Penyebab Bintik Merah pada Bayi, Salah Satunya Roseola – tahukah Anda bahwa kulit bayi sangatlah begitu sensitif, sehingga sering mengalami berbagai masalah, salah satunya yang kerap terjadi bintik merah pada bayi.
Penyebab bintik merah pada bayi salah satunnya bisa karena kondisi yang tidak berbahaya, seperti jerawat atau biang keringat yang sering muncul.
Namun, kondisi tersebut juga bisa disebabkan karena sesuatu yang lebih serius, seperti campak hingga meningitis.
Oleh karena itu, Anda sebagai orang tua wajib mengenal penyebab dan gejala bintik merah pada bayi.
Dengan demikian, anda tahu kapan waktu yang tepat membawa Si Kecil berobat ke dokter apabila mengalami kondisi tersebut.
Yuk, cek selengkapnya lewat ulasan di bawah ini, agar dapat menambah wawasan anda sebagai orang tua!
Penyebab Bintik Merah pada Bayi, Salah Satunya Roseola
Berikut ini beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab bintik merah pada kulit bayi. Catat, ya, sobat!
1. Jerawat Bayi
Jerawat pada bayi umumnya muncul 2-4 minggu setelah kelahiran.
Jerawat bisa muncul di pipi, hidung, atau dahi. Hingga saat ini, penyebab jerawat pada bayi masih belum diketahui pasti.
Jerawat yang menyerupai bintik merah pada bayi ini tidak terasa sakit atau nyeri, juga tidak berbahaya.
Namun, pastikan untuk tidak menggunakan produk jerawat untuk orang dewasa pada kulit bayi, ya, Moms.
Bagaimanapun juga, kulit bayi masih sangat sensitif. Jika menggunakan obat yang tidak sesuai, kulit Si Kecil malah bisa mengalami iritasi.
2. Eksim
Eksim atau eczema bisa menimbulkan bintik merah pada bayi. Gejalanya biasanya disertai dengan rasa gatal, nyeri, dan kulit kering.
Eksim umumnya muncul saat bayi berusia 6 bulan. Sering kali, bintik merah pada bayi akibat eksim muncul di pipi atau dahi.
Menurut laman Healthy Children, seiring bertambahnya usia, kondisi ini dapat meluas hingga ke lutut, siku, dan area lipatan kulit lainnya.
3. Biang Keringat
Biang keringat pada bayi bisa terjadi karena keringat tidak bisa keluar dari kulit akibat tersumbatnya pori-porinya.
Kondisi ini umumnya muncul di leher, bahu, dada, ketiak, lipatan siku, dan pangkal paha.
Biang keringat muncul saat cuaca sedang panas. Sehingga, untuk mencegahnya, berikan Si Kecil pakaian yang longgar dan berbahan dingin.
Berbagai obat untuk biang keringat seperti salep dan krim bisa Moms dapatkan di apotek tanpa resep dokter.
4. Eritema Toksikum
Kondisi lain yang bisa menyebabkan munculnya bintik merah pada bayi adalah eritema toksikum.
Meski ada unsur “toksik” pada namanya, bukan berarti kondisi ini toksik atau beracun, dan berbahaya bagi bayi.
Eritema toksikum dapat muncul di semua bagian kulit, kecuali telapak kaki dan telapak tangan.
Kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya dalam hitungan hari atau minggu.
Gejalanya hampir sama dengan eksim, tapi tidak menimbulkan gatal atau rasa panas di bintik merah pada kulit bayi.
5. Campak
Bintik merah pada bayi juga bisa jadi salah satu indikasi ia terkena campak.
Jika Si Kecil terinfeksi campak, selain bintik merah, gejala berupa demam, batuk, mata bengkak, dan munculnya bercak putih di mulut, juga dapat menyertai.
Ruam atau bintik merah akan muncul di wajah, kepala, dan leher Si Kecil, kemudian menyebar ke seluruh tubuh dan bisa menimbulkan rasa gatal.
Biasanya anak yang menderita campak akan lebih rewel, tidak nafsu makan, dan demam tinggi selama beberapa hari.
Maka Moms perlu segera ke dokter untuk mencari tahu penyebab dan penangananya lebih dini.
6. Folikulitis
Folikulitis terjadi saat folikel rambut di bawah kulit terinfeksi.
Kondisi ini ditandai dengan kemunculan bintik atau benjolan merah kecil atau jerawat yang berisi cairan di kulit.
Folikulitis bisa muncul di semua bagian tubuh yang memiliki sel rambut, terutama di kaki, tangan, ketiak, atau bokong.
Bintik merah pada bayi ini memang jarang ditemukan. Namun, setiap bayi berisiko mengalami penyakit ini.
Pada kebanyakan kasus, folikulitis bisa sembuh dengan sendirinya, dalam waktu kurang lebih 10 hari.
7. Meningitis
Meningitis atau radang selaput otak adalah suatu infeksi berbahaya yang dapat berkembang dengan cepat.
Salah satu ciri khas yang muncul pada bintik merah pada bayi akibat meningitis adalah jika kulit diberi tekanan, bintik merahnya tidak memudar.
Meningitis tidak selalu menimbulkan bintik merah.
Jika bintik tersebut sudah mulai muncul, infeksi yang dialami sudah cukup parah, dan Moms perlu segera menghubungi dokter.
Meningitis tak hanya dapat menghampiri orang dewasa, tetapi bayi dan anak kecil juga berisiko.
8. Ruam Kulit
Ruam tidak hanya dapat muncul di area genital dan bokong, tapi juga pada bagian wajah, seperti pipi.
Bintik merah pada bayi tersebut dapat terasa hangat jika disentuh. Kondisi ini umum terjadi sampai anak berusia 1 tahun.
Ruam atau bintik merah pada bayi ini juga bisa karena gigitan serangga atau alergi terhadap produk.
Seperti yang dipaparkan oleh Mott Children Hospital, ruam popok juga sering terjadi dan ditandai dengan timbulnya bintik merah pada bayi di sekitar popok.
Untuk menghindari hal ini, selalu pastikan popok bayi dalam keadaan kering dan bersih. Ini untuk menghindari penyebaran bakteri pada kulit bayi.
9. Roseola
Bintik merah pada kulit bayi juga dapat disebabkan oleh roseola.
Kondisi ini umumnya diawali dengan munculnya demam, flu, mata bengkak, dan pembengkakan kelenjar di leher.
Demam yang dialami anak dapat muncul hingga 3 atau 4 hari, dan kemudian reda secara tiba-tiba.
Saat demam reda, bintik merah pada kulit bayi akan mulai muncul di dada, perut, atau punggung, lalu meluas ke seluruh permukaan tubuh.
10. Rubella
Bintik merah pada bayi di leher dan wajah adalah salah satu gejala awal rubella. Bintik ini juga akan membuat kulit terasa lebih kasar.
Pada rubella, bintik yang muncul akan disertai dengan gejala lain seperti demam, hidung berair, mata merah dan bengkak.
Selain itu, umumnya gejala rubella juga serta pembengkakan kelenjar yang bisa dialami Si Kecil.
11. Scabies
Scabies adalah kondisi yang muncul akibat gigitan tungau atau kutu di kulit.
Bintik merah pada bayi akibat scabies rasanya sangat gatal, dan muncul di tangan serta kaki dan dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Dokter biasanya mengobati masalah kulit ini dengan meresepkan krim atau losion obat untuk membunuh tungau.
Cukup oleskan krim ke kulit di seluruh tubuh (dari leher ke bawah), bukan hanya area yang terkena ruam.
Pada bayi dan anak kecil, oleskan juga krim pada wajah (hindari mulut dan mata), kulit kepala, dan telinga.
12. Demam Scarlet (Scarlatina)
Demam scarlet diawali dengan munculnya gejala seperti sakit tenggorokan, pusing, demam, dan mual serta muntah.
Dua hari setelah gejala tersebut muncul, bintik merah akan mulai terlihat di kulit.
Bintik merah pada bayi akibat demam scarlet terlihat seperti ruam akibat terbakar matahari dan terasa kasar.
Ruam biasanya dimulai di dada atau perut, kemudian menyebar ke seluruh tubuh.
Itulah beberapa kondisi gangguan kulit pada bayi yang sering terjadi dan wajib anda ketahui, agar tidak ketinggalan informasi lainnya. Jangan lupa untuk terus mengikuti kami yah ! Semoga informasi yang kami berikan bermanfaat yah!!