shingles mungkin terasa asing di telingamu. Nama lain penyakit ini adalah herpes zoster atau cacar ular. Shingles disebabkan oleh infeksi dari virus Varicella Zoster. Cacar ular ditandai dengan munculnya ruam di sekujur tubuh dan bintil berisi air yang disertai rasa nyeri. Daya tahan tubuh yang lemah akibat serangan HIV adalah penyebab munculnya penyakit ini.

13. Mudah Lelah

Penderita HIV/AIDS juga cenderung mudah lelah, bahkan tanpa melakukan apa-apa. Hal ini dikarenakan sistem kekebalan tubuhnya tidak dapat lagi bekerja seperti semula. Dengan demikian, apa pun yang dilakukannya akan terasa berat.

14. Berat Badan Turun

Akibat dari serangan pada imun tubuh, penderita HIV cenderung akan mengalami penurunan berat badan. Jadi, apabila berat badanmu tiba-tiba turun tanpa diet atau olahraga, jangan senang dulu.

15. Pneumonia

Pada tahap yang sudah sangat parah, HIV/AIDS ditandai dengan munculnya infeksi pada paru-paru seperti pneumonia. Ingat bahwa HIV dapat menyerang seluruh sistem dalam tubuh, termasuk pula sistem pernapasan. Menurut laman Very Well Health, terdapat beberapa tambahan gejala HIV pada wanita, yakni sebagai berikut.

* Perih di area vagina seperti terbakar.
* Haid tidak teratur.
* Sakit ketika buang air kecil atau berhubungan seksual.
* Volume darah haid lebih tinggi dibandingkan biasanya.
* Keputihan yang tidak normal, muncul cairan merah, dan disertai bau busuk yang menyengat.

Tahapan Penderita HIV

Terdapat 3 tahap dari infeksi HIV. Ketiga tahap tersebut adalah sebagai berikut.

Tahap 1: Infeksi HIV

Pada tahap awal dari infeksi HIV, mayoritas penderita akan mengalami gejala yang mirip dengan sakit flu. Gejala HIV pada tahap awal adalah sebagai berikut.

* Demam
* Merasa kedinginan
* Sakit tenggorokan
* Linu di otot
* Mudah lelah
* Kelenjar getah bening membengkak.
* Gejala HIV di atas biasanya bertahan hingga berminggu-minggu.

Meski begitu, jangan sembarangan tarik kesimpulan ketika kamu mengalami gejala di atas. Kamu bisa tes HIV untuk memastikan apakah kamu positif atau tidak.

Tahap 2: Clinical Latency

Setelah sistem imun gagal melawan infeksi HIV, maka gejala awal berupa flu itu akan menghilang. Meski begitu, jangan senang dulu. Hilangnya gejala HIV awal ini bukan berarti kondisi sudah aman.

Pada tahap ini, virus akan berkembang biak dan bertambah banyak dalam tubuh. Biasanya tidak ada gejala berarti yang dirasakan pada tahap ini.

Tahap kedua juga biasanya berlangsung cukup lama. Tanpa adanya tindakan perawatan, tahap kedua bisa berlangsung 10 hingga 15 tahun.

Tahap 3: AIDS

Tahap paling parah dari infeksi HIV adalah AIDS. Apabila seseorang mengidap HIV dan tidak melakukan perawatan apa-apa, sistem imun tubuh akan melemah dan berakibat pada AIDS.

Gejala dari AIDS adalah sebagai berikut.

* Penurunan berat badan yang drastis.
* Sering merasa kelelahan tanpa alasan.
* Pembengkakan di leher dan ketiak.
* Diare lebih dari 1 minggu.
* Pneumonia
* Mudah lupa atau pikun.
* Depresi

Perawatan Bagi Penderita HIV

Bagi penderita HIV, jangan khawatir. Dengan perawatan yang efektif, HIV tidak akan berkembang menjadi AIDS. HIV memang tidak bisa disembuhkan. Sekali kamu terinfeksi HIV, maka selamanya kamu akan terus terinfeksi.

Namun, HIV dapat dicegah agar tidak semakin parah ke tahap AIDS. Menurut laman Mayo Clinic, perawatan bagi HIV dinamakan sebagai terapi antiretroviral (ART). ART merupakan upaya menurunkan kadar HIV dalam darah dengan mengkonsumsi berbagai jenis obat. Beberapa obat yang biasa digunakan sebagai anti-HIV adalah:

1. NNRTI

NNRTI berfungsi untuk menghancurkan protein yang dibutuhkan HIV untuk berkembang biak. Beberapa NNRTI yang sering digunakan adalah:

* Sustiva
* Pifeltro
* Edurant

2. NRTI

NRTI obat yang berfungsi untuk mengganggu kemampuan HIV dalam memperbanyak diri. Contoh dari NRTI adalah:

* Emtriva
* Epivir
* Ziagen
* Viread

3. Protease Inhibitors

Protease inhibitors atau PI adalah obat yang dapat mematikan protease pada HIV yang dibutuhkan untuk memperbanyak diri. Contoh PI adalah Prezista, Kaletra, dan Reyataz.

4. Integrase inhibitors

Integrase inhibitor adalah obat HIV/AIDS yang berfungsi untuk menghancurkan proterin integrase yang digunakan HIV untuk menghancurkan sel CD4. Contoh integrasi inhibitors adalah:

* Vocabria
* Isentress
* Tivicay

Proses perawatan HIV/AIDS memang tidaklah mudah. Jadwalkan konsultasi rutin dengan dokter dan selalu sampaikan keluhan yang kamu rasakan sehingga perawatan HIV bisa lebih efektif.

Pencegahan HIV

Mencegah tentu lebih baik dari pada mengobati. Tidak ada vaksin khusus yang dapat mencegah HIV/AIDS, sehingga kamu perlu menjaga dirimu sendiri dari virus ini. Penularan HIV/AIDS mayoritas berasal dari hubungan seksual dan melalui darah.

Untuk itu, dengan mencegah terjadinya hubungan seksual yang sembarangan, HIV/AIDS ini dapat dicegah. Berikut ini beberapa langkah sederhana untuk mencegah penularan HIV/AIDS yang dapat kamu lakukan.

1. Gunakan Perlindungan

Gunakan kondom tiap kali kamu berhubungan intim, apalagi kalau kamu dan pasanganmu sama-sama tidak yakin mengidap HIV/AIDS atau tidak. Penularan melalui hubungan intim ini biasanya paling sering terjadi.

2. Gunakan Jarum Bersih

Setiap kali kamu menggunakan jarum suntik, pastikan jarum tersebut sudah benar-benar steril. Jangan gunakan 1 jarum suntik bersamaan. Selalu ganti jarum suntik sehabis pemakaian.

3. Jangan Takut Periksa ke Dokter

Apabila kamu merasa mengalami gejala HIV seperti yang disebutkan di atas, jangan takut untuk memeriksakan diri atau mengambil tes. Dengan memeriksakan diri ke dokter, kamu tengah mencegah penularan HIV/AIDS ke orang-orang di sekitarmu.

Itulah dia beberapa gejala HIV serta cara mencegah dan mengobatinya. Jangan abaikan gejalanya hanya karena dirasa terlalu ringan. Pengobatan sejak dini bisa mencegah HIV berkembang menjadi lebih parah, bahkan sampai menjadi AIDS.

Scroll to Top