Bapak Ponsel Dunia Kecewa setelah Tahu Kini Handphone Bikin Kecanduan – Nama Martin Cooper mungkin jarang diketahui banyak orang, tapi sebenarnya dia adalah orang yang menemukan ponsel atau telepon genggam. Martin Cooper sendiri adalah seorang insinyur America, pelopor industri komunikasi nirkabel, khususnya manajemen spektrum radio, dengan sebelas paten di bidangnya.
Meskipun kin handphone sudah menjadi barang wajib yang dimiliki hampir seluruh orang, tapi ternyata Martin Cooper cukup menyesal menemukan ponsel. Pasalnya, saat ini banyak orang yang kecanduan gadget.
Dalam sesi wawancara, id mengatakan bahwa ada banyak orang yang begitu terobsesi dengan ponsel mereka. Cooper sangat menyayangkan betapa masifnya penetrasi ponsel sekarang ini yang mengakibatkan banyak orang rela menghabiskan terlalu banyak waktu dan terjebak didalamnya. Ia menyebut ini adalah fenomena yang gila.
“Saya harus memberi tahu anda bahwa saya hancur ketika saya melihat seseorang menyeberang jalan dan melihat ponsel mereka. Ini menjadi pemandangan umum. Mereka sudah gila,” ungkapnya seperti dikutip dari TechSport.
Untuk diketahui, ponsel memang dapat digunakan untuk hiburan belakangan ini. Tetapi pada akhirnya Cooper berharap masyarakat akan lebih sadar dan mulai menggunakan ponsel dengan lebih bijak.
Sudah hampir 50 Tahun sejak Cooper melakukan panggilan publik pertama menggunakan ponsel, teknologi ponsel semakin hari kian canggih. Evolusi perangkat seluler tersebut sangatlah cepat.
Padahal pada akhir tahun 1972, ponsel garapan Cooper yang bernama DynaTAC (Dynamic Adaptice Total Area Coverage) masih sangat tradisional. Ponsel pertama tersebut memiliki bobot 2,5 pon dan masa pakai baterai yang sangat singkat.
Ponsel pertama yang ditemukan oleh Cooper hanya lah berbicara dan mendengarkan. Namun saat ini ponsel bisa melakukan tugas tugas termasuk memeriksa email, berselancsr di media sosial, menonton film, dan sebagainya.
“Saya tahu ini kedengarnya berlebihan tapi saya ingin anda tahu dalam satu atau dua generasi, kita akan mengalahkan penyakit, menghilangkan pernyakit,” pungkasnya.
Bapak Ponsel Dunia, Martin Cooper menyayangkan bagaimana orang-orang begitu terobsesi dengan HPnya. Menurutnya ini adalah sebuah masalah. Orang-orang kini terlalu sering melihat ponselnya.
Di sisi lain, pria yang telah menemukan ponsel 50 tahun yang lalu tidak menepis kemungkinan teknologi kecil yang sering berada di saku ini suatu saat akan memiliki potensi yang hampir tak terbatas. Bahkan dapat membantu mengatasi penyakit.
“Tapi tidak untuk obesesi yang berlebihan. Saya sangat terpukul ketika melihat seseorang menyeberang jalan dan melihat ponsel mereka. Mereka sudah gila,” ujar pria berusia 94 tahun ini kepada AFP dilansir dari laman Al Arabiya, Sabtu (1/4).
“Barulah, setelah beberapa orang ditabrak mobil, mereka akan mengetahui bagaimana bahayanya ponsel digunakan tidak pada tempatnya,” canda dia.
Cooper memakai Apple Watch dan menggunakan iPhone kelas atas, membolak-balik secara intuitif antara email, foto, YouTube, dan kontrol untuk alat bantu dengarnya. Dia mendapatkan model terbaru setiap kali diperbarui, dan memberikannya uji jalan menyeluruh. Tapi, dia mengaku, dengan beberapa juta aplikasi yang tersedia, semuanya bisa terasa sedikit berlebihan.
“Saya tidak akan pernah mengerti cara menggunakan ponsel seperti yang dilakukan cucu dan cicit saya,” katanya.
Perlu diketahui, Martin Cooper merupakan engineer genius yang menerapkan gagasannya menjadi sebuah kenyataan saat menciptkan Motorola DynaTAC 8000X pada 1973.
Kala itu ia resah dengan kepopuleran telepon mobil yang mengganggunya, khususnya kabel dan tempat telepon. Jadi dia datang dengan ide untuk menempatkan telepon di dalam mobil yang dapat dibawa ke mana pun penggunanya pergi. Ide itu merupakan awal dari ia menciptkan Motorala DynaTAC 8000X.
Ada banyak model smartphone canggih saat ini. Tapi apa yang digunakan bapak HP, Martin Cooper?
Cooper dikenal sebagai sosok pencipta teknologi komunikasi yang kerap mengkritisi perilaku kecanduan HP. Kendati begitu, ia pun termasuk dalam pengguna HP.
Ternyata dia lebih memilih iPhone dibandingkan sederet HP keluaran Android. Laporan AFP menyebutkan Cooper menggunakan iPhone kelas atas dengan memperbarui modelnya setiap tahun, dikutip Times of India, Senin (3/4/2023).
Pria 94 tahun itu menggunakan ponsel seperti orang kebanyakan. Dari menelepon, memeriksa email, foto, menonton Youtube dan mengontrol alat bantu dengarnya.
Cooper juga menggunakan perangkat dalam ekosistem Apple, yakni Apple Watch. Namun, menurutnya agak berlebihan dengan aplikasi yang tersedia.
“Saya tidak akan pernah mengerti cara menggunakan ponsel seperti yang dilakukan cucu dan cicit saya,” ungkapnya.
Dalam beberapa kesempatan, Cooper kerap menyinggung soal penggunaan ponsel masa kini. Misalnya banyak orang yang terlalu bergantung pada HP dan itu terlihat hampir setiap saat.
“Saya merasa sedih saat melihat seseorang menyebrang jalan dan melihat ponsel. Mereka sudah gila,” ungkapnya. “Namun setelah beberapa orang tertabrak mobil, mereka akan mengetahuinya”.
Dia juga berbicara soal potensi smartphone di masa depan. Yakni dapat membantu mengatasi penyakit dalam satu hingga dua generasi mendatang.
Di masa depan, Cooper mengatakan ponsel bisa terhubung dengan sensor di tubuh. Persis seperti apa yang dikerjakan sejumlah perangkat pintar yang dia miliki saat ini.
“Sama seperti jam memantau detak jantungnya saat berenang dan telepon memantau alat bantu dengar, suatu hari telepon akan terhubung ke serangkaian sensor tubuh yang akan menangkap penyakit sebelum berkembang,” jelas Cooper.