Beberapa Pulau Paling Mematikan Di Dunia

Beberapa Pulau Paling Mematikan Di Dunia – Sebuah pulau umumnya jauh dari kesan berbahaya. Aataupun mematikan,ya karena biasanya saat mengunjungi pulau pasti kita akan di suguhkan dengan pemandangan indahnya, bentang alam, serta keramahtamahan penduduknya.

Namun, hal itu nyatanya berbanding terbalik dengan deretan pulau yang ada di dunia ini. Bagaimana tidak, pulau ini disebut sebagai pulau paling mematikan di dunia yang bisa mengancam keselamatan jiwa traveler.
Beberapa Pulau Paling Mematikan Di Dunia
Beberapa Pulau Paling Mematikan Di Dunia

Beberapa Pulau Paling Mematikan Di Dunia

Mulai dari pulau yang dihuni ratusan buaya, hingga pulau yang mengharuskan warganya menggunakan masker gas, berikut deretan pulau paling mematikan di dunia yang bisa bikin ciut nyali traveler.

Pulau Ramree, Myanmar

Saat mendengar Myanmar, mungkin yang terlintas di benakmu adalah Bagan ataupun Pagoda Shwedagon-nya yang indah. Tapi enggak hanya itu saja, negara yang dulunya dikenal dengan nama Burma tersebut juga memiliki satu pulau yang cukup mematikan di dunia.
Adalah Pulau Ramree, pulau ini dikenal berbahaya bukan karena alamnya, tetapi karena salah satu penghuninya. Ya, pulau ini dihuni oleh buaya air asin yang tinggal di hutan bakau di sekitar pulau.
Dengan panjang mencapai 7 meter dan berat 998 kg, menjadikannya sebagai buaya paling besar di antara semua spesies buaya. Selain itu, jumlah buaya yang hidup di rawa-rawa ini hingga kini tak diketahui berapa banyak.
Pulau Ramree juga merupakan lokasi Perang Ramee pada Perang Dunia II. Dahulu ada sekitar 400 tentara Jepang yang bersembunyi di sini dari tentara Inggris. Namun malangnya, mereka diserang oleh buaya yang menewaskan sebagian besar tentara Jepang. Bahkan, peristiwa ini diabadikan sebagai “Most Number of Fatalities in a Crocodile Attack” di Guiness Book of Record.

Pulau Sentinel

Kamu tentu masih ingat dengan peristiwa tentang hilangnya seorang misionaris asal Amerika Serikat, John Allen Chau, pada 22 September 2018 lalu. Chau dikabarkan tewas dibunuh oleh suku primitif di Pulau Sentinel Utara, wilayah India, karena mencoba menyebarkan Injil ke suku tersebut.

Menurut pemberitaan media lokal, Chau kabarnya dibunuh oleh anggota Suku Sentinel menggunakan panah. Jenazahnya lalu dikubur di sekitar pantai di pulau tersebut.
Usai insiden tersebut, kabarnya pihak kepolisian setempat cukup kesulitan untuk mengevakuasi jenazah Chau.
Pulau Sentinel pun dikenal sebagai salah satu pulau paling berbahaya. Hal itu dikarenakan pulau tersebut masih dihuni oleh suku primitif zaman pre-neolitik yang tersisa di dunia.
Menurut Direktur Jenderal Pulau Andaman dan Nicobar, Dapendra Pathak, suku di Pulau Sentinel Utara memilih mengasingkan diri dari dunia dan tak mau menerima warga asing masuk ke daerahnya.

Ilha da Queimada Grande

Dari India bergeser ke Brasil, ada satu pulau yang haram dikunjungi siapa pun. Pulau ini diklaim terlarang, karena sangat berbahaya dan dapat mengancam nyawa bagi orang yang mengunjunginya.

Ialah Ilha Da Queimada Grande, pulau yang dikenal sebagai Snake Island atau Pulau Ular ini merupakan rumah dari ribuan ular berbisa berbagai jenis.
Karena dihuni banyak ular berbahaya, Pemerintah Brasil bahkan telah mengeluarkan larangan bagi siapa pun yang tinggal atau mengunjungi pulau tersebut. Larangan itu dikeluarkan karena tidak memungkinkannya antara manusia dengan ribuan ular berbisa dapat hidup berdampingan.

Peneliti memperkirakan terdapat satu sampai lima ular dalam setiap meter persegi. Bothrops insularis atau yang lebih dikenal dengan golden lancehead merupakan spesies paling mematikan di pulau ini.
Saat ini diperkirakan ada sekitar 2.000 hingga 4.000 ekor ular di pulau tersebut. Jumlah ini masih terbilang cukup banyak untuk pulau yang hanya berukuran 43 hektare tersebut.

Miyake-Jima, Jepang

Memakai masker telah menjadi kebiasaan baru setiap orang di masa pandemi seperti sekarang ini. Namun, jauh sebelum munculnya virus corona, sebuah pulau di Jepang telah menuntut masyarakatnya untuk memakai masker seumur hidup mereka.
Kebiasaan tersebut dilakukan oleh para penduduk Pulau Miyake-jima yang menjadi bagian dari Kepulauan Izu, dan berada di 180 kilometer pulau utama Jepang, Honshu.
Bukan tanpa alasan, para penduduk di pulau ini harus mengenakan masker selama hidup mereka, karena Gunung Oyama di pulau tersebut terus mengeluarkan gas beracun sejak meletus terakhir kali pada 2005.
Tidak hanya mengeluarkan material vulkanik, gunung ini juga mengeluarkan gas sulfur-oksida (belerang) dalam jumlah banyak. Karena kondisi yang semakin parah, 3.600 penduduk pulau Miyake dievakuasi dari pulau itu untuk menghindari keracunan gas.
Saat tingkat sulfur meningkat tajam, sirine di pulau ini akan berbunyi dan masyarakat diharuskan pergi menjauh dari sana.
Scroll to Top